"Annyeong" -sapaku
"Ne, annyeong" -jawabnya sambil tersenyum.
Singkat bukan? Itu pertama kalinya aku memberanikan diri untuk menyapa dia. Kalian tau? Aku latihan untuk mengucapkan itu. Aku takut gugup, lebay? Kalo menurutku itu wajar, karna aku yakin banyak yg seperti ku di luar sana. Menyiapkan karna takut gugup, aku satu fakultas dengan dia. Gadis manis yang belajar di negaraku, dia cerdas, pandai bergaul, sebenernya aku takut dia tidak nyaman berteman denganku, jadi aku takut untuk dekat dengan dia.
Seiring berjalannya waktu, tak terasa aku semakin memiliki perasaan untuknya. Kalian tau cinta pertama? Mungkin ini yang kurasakan, membuatku penasaran tentang dirinya. Sampai akhirnya aku tau satu hal bahwa dia akan pulang ke negaranya untuk beberapa bulan dikarenakan orangtuanya sakit. Kalian tau reaksi ku bagaimana? Aku langsung berucap
"Aku ikut kau kesana boleh?"
Aku tidak sadar mengucapkan itu sepertinya karna reflek. Aku lihat dia hanya terbengong lucu. Dan dia jawab
"Mianhae sejin-ah, kamu tidak bisa kesana, hmmm.. nanti saja saat libur musim panas, eottae?"
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk. Esok hari, aku mengantarnya sampai bandara. Aku sudah memantapkan untuk berbicara hari ini, entah aku merasa gelisah sejak semalam.
"Ayra,,," panggilku
"Hm? Wae* sejin-ah?" Tanyanya
"Ayra, aku ingin mengungkapkan sesuatu boleh?" Tanyaku
"Tentang apa? Kenapa kamu terlihat gugup?" Ucapnya
"Aniyo.*... Hmmm ayra,naneun jinjjaa johaeyo*!" Ucapku jelas.
"......"
Aku lihat dia terbengong sepertinya terkejut dengan ucapanku. Ahhh.. seharusnya aku bisa tahan untuk tidak terburu".
"Sejin-ah... Gomawo.. geundae, mianhae, aku tidak bisa menerimamu" ucapnya lirih
Aku tau kalau aku hanya temanmu, ayra.
"Ahh.. gwaenchana ayra,, " ucapku
"Sejin-ah... Boleh aku memelukmu?" Ucapnya.
" Ne? " Tanyaku
"Aku takut ini yang terakhir" ucapnya
Entah aku berpikir makin kacau, tanpa bnyak berbicara aku langsung memeluknya. Memeluknya dengan erat,,kegelisahan ku semakin terasa, ku harap ayra sampai di Indonesia dengan selamat. Aku tak apa jika jadi temannya, asal dia ada disini. Kembali dekat denganku. Astaga, cetakan jantungku makin terasa. Aku merasakan itu, kmu menangis, aku tak tau apa yang dia tangis, aku hanya mempererat pelukanku.
"Sejin-ah... Gomawo... Aku pergi" ucapnya setelah lepas dari pelukanku.
"HM... Hati hati ayra,, aku menunggu kabarmu" ucapku sambil melambaikan tangan kearahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌸🌸🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🤭🤭🤭Setahun sudah terlewati, aku selalu menunggumu kembali , aku selalu disini, di bandara yang selalu ramai dengani orang-orang. Setiap akhir bulan aku selalu kesini. Berharap kau datang dan berlari saat melihatku masih menunggumu. Tetapi, itu hanya angan ku karna wanitaku, ayra sudah meninggal karena kecelakaan pesawat saat itu. Dan kegelisahan ku terjawab sudah, aku kehilangannya.. my first love. Aku rindu? Selalu, kalau aku tak rindu tidak mungkin aku tetap disini mengunjungi bandara. Sia-sia? Tidak, karna dengan cara itu aku bisa merasakan pelukan pertama dan terakhir darinya. Aku masih bisa membayangkan mata sembabnya dan ucapannya disini.
Ayra, aku rindu, tolong peluk aku dengan erat jika kamu rindu denganku juga.- Lee sejin,Korea
***🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hallo semuanya.. bagaimana kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat.
Cerita ini sudah pernah aku publish lalu aku hapus dan sekarang ku publish kembali🤭
Main cast :
Lee Sejin dan Ayra
KAMU SEDANG MEMBACA
"BACA AKU YUK" (Oneshoot)
Short Storyassalamu'alaikum.. Alhamdulillah sudah mulai puasa. bagaimana perasaan kalian bisa bertemu dengan Ramadhan lagi? jangan lupa ya untuk mendoakan saudara kita yang sudah lebih dulu berpulang kepada-Nya.. aku berencana ingin menemani Ramadhan kalian d...