Beautiful Goodbye

23 2 0
                                    

Bruk

Aku terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang. Ku lirik orang yang menabrakku. Dia tidak membantuku sama sekali malah berlalu pergi.

"Ish, sebal sekali sih." Gerutuku

Aku bangun dan mengibaskan rok ku dengan tanganku. Lalu ku pergi dan masuk kedalam kelas.

Tidak tau saja bahwa mereka berdua akan bertemu di setiap ada kesempatan.

Takdir kah?

Entah.

***

Kenalkan namaku Rinjani Naurah Shaqi. Kini aku sudah ada di tingkat akhir SMA, wah tak terasa ya waktu cepat sekali berlalu.

Oh iya kalian ingat saat aku bertabrakan dengan seseorang? Kini dia jadi sahabatku. Entah apa yang terjadi sampai aku dan dia selalu berpapasan.

Flashback on

"Ayo ke kantin. Aku ingin makan mie ayam" ucapku pada temanku

"Yuk" jawabnya

Saat sudah di kantin. Aku pesan mie ayam dan ternyata sisa 1 porsi dan pas sekali ada seorang lagi yang ikut memesannya.

"Hey aku yang datang terlebih dahulu." Ucapku saat aku dan dia bertatapan.

"Apaan. Gue duluan ya." Keukeuh cowok itu.

"Ish aku dulu. Bu aku duluan kan yang pesan?" Tanyaku.

"Maaf neng si mas duluan yang pesan" ucapnya

"Tuh kan. Lu denger sendiri kan. Jadi lu pesan yang lain. Awas minggir!" Ketusnya dan mendorongku.

"Ya Allah.. sabar Rinjani.. sabar.." lalu aku mencari makanan yang lain. Tanpa disadari kalau cowok tersebut melihat ke arah Rinjani sambil tersenyum.

**

"Sini aku bantu rin" ucap siti

"Tidak usah, aku bisa sendiri ko" lalu aku membawa buku paket dan mengantarnya ke perpustakaan.

Saat sudah sampai di perpustakaan ternyata pintunya macet jadi harus ku dorong dengan bahu ku baru terbuka.

"Permisi" ucapku di meja pengawas.

Saat aku sedang melihat kesana kesini membuatku tak engeuh kalau ada yang berdiri di depanku.

"Mau ngapain lu?" Tanyanya ketus.

"Astaghfirullah, kaget dikirain sapa. Salam dulu kek, apa kek, kalau gue jantungan gimana -_-" sewotku.

"Ck. Lebay. Lu mau balikin buku? Tuh sendiri ya." Ucapnya sambil menunjuk ke rak buku tersebut.

Aku tak menjawab dan berlalu ke rak untuk membereskan buku paket ini. Saat ku ingin meletakkan buku terakhir. Rak bawah dan tengah sudah penuh. Alhasil aku harus letakkan di atas.

"Ahh.. ini tidak sampai."

"Kenapa tinggi sekali sih"

"Apa tidak ada kursi pendek?"

"Ini menyebalkan" gerutu ku terus menerus.

Ku dengar derap langkah mendekatiku.

"Berisik. Awas makanya tumbuh tuh ke atas. Jangan stuck disitu terus."

"Udah pendek tidak sadar diri pula"

"Dari dulu lemari ini pun memang segini ukurannya. Keliatan banget ga pernah ke perpus" sinisnya sambil meletakkan buku paket nya.

"BACA AKU YUK" (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang