•Part 1||Awal•

262 49 47
                                    

{Dengan karya yang biasa aja. Aku harap,kalian bisa ngedukung ini}
Jangan lupa vote yaa! ✨

"Awal menjadi pintu gerbang untuk memulai suatu cerita kehidupan".

-be right back-

July,2018.

Disalah satu kamar bernuansa biru pekat milik keluarga Wijaya terlihat Dita sedang melihat duplikat dirinya di cermin fullbody miliknya. Dengan seragam abu-abu, sepatu putih, kaos kaki sepanjang mata kaki, rambut digerai lalu ditambah jepitan lucu disamping kiri rambutnya dan polesan bedak bayi serta lipbalm pada wajahnya.

Gadis itu baru lulus sekolah menengah pertama, Kini ia melanjutkan ke pendidikan tahap selanjutnya.

Dita sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan motor Scoopy kesayangan milik nya. sebelum berangkat bunda sudah menyiapkan sarapan jadi kata bunda harus sarapan biar ga lemes pas disekolah.

"Dita, sini sayang sarapan dulu". Teriak bunda dengan suara halusnya.

"Iya bun, sebentar" Sahut Dita yang masih merapihkan rambut nya agar tidak terlihat berantakan karna hari ini rambutnya di gerai jadi sedikit ribet.

Dita mulai berjalan menuju ruang makan yang di dekor dengan nuansa putih ke emasan untuk menemui bunda yang sangat ia sayangi. Saat tiba di meja makan,dita mencium pipi bunda tercinta nya itu.

"Pagi bun"

"Pagi sayang, Nih susunya jangan lupa di abisin yaa" Kata bunda sambil memberi segelas susu putih kepada Dita.

"Siap bun"

"Bun, ayah mana?" Tanya Dita sambil mencari keberadaan ayahnya

"Ayah di depan lagi telfon sama klien penting"

Dita tidak menjawab dengan suara tapi mulutnya membentuk 'O' dan kepalanya yang mengangguk. 

Selesai dengan  acara sarapannya Dita langsung pamit kepada bundanya, dan pergi menemui ayahnya di teras luas miliknya.

°°°°

"Ayahhhh" Teriak Dita sambil berjalan mendekati Ayah nya itu.

Dita berlari ala anak kecil, dan membuka lebar kedua tangan nya pertanda meminta sebuah pelukan hangat dari laki-laki berjas hitam dilengkapi dasi yang terpasang rapih di kerah kemeja miliknya.

"Anak ayah, udah siap berangkat ya?" Tanya Ayah saat dita berada di dekapan nya.

Dita mengangguk seraya melepas pelukan Wijaya, Lalu memasang helm berwarna hitam pada kepalanya.

Wijaya sebenernya tidak mengizinkan Dita mengendarai motor sendiri, tapi Dita selalu membantahnya saat ia menawarkan nya untuk memakai supir pribadi pilihan nya.

"Ya emang kenapa kalo naik motor, toh mengurangi kemacetan juga kan?" Pikirnya.

Dita menyalakan mesin motornya, Lalu pamit pada Wijaya.

Rumah Dita tidak terlalu jauh dari sekolah, hanya butuh waktu 15 menit. Itu pun kalau Ibukota sedang tidak ramai.

15 menit kemudian.

Di papan bertuliskan SMA HARAPAN, ia berhenti. Menatap Sekolah barunya dengan senyum bahagia.

Dari luar saja sudah terlihat jelas sekolah itu besar. 'Namanya juga sekolah mahal' batin nya.  Mahal tapi sederhana, seperti itulah yang terlihat dari sekolah mewah ini, dan mungkin terdapat beribu-ribu murid-murid sekelas Sultan dalam gedung itu.

Dita masuk, memarkirkan motor miliknya. Lalu, tidak sengaja menyenggol motor Ninja hitam disamping nya.

"Sial, kenapa harus kesenggol si" Gerutu Dita seraya melihat keadaan sekitar, "Mana lecet lagi, ck. Bodo deh, ga ada orang ini" Lanjutnya lalu pergi meninggalkan parkiran. Seperti tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika ketahuan.

"Oiya! Kelas gue dimana?  Kan gue gatau, bego banget si" Ucap Dita lalu matanya mencari pertolongan untuk menemukan kelasnya. Dita melihat 3 pria dengan jaket organisasi berwarna Navy yang melekat pada tubuh mereka sedang bergurau di pinggir lapangan. "Ah, tanya mereka aja lah" Lanjutnya seraya berjalan mendekati 3 pria yang dimaksud.

"Permisi, mau tanya mading dimana ya? " Tanya Dita dengan pria yang sedang membelakangi nya, dan pertanyaan nya sukses membuat pria berjaket organisasi dan memakai topi hitam itu menghadap ke arahnya.

"Anak baru? Mading di belokkan depan" Jawabnya singkat dilengkapi senyum yang akan meluluhkan ribuan kaum hawa jika melihatnya.

Dita membalas senyum nya dan berkata,"Ohh, makasih".

Dita tengah berjalan, mengikuti arah yang laki-laki tadi sebutkan.

Sambil berjalan Dita terus mengingat nama laki-laki tersebut karna ia sempat melihat bordiran di jaket organisasi yang dikenakan nya. "Ahh, Nama nya Jeffry bukan si? Jeffry apa yaa tadi? Jeffry da-da-da da apa sih! Dahlia kali ya? Ah bodo lah!" Ucapnya lalu kembali berjalan menuju mading

"Tapi ganteng juga, ck. Apaan sih!" Sergahnya Karna pikiran nya terus terganggu dengan laki-laki yang baru saja ia temui.

☘☘☘

Gimana? Bayangin aja kalian jadi dita ketemu cowo famous di sekolah: v

(Hai, maaf revisi nya kelamaan, padahal ga tambah bagus, maaf juga kalo cerita nya masih ngebosenin😹)


Jangan lupa vote!
Help!💚

Be Right Back || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang