EPILOG (BENERAN)

16.5K 270 67
                                    

Halo semua apakabar maaf ya jarang update. Huhuhu. Oh ya sebelum baca maaf ya jangan kecewa liat akhirnya.

Selamat membaca

------
⚠WARNING 21+⚠

"Austin jaga adik-adik kamu dulu, mommy mau ke kamar mandi dulu ya" ujar Lucy. Austin sudah berumur 6 tahun sejak bulan kemarin.

Ia memiliki adik empat laki-laki. Saat ini Lucy juga sedang mengandung yang umur kandangannya 5 bulan.
Semua adik Austin hanya berbeda satu tahun, adik kedua Austin bernama Bastian, yang kedua Christian, dan yang keempat bernama Devano.

Oh! Satu lagi anak yang dikandung Lucy berjenis kelamin laki-laki lagi.
James sudah beberapa kali kena marah oleh ayah Lucy. Karna anak perempuannya setiap tahun melahirkan. Dan James sudah berjanji ini terakhir kalinya ia membuat Lucy hamil. Dan akan membuat Lucy di KB.
"Austin, dimana Devano?" tanya Lucy. Devano yang umurnya baru satu tahun. Belum bisa berbicara maupun.jalan. Anak lelaki Lucy yang satu itu suka menghilang jika tidak diperhatikan.

"Tadi ada disini mom, tadi Vano belmain dengan Tian" ujar Austin dengan nada cadel.

"Kamu main sama Basbas sama Tian dulu ya, mommy cari Vano dulu" Austin mengangguk. Lucy mencari Vano sambil berkaca-kaca. Ia sendiri dengan anak-anak.

Tidak ada mommy, daddy nya atau pun kakak-kakaknya.

Ataupun para mertua. Lucy tidak mau menyewa pembantu atau pengasuh. Karna Lucy ingin melakukan sendiri meskipun terkadang kewalahan.

"Vano, kamu dimana sayang" Lucy bersuara dengan sedikit bergetar.

Duk

"Huaaaaa"

"Vanoo" Lucy langsung menuju suara tersebut. Lucy melihat Vano di bawah kursi meja makan. Dan sepertinya Vano ingin berdiri.

"Vano sayang" Lucy sedikit kesusahan saat hendak mengambil Vano. Tapi akhirnya ia berhasil. Lalu Lucy menggendong Vano yang menangis. Ketiga kakak Vano melihat Vano yang menangis.

Lucy mengusap kepala Vano dengan sayang. Tepat saat itu juga terdengar suara James yang baru datang.

"Daddy home boys" Austin langsung menghampiri James dan memeluk kaki James. Begitupun juga dengan Basbas dan.Tian. James langsung memeluk ketiganya dan juga mncium pipi ketiga anak lelakinya itu.

"Loh, kenapa jagoan daddy yang satu ini nangis?" tanya James. Sambil mencium pipi gembul Vano. James mengambil alih Vano dari gendonganku.
"Vano tadi sempet hilang, trus aku cariin. Aku temuinnya di bawah kursi meja makan. Kepalanya ke bentuk pas Vano mau berdiri" jelas Lucy.

"Oh, jagoan daddy ayo gak boleh nangis lagi. Nanti hilang gantengnya loh. Cup sayng cup" James menimang Vano dengan sayang. Lucy terharu melihatnya.

-*-

"Besok, mama sama papa kesini , dan tinggal disini sampe kamu lahiran" ujar James lalu menaiki kasur.

"Iya, aku seneng kok kalau di temein mama sama papa kamu" ujar Lucy dengan senang.

"Jagoan daddy yang disini sehat kan?" tanya James sambil mengusap perut Lucy.

Dokter James [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang