P R O L O G

24 8 0
                                    

Holaa manteman...
Kembali lagi dengan aku author tercantik termanis terimut seluruh dunia halu para reader's ku :D
Ini cerita author yang ketigaa...
Waaaah author bahagia banget manteman...
Semoga syuka ya sama cerita nya seperti cerita aku dan doi :v
.

.

.

.

Selamat Membaca...

"Bangsat.. Kok punya gue udah mampus duluan.. Lo curang ya.." maki Sya ke arah laki-laki yang ada di samping nya.

"Enak banget lo ngomong.. Gue udah pernah bilang lo gak akan bisa ngalahin gue main game ini karena lo gak pinter dan... Lo cocok jadi cewek bucin akut bukan cewek game.." tangkas lelaki itu sinis dengan menunjuk-nunjuk ke arah wajah datar Sya.

"Tangan lo bisa gak singkirin dari wajah imut gue.." jawab Sya dengan mengempaskan jari telunjuk lelaki itu dengan kasar.

"Cih, iya lo emang imut.. Maka nya lo cocok jadi bucin akut sama kayak si Daffa cupu daripada ngelawan gue.."

"Tai lo.. Pergi lo sono jijik gue liat mulut got lo itu.. Huus huus huuus.." usir Sya dengan kedua tangan nya menandakan mengusir lelaki tersebut.

"Bangke lo.. " lelaki itu pergi setelah di usir oleh Sya.

Sya menghidupkan laptop nya untuk memulai membuat sebuah kata-kata yang di sukai oleh anak muda jaman sekarang.

Sya, Triatasyana Mulia anak dari seorang pimpinan asrama Tentara yang ada di jakarta.

Cewek berkepribadian bar-bar, rusuh, gak mau kalah sama orang terutama kakak cowok nya 2 orang.

Satu orang selalu menyebutkan bahwa Sya itu adalah "Ratu Bucin" karena setiap postingan Sya di akun sosial media nya selalu kata-kata bucin yang orang-orang bilang.

Ariel Pradiansyah Guntur, seorang laki-laki kejam(kata-kata nya ya guys bukan perbuatan nya) anak dari seorang Pilot dan Pramugari, mempunyai sifat dingin, tak mau kalah, gak suka bucin (tapi author syuka :D) seorang gamer's dengan keahlian yg selalu menyombongkan diri nya.

Teman tetangga Sya, teman berantem, gak bisa akur, akur saat Sya lagi sedih tapi hanya persekian detik akur nya selebih nya gak.

Ponsel milik Sya berdering menandakan seseorang tengah menelpon nya.

Dengan malas, Sya mengangkat nya dan meletakkan di telinga kanan nya.

"Apaan..." tanya Sya tak suka.

"Pulang.. Jangan biasakan pulang jam delapan malam ya Sya, kakak tunggu kamu di asrama.."

Tuut

"Gak jelas.. Yaaah baru juga ngerangkai kata-kata bucin gue udah hilang aja.. Gara-gara Kak Vio ini semua nya jadi hilang.." gerutu nya gak jelas dan membereskan semua peralatan nya.

"Maas! Ke rekening tagihan Ayah ya..." teriak nya meninggalkan cafe tersebut.

"Itu anak kok gak ada berubah nya sih Yus.." tanya lelaki yang sedang membuat minuman untuk pelanggan.

"Mau bagaimana lagi.. Dia itu cewek yg gak bisa di atur. Ntar juga di sembur sama Pak Bowo," jawab nya yg bernama Dayus.

Mereka kembali bekerja karena pelanggan yang baru memanggil salah satu teman Dayus.

Setiba di rumah, Sya mendudukkan bokong nya dengan kasar di atas sofa yang empuk.

"Huuuft.. Capek.."

Bucin Or GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang