1. kota kelahiran

17 4 0
                                        

Pagi ini naysila baru saja sampai di kota kelahirannya yaitu kota bandung. Dulu naysila sangat menyukai kota itu. kota yang sejuk dan indah.

Namun semenjak hari itu dimana sahabat kecilnya membencinya dan meninggalkan naysila, dia tak menyukai lagi semuahal tentang nya.

Utungnya saat itu ayah nya ada pekerjaan di luar kota dan membawa naysila dan ibunya pergi.

Namun saat ini dia kembali lagi ke kota ini, kota yang mengingatkannya pada dia sahabat kecilnya.

"Kak ayo turun, jangan bengong mulu. Udah sampe dari tadi kok dimobil aja. Ayo turun" kata bunda.

"Eh iya bun" balas naysila sambil menggenggam handpone dan memeluk boneka tedybear nya yang besar.

Naysila melihat lihat semua nya masih sama Terawat dan bersih.

"Eh mang ujang, itu koper Caca ga usah di bawa biar caca aja yang bawa" kata naysila sambil menghapiri mang ujang

"Eh iya non" sabil berlalu pergi

Setelah itu naysila membawa koper nya kedalam kamar nya. Semua nya masih terlihat sama hanya saja yang berbeda itu seprai dan gordennya yang dulu itu doraemon sedangkan sekarang seba monokrom. Warna kesukaan naysila.

***

Disore harinya dia sedang mendengarkan musik melalui earphone di halaman belakang tiba tiba ada yang menepuk pundakanya.

"Kak titip shasa ya dia lagi tidur takut nyariin. Bunda sama ayah mau ada urusan dulu. Oh iya kamu juga siap siap buat besok sekolah bunda sama ayah udah daftarin kamu di SMA nusa bakti"

"Hah apa sekolah? Ngga home scholling aja bunda kaya di jakarta dulu caca ga mau sekolah"

"Ga kamu harus kesekolah supaya kamu punya temen ini perintah ayah loh" kata bunda sambil mengusap rambut sang anak.

" hmm ya udah deh"

"Yaudah bunda pergi dulu ya, jagain adiknya ya" ucap bunda sambil melenggang pergi.

Tak lama kemudian terdengar suara tangis anak kecil. Naysila menghampiri adiknya dan benar saja dia menangis diatas kasur dengan piamanya.

"Loh kenapa bagun sih sha?"

"Bunda mana? Tadi shasa cali bunda dikamal ga ada" sambil menangis sesengukan

"Bunda lagi ada urusan sebentar, jangan nangis dong kan ada kak caca"

"Hmm iya deh, Kak shasa lapel"

"Sama kaka juga. Oh kita beli martabak didepan aja yuk sha?"

"Yu yu yu" dengan antusias

"Yaudah kamu pake jaket nya dulu, kaka mau ambil uang nya."

Setelah mengambil uang, handpone dan menguci rumah akhirnya naysila dan shasa pun pergi menuju si penjual martabak.

Setelah sampai di tempat si penjual martabak naysila langsung memesan nya.

"Mang beli martabak rasa keju susu satu"

"Ka shasa mau rasa pisang susu boleh"dan dibalas angguka oleh kakanya

"Sama pisang susu satu mang"

"Iya neng tunggu dulu ya"dibalas anggukan oleh naysila

"sha sini duduk dulu"

Tak disadari oleh naysila dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikannya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Naysila mengeluarkan hpnya dan sosial media nya yg hanya mengikuti artis artis dan berita berita terkini. Tiba tiba telinga naysila mendengar suara tangisan sambil memangil namanya

"Hiks hiks kak caca.."

Naysila melihat sang adik yang menangis sambil digendong seorang laki laki yang seperinya seumuran dengannya. Lalu laki laki itu menurunkan shasa dan langsung di genggam tangan shasa oleh naysila.

"Yaampun shasa kenapa?"

"Hmm tadi saya melihat ade ini terjatuh di sana"

"Iya kak tadi shasa ditolongin sama ka natta disana." ucap shasa sambil mengusap bekas air matanya.

"Ooh makasih" balas naysila sambil sedikit terseyum kearah cowo itu yang bernama natta.

"Hmm iya sama sama" balas natta dengan senyum yang sangat manis.

Naysila mengerutkan dahi melihat senyum dan mata itu, ya mata dan senyum itu menginggatkan naysila pada sahabat kecilnya.

"Apa mungkin dia sahabat kecil gue? Tidak tidak sahabat kecil gue namanya raja bukan natta tapi senyum itu.." ucap naysila dalam hati.

"Kak itu maltabaknya udah jadi" ucap shasa membangunkan naysila dari lamunannya.

"Eh iya" dia melihat sekilas kepada lelaki itu dan dia masih menatapnya.

"Nih mang uangnya, sha yu pulang" sambil menggengam tangan shasa yang sedang berbicara dengan lelaki itu.

"Dah ka natta, jangan lupa janji nya ya" kata shasa sambil melambaikan tangan, dan dibalas senyum dan lambaian tangan.

Walaupun naysila dan shasa sudah pergi natta tetap memperhatikannya sampai mereka tak terlihat ditikungan.

"Ca lo ga ngenalin gue? ini gue natta raja mahendra sahabat kecil lo, raja lo. Lo berubah sekarang ga cerewet lagi ya, ah putri manis gue. Tapi jarak ini karena gue, gue kangen sama lo ca" kata natta berkata lemah.












Jangan lupa vote ya😊

Dia milikku!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang