Tidak salah lagi. Itu adalah dirinya.
Ruang kecil yang pengap, di seluruh sudut mata memandang terjejer berbagai benda dengan satu jenis muka. Foto berbingkai, album, poster, action figure, bagi Bakugou yang seorang idol, itu adalah biasa.
Tidak. Bukan itu yang menghentikan langkahnya.
Orang ini lain. Tumpukan rapi bingkai-bingkai foto itu terasa lain.
Sejak kapan dia mendapat nama itu?
Bakugou masih berdiri di depan meja putih itu. Melirik sosok kerdil yang duduk bersimpuh menghadap punggungnya.
"Aku membawa gadis yang salah."
IDOL
A BnHA Fanfiction
Bakugou Katsuki x Midoriya Izuku
Written by Fellycia Azzahra
Kedua tokoh di atas adalah main character dari anime adaptasi manga karya Horikoshi Kouhei, Boku no Hero Academia. Anime tersebut menceritakan petualangan si tokoh utama dalam menggapai mimpinya, untuk menjadi pahlawan terhebat di dunia. Fanfiksi ini ditulis dengan ide, tema, latar, penokohan, yang sangat berbeda dari cerita aslinya. Seluruh hal yang terjadi di sini tidak memiliki keterkaitan apapun dengan versi asli, maupun pemilik dari tokoh-tokoh tersebut. Penulis murni menulisnya untuk kebutuhan pribadi, dan tidak mendapatkan keuntungan materil atau apapun dari pembuatannya. Jika terdapat kesalahan, maka murni salah penulis.
Enjoy!
Sial seribu sial.
Jarum jam telah jauh dari angka empat sore dan ia baru keluar dari kubik kecilnya. Setengah jam lagi, dan telat tiga detik saja, maka apa yang telah ia perjuangkan selama setahun penuh ini akan sia-sia belaka.
Tidak ingin menyalahkan ponsel butut satu-satunya yang telah menjerit frustasi akibat kepenuhan memori, yang pada akhirnya menghembuskan napas terakhir tepat sebelum ia sempat membuat alarm. Midoriya ingin percaya pada kekuatan bangun tidurnya, namun apa daya tubuh lelah ternyata tidak bisa dipaksa. Telat dua jam, bukan tidak mungkin gerbang gedung konser telah ditutup.
Surai hijau itu bergoyang kesetanan, pemiliknya berlari tanpa peduli apa-apa lagi. Benda wajib berupa ikat kepala dan gelang id, ia tinggalkan di sudut kamar. Setidaknya Midoriya sempat membawa lightstick. Berhadapan dengan sang idola tanpa lightstick merupakan suatu penghinaan besar.
Lagipula benda bersinar itu berharga sangat sangat mahal, dan hanya bisa sekali pakai. Lewat hari ini, maka benda itu tidak berguna lagi.
Akan tetapi semua itu sia-sia belaka jika ia terlambat ikut konser. Lightstick bisa dikompromikan, tetapi telat hadir fatal akibatnya.
Jika tahun lalu Midoriya absen menonton konser karena kurang biaya, maka jika sukses, tahun ini ia akan absen sekali lagi karena hal sepele sekelas bangun terlambat.
Padahal harga tiket konser itu senilai dengan sewa apartemen kecilnya selama dua tahun.
Midoriya berlari tanpa berpikir nyawa. Kali ini ia hanya bisa berharap kaki kurusnya dapat diandalkan dan Yang Mahakuasa, mendengar doanya.
"Tuhan, sedetik saja. Sedetik saja kau hentikan masa. Izinkan aku berjumpa dengan Kacchan untuk pertama kalinya."
....
"Menit ketiga habis! Tigapuluh detik lagi. Bersiap!"
Lima buah lemari pakaian portabel besar ditarik cepat dari balik panggung. Di antaranya, puluhan wanita berbaju seksi telah ambil posisi. Masing-masing dari mereka cekatan mengambil satu setel baju yang telah di sediakan. Tidak lama, datang beberapa perias wanita dengan kuas dan bedak di tangannya. Semua siap menunggu dari balik panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL [BakuDeku Fanfiction] *HIATUS
FanfictionSemenjak Bakugou Katsuki tinggal di apartemen kecilnya, Midoriya terpaksa harus mengalami serangan jantung setiap harinya. Hari-hari biasa pemuda lugu itu pun terus berubah, sejak sang idola menyatakan perasaannya. ----- "Akan kulakukan. Apapun itu...