3.Ruqyah?

149 10 21
                                    


   "Ayah kita mau kemana?"ujar naura yang selalu bertanya kemana ayahnya membawa ia pergi

"Ke tempat teman sma ayah , udah diem aja lu bocah"jawabnya dengan santai sembari menyetir mobil dengan kecepatan sedang

"Ngapain si yah , naura lagi sekolah ayah malah ngajak naura pergi,gajelas"lanjutnya malas dan mengambil ponsel di saku nya

                                 *****

Tak lama dari keadaan hening itu kemudian mobil pajero sport itu sudah sampai di sebuah asrama sekaligus pondok pesantren yang bernama Asrama &Pondok pesantren Allaisallah

"Ayo masuk"ujar ayahnya sembari menarik tangan anaknya masuk kedalam gerbang

Pada saat memasuki area asrama banyak sekali ukhti ukhti yang melihatnya dengan tatapan aneh , dan mendelik tajam , mungkin ia berfikir kenapa remaja itu tidak mengenakan hijab?kenapa perempuan itu tidak mengancingkan bajunya?kenapa dia mengenakan rok 5cm di atas lutut?tak luput dari pandangan para lelaki yang lebih banyak menunduk.

  "Assalamualaikum zikri, bukain"ujar vian sembari mengetok ngetok pintu berbahan kayu jati itu

"Waalaikumsallam subhanallah vian, kita baru bertemu lagi...syukurlah"jawab seseorang yang mengenakan gamis putih dan sorban serta tasbih di kepala dan tanganya kemudian memeluk vian ala laki laki.

"Ini siapa vian?"tanya zikri , sembari menunjuk telunjuknya ke arah naura

"Ini anak ku naura , yang dulu kamu lihat masih kecil , salim naura!"lanjut vian sembari menyenggol bahu putrinya

"Iy..i..iya"ujar naura gugup sembari menyalami punggung tangan zikri

"Ayo masuk masukk"lanjutnya menawarkan masuk yang di ruang tamunya terdapat banyak ukiran lafadz Allah dan kaligrafi yang menggantung sebagai hiasan , hingga pot bunga yang membentuk lafadz Allah sebagai hiasan di meja.

"Jadi ada apa kau kemari?"tanya zikri yang memang sangat penasaran akan kehadiran teman lamanya di tambah lagi kehadiran putri temanya ini

"Gini , jadi gue kesini mau me ruqyah anak gue , lu tau kaga?anak gw itu?males belajar , bolos terus , gak pernah dengerin orang tua ngomong , jarang solat ,sering nyebat , sering tauran , tuh liat pipi kirinya bekas Clurit kan?kurang keren apalagi anak gue?"tanya vian dengan penjelasan yang sangat luas dan lebar sangat

"Ayah apansi naura kaga ngapa juga"jawabnya sembari menaikan kaki kananya ke bangku yang ia duduki sekarang, sudah menjadi kebiasaanya setiap duduk.

"Naura kaki kamu!"ujar ayahnya setengah berbisik dan zikri yang melihat itu hanya tersenyum

"Umiiiiii"ujar ustadz zikri memanggil istrinya

"Naam abi?"jawabnya

"Eh ada tamu, nama kamu siapa sayang?"ujar zainab yang sangat antusias sembari duduk di dekat naura , zainab memang ingin sekali mempunyai anak perempuan namun naas kedua putranya laki laki.

"Emm...naura ta..tante"jawabnya yang memang gugup

"Jangan gugup dong , panggil umi aja ya gausah tante"lanjutnya sembari memegangi kedua tangan naura yang terletak di pahanya

"Emm..iya"

"Ayo naura,vian , ikut ustadz"ujarnya lalu mengajak vian , naura , dan istrinya umi zainab ke sebuah ruangan yang tidak terlalu besar yang di lengkapi atribut untuk solat , mungkin ini musholla keluarga ,fikir naura

"Naura kamu wudhu dulu ya sayang"ujarnya lalu naura hanya mengangguk menuruti

"Umi , kamar mandi nya dimana?"tanya naura yang berbalik arah

Bad girl VS Anak ustadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang