I

3 0 0
                                    

Prisilia Aqilanastasya, gadis manis yang selalu digunjing oleh para teman sebayanya. Rupa memang segalanya, Sila si anakan gajah yang super pede dan kebal akan gunjingan para temannya yang menghina secara langsung maupun tidak langsung, tapi sepertinya mental Sila terbuat dari baja dia tidak marah dan tak pernah merasa malu, dia tetap melakukan segala hal yang ia mau dan berteman dengan siapa saja juga bertingkah sesuai yang diinginkannya.

Tepat setelah hampir 1 tahun lebih kepindahannya dari kota kelahiran kini Sila kembali menempati rumah di kota kelahirannya, rindu?sepertinya tidak, menurut Sila apa yang harus ia rindukan?sahabat? Tidak ada, pacar?Sila boleh tertawa tidak! hahaha..pacar yang tak menganggap akan kehadirannya dan pacaran karena suatu misi yang harus ia tepati, Sila rasa dulu hanyalah cinta monyet! terlalu Lucu untuk diingat!

Pagi ini adalah awalan yang baru untuk memulai segalanya menutup lembaran lama kembali melanjutkan semua hal yang ia sukai, Sila si buruk rupa kini menjelma bak putri raja, tidak-tidak itu masih terlalu tinggi untuk dibanding kan dengan Sila, intinya kini Sila berubah dengan penampilan barunya, kulit kusam, dan warna gelapnya dulu kini terlihat lebih cerah dan semakin bersih, gigi majunya kini terlihat lebih rapih dengan kawat gigi yang masih menempel, tubuh gempalnya dulu kini terlihat sedikit mengecil.

"Mah, Abang udah pulang?" Tanya Sila kepada sang mamah yang sedang memotong buah-buahan dan sayur-sayuran untuk bekalnya di Sekolah.

"Belum. Ternyata Abangmu itu besok malam pulangnya mungkin akan sama dengan kepulangan Papa."

"Lah, terus Sila ke sekolahannya gimana?"

"Biar Mamah antar,tapi kamu Ke ruang kepala sekolah sendiri, ya. "

"Memangnya bang Ken gak bilang Sila masuk kelas mana?"

"Belum, mungkin bang Ken lupa bilang. "

"Ih, Sila tuh males ya kalo harus muter-muter cari ruang kelas." Sila mengembungkan kedua Pipi Chuby-nya.

"Udah, jangan banyak omong, sekarang berangkat. Nanti kamu kesiangan." ucap sang mamah sambil memasukan kotak bekal kedalam tas Sila.

💥💥💥

Mobil Sedan kini terhenti tepat di depan gerbang SMA TUNAS BANGSA.

"Belajar yang rajin, jangan lupa nanti ceritakan kepada Mamah! "

"SIAP BOS." Sila menyalimi tangan sang mamah lalu berpamitan.

Sila kini berdiri tepat di depan pos satpam sekolah. Dengan bingung, ia mencari keberadaan sang penjaga gerbang. Karena tak sabaran, Sila akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada teman barunya yang akan melewati pos satpam itu.

"Eh, permisi, bisa bantu aku ga?"

"Kenapa?"

"Bisa anterin aku keruang kepala sekolah? "

"Lo murid baru?"

"Iya, kenalin nama aku Sila. " Sila mengulurkan tangan dan langsung dijabat uluran tangannya.

"Gue Dita," Setelah perkenalan, Dita membawa Sila menuju ruang kepala sekolah.

"Ini, lo masuk aja, tapi jangan lupa ketuk pintu, ucapin salam, semoga kita bisa satu kelas." Setelah perkenalan, Sila sedikit tau, ternyata sifat Dita ini tidak jauh berbeda dengannya.

"Oke, makasih Dita, kalo berjumpa lagi aku boleh minta ID line kamu?"

"Boleh! Kenapa gak sekarang aja?"

HET PROCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang