Telat bareng

55 15 2
                                    


Kamu itu dingin dan menyakitkan, tapi aku suka.

-Arabelle

____________________________________

🍃🍃🍃🍃

Gadis cantik yang masih bergulung dengan selimut itu terlihat masih belum mau untuk membuka matanya, padahal alat pengukur waktu sudah menunjukkan pukul 06:45

Tok tok tok!!

"non bangun non... Ini udah siang, nanti non, terlambat masuk sekolahnya" teriak asisten rumahnya sambil menggedor gedor pintu kamarnya

"eeuunghhh... Iya bi, ara udah bangun" jawab nya dengan masih menutup mata

Ia pun melirik jam yang ada di sebelahnya

"shitt! 15 menit lagi bel masuk"

Ia pun segera mandi secepat kilat dan bergegas turun ke bawah

"mama sama papa mana bi? " tanya ara yang sedang menuruni anak tangga

"tuan sama Nyonya udah berangkat kerja non"

Ara sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, bukannya disambut oleh kedua orang tuanya ia malah sendiri, semuanya berubah semenjak kakaknya, Arsen Putra Nandathama meninggal 2 tahun yang lalu, semenjak itu juga perilaku ayahnya berubah padanya. Memang sejak kecil ara selalu di bedakan dengan arsen oleh ayahnya, namun ara tidak menyadari nya karna masih kecil.

"yaudah bi, ara berangkat sekolah dulu" ia langsung bergegas keluar rumah sambil menggedong tasnya

"ehh nga sarapan dulu non?!"

" nga bi udah telat, nanti aja di kantin!" Teriaknya saat sudah di ujung pintu

Ia pun segera mencari angkutan umum, yah... Walaupun ia termasuk golongan orang berada tetapi tetap rendah hati, sejak kecil ia tidak pernah diantar oleh ayahnya kecuali saat bersama arsen, ara dan kakaknya hanya terpaut 1 tahun

"aduh gerbang nya udah ditutup lagi" ucap ara saat turun dari angkutan melihat gerbang sekolahnya suda tertutup padahal bel barusaja berbunyi

Ia pun mengedarkan pandangan mata ke seluruh penjuru, wajahnya berbinar saat menemukan seseorang, alangkah beruntung nya dia menangkap sosok pujaan hatinya yang telah dia kejar hampir 1 tahun lamanya.

"kak zayy!!! " teriak ara dengan wajah berbinar.

Yang namanya merasa di panggil pun menoleh, tetapi ia tidak peduli ia langsung berjalan setelah memarkirkan motornya di depan warung makan

"kaaakkk tungguin" ia segera berlari mengejar nya

"kak zay terlambat juga ya? Aduh emang jodoh itu nggak kemana" ucapnya dengan peecaya diri.

Sedangkan yang ditanya hanya diam dan terus berjalan santai, tanpa disadari didepan nya telah ada tembok yang cukup tinggi di halaman belakang sekolah

"kak zay mau Manjat dinding ini?" tanya ara, sebenarnya dinding nya tidak terlalu tinggi untuk ukuran seorang zay, namun beda lagi jika dengan ara tubuhnya saja hanya mencapai dada zay

"hm" jawabnya tak peduli

"kak tapi ara nga bisa Manjat dinding ini"

"bodo" jawab zay saat ingin memanjat dinding

"kak zay... Plis... Bantu... " ucap ara sambil memegangi baju zay dan mengedip edipkan matanya

"nyusain lo!" sarkasnya dan langsung memikirkan ide yang bagus, sebenarnya zay sangat malas membantu Ara namun ia ingin cepat cepat masuk sekolah daripada berdebat dengan ara

Kemudian ia pergi ke warung makan tadi, dan datang dengan membawa tangga. Ara hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Zay itu

"naik" ucapnya saat tangga yang ia bawa sudah siap di naiki

"ha?" ara terkejut, tumben sekali zay mau menolong nya

Zay yang mendapat respon cepat langsung memutuskan "gw tinggal"

"iya... ara naik, ishh untung calon pacar" ucap ara yang langsung menaiki tangga tersebut, ada rasa takut, tapi ara berusaha menyembunyikan nya dari pada semakin menyulitkan zay.

"kak pegangin tangganya" ucapnya saat tangga yang ia naik agak bergoyang

"hmm" jawab zay

Ara loncat kebawah, namun ia jatuh ketanah.

"aduh, bisa tepos pantat gue" ucapnya sambil membersihkan debu yang ada di rok nya.

Tidak lama kemudian Zay pun turun.
Zay langsung meninggalkan ara, berjalan dengan santai menuju kelasnya. Sedangkan ara yang dari tadi sibuk membersihkan roknya tidak menyadari kepergian zay

"makas____sih"

Belum sempat ia mengucapkan terimakasih ia sudah tidak melihat keberadaan zay

"ihhh kebiasaan ditinggalin! " ucapnya sambil berjalan ke kelasnya

Argalins Zay Pratama. cowok yang disukai ara sejak kelas sepuluh ini memang begitu dingin, walau begitu ia memiliki wajah yang sempurna dengan alis tebal, kulit putih, hidung mancung dan bibir yang kissable. Hingga ia mendapat gelar most wanted di SMA garuda ini.

Setibanya ara di kelas belum ada guru yang mengajar jadi lah ia tidak mendapatkan hukuman atau semacamnya

"SELAMAT PAGI MY FRIENDS!"

Teriaknya sambil berjalan menuju meja nya, sedangkan teman sekelasnya pun biasa saja karna sudah terbiasa.

"masih pagi mulut udah kaya toa" balas sahabatnya sekaligus teman sebangkunya yang bernama via, sedangkan ara hanya menunjukan senyuman kudanya

"kok lo berangkat nya telat si? , gue kira lo ga berangkat, untung aja belum ada guru yang masuk"
Ucap sahabatnya yang bernama kirana yang duduk di depannya

"ehh.. kok lo bisa masuk si? Kan gerbang udah di tutup"
Tanya via yang duduk di sebelah ara

"aduh... Tanya nya satu satu dong, gue telat tu karna gue kesiangan, gerbang udah di tutup, terus gue ketemu sama kak zay" jawab ara yang membuat sahabatnya terkejut

"terus? " tanya Kirana yang paling kepo

"ya... terus gue di tolongin deh" ucap ara dengan bangga

"WHAT! kak zay nolongin lo?" ucap kedua sahabat ara

"gimana ceritany___"
Belum sempat via bertanya tiba tiba bu indati datang

"Selamat pagi anak anak, maaf ibu tadi telat"

"pagi bu" jawab semua murid

Mereka pun mengikuti pelajaran dengan serius...

____________________________________

Jangan lupa pencet tombol bintang, dan terus ikuti ceritanya.

ArabelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang