WHAT!

196 18 0
                                    


.

.

.

.

"Appa sudah memutuskan untuk pekerjaanmu, dan kau akan bekerja diperusahaan teman Appa sebagai sekertaris anaknya lebih tepatnya sekertaris CEO" ucap seorang pria paruh baya pada anak bungsunya.

"Mwo? Tapi bukannya sudah ku bilang kalau aku mau cari kerja sendiri tanpa bantuan dari dalam. Aku ingin mendapatkannya murni dari hasil kerja kerasku sendiri, Appa" ucap sang anak.

"No Baby, keputusan Appa sudah bulat. lagi pula kau diterima disana murni, Appa sudah menunjukkan semua berkas tentangmu. Dan mereka sangat kagum dengan prestasimu, Appa hanya membantu menyerahkan berkas-berkasmu itu saja sayang" Ucap sang ayah.

"huft, Baiklah biarpun aku mengelak pada akhirnya pun tetap Appa yang menang" Lesu sang anak.

"Haha, tenanglah sayang, Appa hanya ingin kau ada yang menjaga disana" Ucap sang ayah.

"Nee, aku tau Appa" sahut sang anak.

"Pintar, jadi satu minggu lagi kau bisa bekerja disana sayang" Semangat sang ayah.

"Nee, Appa" sahut sang anak, Kim Seokjin

***

Kim Corp

Seokjin memandang perusahaan yang akan menjadi tempat kerjanya sekarang. Satu tarikan napas lalu hembuskan, Seokjin berjalan menuju Resepsionis.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" ramah sang resepsionis yang bernama Mina.

"Terima kasih, saya sekertaris baru -" ucap Seokjin.

"oh silahkan, anda sudah ditunggu Tuan Kim diruangannya dilantai 37" sahut sang resepsionis.

"Okey, Thank Youu~~ Mina" senyum Seokjin, lalu berjalan menuju lift.

Setelah sampai di lantai 37, Seokjin langsung disambut oleh seorang laki-laki berpakaian formal.

"Silahkan Tuan, anda sudah ditunggu Tuan Kim didalam" sambutnya pada Seokjin. dan Seokjin hanya mengangguk tanda iya. Laki-laki berpakaian formal tersebut langsung mengetuk pintu.

tok tok tok

"Permisi Tuan, sekertaris anda sudah tiba" ucap laki-laki formal tersebut.

"Suruh dia masuk" sahut sang CEO. suara ini, eghh mungkin aku salah dengar, batin Seokjin.

Seokjin langsung masuk kedalam. Ternyata sang CEO sedang berdiri didepan dinding kaca transparan yang menampilkan indahnya pemandangan kota seoul.

"Selamat pagi Sir, saya Kim Seokjin sekertaris baru anda" salam Seokjin sedikit membungkuk memberi hormat. Sang CEO pun berbalik, mereka berdua sama-sama memandang satu sama lain dengan tatapan terkejut.

***

Namjoon POV

"Ini sudah 5 tahun sejak kepergianmu, aku begitu merindukanmu sayang, dimana kau? kenapa begitu sulit untuk menemukankanmu?" ucapku sambil memandang foto kami dulu diatas meja kerjaku.

Saat itu kami sedang berlibur dipantai berdua, menghabiskan seharian berdua, berenang, jalan-jalan, dan banyak hal lain yang kami lakukan. Sungguh mengingat semua itu membuat hati ini perih. seandainya dulu aku tidak menuduhnya dan mengatakan dia penghianat, mungkin sekarang kami sudah bersama, bahkan sudah membina rumah tangga, mungkin. Tapi sayangnya semuanya sudah terjadi, ingin rasanya mengulang kejadian itu.

tok tok tok

Ketukkan Pintu membuyarkan lamunanku tentangnya. Sungguh menyebalkan.

"Yaa"sahutku.

My Ex [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang