Part 1|Awal Awal

21 3 0
                                    

   Jatuh cinta itu pasti tapi kalo kapan itu ga pasti.

           ~Karesya Zavira Anindita~


Hari itu hari pertama masuk sekolah setelah libur semester ganjil. Siswa siswi Sma Angkasa banyak yg datang pagi pagi agar tidak terlambat mengikuti upacara bendera hari senin. Sama halnya dengan Vira anak itu sudah duduk dimeja kelasnya menunggu sahabatnya, Detyana Eka Fanita panggil saja Fani, Sahabat Vira sejak Smp yg sampai saat ini slalu siap berbagi keluh kesah maupun suka duka dengannya. Tak butuh waktu lama selang 4 menit dari kedatangannya sahabatnya itu muncul sambil menepuk pundak Vira.



"Woyy Vir baru pertama masuk udah ngelamun aja lo, mikirin apasi!!" teriak Fani dikuping Vira

"Dihh.. dateng² ga salam ini malah nyerocos" ketus Vira

"Udah yuk cuss upacara keburu telat ntarr" celetuk Fani

"Bentar kok perut gue mules banget ya Fan, emang dari tadi sih udah mules tapi ini makin parah".

"Lo udah sarapan?"

"Udah"

"Masa lo datang bulan Ra?Emang Bulan ini lo belum?
 

Vira menggeleng pelan memang benar adanya bulan ini ia belum kedatangan "tamu"

"Gini aja deh Fan, gw ke toilet buat ngecek terus kalo emang iya gw ke uks ga ikut upacara, sementara lo sekarang buruan baris kelapangan biar nggk dihukum"

"Emang lo gapapa sendiri"

"Santuyy"

Begitulah Vira selalu menganggap semuanya Enteng dan Santai seakan dia hidup suka suka

Bel berbunyi upacara segera dimulai.

Setelah dicek ternyata Vira benar benar datang bulan dan sudah bocor ke roknya

"Aishh kenapa sih ga tepat banget, gue kan ga punya rok cadangan kalo pembalut mah gampang. lahh kalo rok gua gapunya dua jangankan rok doi aja satu gapunya".

Vira ngedumel dengan ditambah bumbu Bucinnya yg udah akut itu ia berjalan merapat ketembok dan berniat mencari pembalut di uks


Di uks.
"Permisi Kak" ucap vira ke kakak² pmr yg lagi giliran jaga.

"Iya, ada apa?"jawab salah seorang perempuan disana.

"Ehmm, anu kak aku lagi dateng bulan dan ga bawa pelembut, disini ada nggak?"

"Pelembut? Emang lo mau nyuci baju, ga sekalian noh detergen yg udah jadi satu sama pelembutnya lebih murmer kan".
   Murmer(Murah meriah).

"Hahahahhh Pembalut maksudnya kak".

Vira memang guyonan tapi kali ini ia dalam masalah sebab jawaban dari pertanyaan sebelumnya membuat keningnya berkerut untuk berpikir.

"Ehmm Ga ada dek pembalutnya abis".

"Aduhh, yaudah makasih kak"

"Hmm"

Ia langsung bergegas pergi, ia berjalan sambil berpikir bagaimana nasibnya? mungkin ia akan membeli benda itu dikoperasi. yap selain menjual alat tulis dan kebutuhan siswa. koperasi Sma Angkasa menjual kebutuhan perempuan itu, tapi bagaimana dengan rok nya?

Bersamaan itu muncul laki laki berpostur badan tinggi,hidung mancung,mata bulat,bulu mata lentik, kulit yg putih, ia tersenyum ramah  memperlihatkan lesung pipinya berjalan mendekati Vira. Vira yg masih cengo dengan orang didepannya ini dikagetkan dengan sikap orang itu yg berusaha mengaitkan jaket ke pinggulnya. Belum sempat laki laki itu melaksanakan kegiatannya Vira mendorong tubuh laki laki itu dengan keras dan langsung ngegas.

"Anying siapa lo?berani beraninya..."

Kata Vira menggantung sambil menunjuk nunjuk muka orang didepannya,entah muncul darimana ini kan jam upacara seharusnya tidak ada siswa yg berkeliaran

"Gw udah nanya daritadi, lo nya aja yg dongo. Gue izin mau ngiket jaket ini ke lo, eh elo malah bengong diem aja ya gw kira boleh"

"Lah mana gue tau bego kan gue bengong"

"yaelah neng gue paham lo pms,teriak² mulu daritadi...
To the point aja,gw liat rok lo ada noda darah pasti lo dateng bulan, gw kasian liat lo mepet" ke tembok, karna gw baik hati nih gue ada jaket buat nutupin rok lo itu".

Raffa melangkah maju melingkarkan jaket itu ke pinggul Vira dan mengikatnya. Sontak Vira tertegun dengan sikapnya dalam hati ia bergumam

"Nih cowo tengil, gaje,kepedean, tapi lumayan juga wajahnya kalo diliat dari deket"

Raffa yg ngeliat cewe didepannya memasang wajah cengo lagi, ia punya ide untuk menjahilinya.

"Dorrr" Raffa mengagetkan dengan berteriak tepat dikuping Vira

"Allahu akbar, kaget gua bangsat"

"huahahahhhh huahahhhahh huahahahhahah huahhhhhhhhhhh"

Raffa yg mempunyai selera humor receh begitu saja sudah tertawa sampai dia terbatuk batuk bukan karna caranya mengageti melainkan wajah kaget Vira yg membuatnya terpingkal pingkal.

"Asikin deh ketawa, sampek gigi lo kering sono"

"Kalo kering ya gw lap ama lidah gw lah, nih liat"
Raffa menjulurkan lidah lalu ia geser dibagian gigi depan mulai dari kiri sampek ke kanan

"Anying saliva lo piknik ke muka gue"

"Elah baru saliva bukan sperma"

"Ngomong lagi gua tonjok lo!!!"

"Muka lo keliatan susahh banget si"

"Iye susah gw ketemu sama mahluk ga jelas dan sekarang masih didepan gw lagi"

"Susah dilupain maksudnya"

Jlebb.

Rona merah dipipi Vira muncul tidak bisa dikendalikan, Vira menunduk agar Raffa tidak tahu bahwa saat ini hatinya sedang tak karuan mendengar ucapan Rafa. Dalam hati Vira berkata..

"Lo bisa buat gw darah tinggi dan terbang ke awang awang setelahnya".

Gimanaa ceritanya? Bakalan seru?
Jan lupa tinggalkan jejak💞
Jan lupa vote+comment nya🌈

"viRafa"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang