Idt-003

53 2 0
                                    

"Kang jihoon! Kembalikan ponsel ku!" Teriak lisa pada kakaknya yang malah mengeluarkan lidahnya mengejek.

"Ambil jika mampu" teriak kakaknya kencang, membuat lisa ingin sekali melayangkan dua ratus pukulan pada wajah menyebalkan kakaknya itu.

"Cepat kembalikan!! Kau benar-benar ingin mati?" Karena lelah, maka lisa memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar. Karena sang kakak belum mandi, rumah rasanya berbau mayat.

"Ketenangan.. kau memang bukan teman ku ya?" Gumam lisa menatap langit yang mulai sendu. Tadinya ingin berada disini sebari mendengarkan lagu, untung saja kesabarannya tak ada yang dapat menyaingi.

"Kang lisa! Pulang! Aku yakin kau sama sekali belum menyelesaikan tugas sekolah" baru saja sepuluh menit merasa tenang, seorang pria pendek yang berstatus sebagai kakak nya itu kembali mengusik ketenangannya.

"Kau tahu nothing, jangan berbicara seolah tahu something" kesal lisa sebari menyindir kakaknya yang sudah mengepalkan tangan. "Adik terkutuk" gumam sang kakak.

"Apa kau bilang!"

•••

Jujur saja jika lisa tidak terlalu pandai di kelas. Sekarang tugas sekolahnya terasa begitu sulit seperti pahitnya kehidupan. Matanya mengantuk tapi belum menyelesaikan dua puluh soal uraian matematika.

Akhirnya menyerah dan meminta joohyuk untuk memberikan jawaban beserta caranya dalam bentuk foto.

Jieun tentu saja tidak akan memberikan lisa jawaban. Pasti orang itu hanya akan berkata 'kau harus pintar jika ingin menjadi jodoh jungkook!' Maka lisa menolak untuk melakukan hal semacam itu lagi.

Setelah berterimakasih pada joohyuk, tangan nya hanya mencatat dan pergi mencuci muka sebelum akhirnya tidur.

•••

"Ayah dan bunda kapan pulang, hoon?"

"Sialan kamu, bisa tidak panggil aku kakak? Kau tidak normal" kesal jihoon diawal pagi. Lisa hanya terkekeh sebelum akhirnya meninggikan nada bicaranya, "jawab kakak ku sayang!"

"Aku tidak tahu bodoh!" Lidah sang kakak keluar lagi, rasanya lisa ingin sekali memotong lidah sang kakak dan menyupahi kakak nya itu.

"Kau ingin mati?" Kesal lisa. Kemudian tangannya kembali memakan roti buatan sang kakak yang rasanya seperti kotoran kambing dan baunya seperti ketiak yang berkeringat.

"Aku pergi dulu!" Lisa pergi berlari ke halte bus dengan tergesa-gesa, tapi untung nya begitu ia sampai ke halte bus, bus yang ia cari langsung tiba.

Tapi tak sengaja matanya melihat jungkook. Jujur saja jika ia sangat kebingungan dan terheran-heran. Tidak ingin membuang kesempatan emas, ia pergi duduk di sebelah jungkook.

"Jangan duduk disini"

"Ini tempat duduk bisa untuk siapa saja" ucap lisa tak peduli dengan ucapan jungkook. Yang duluan bicara menghela napas kelas.

"Terserah" ucapnya putus asa. Tangannya kembali membuka lembaran buku dan membacanya dengan tenang.

"Jangan membaca buku dan tatap wajah jodohmu, tuan jungkook" ucap lisa sembarangan. Yang diajak bicara menatap nyalang. "Jangan ganggu aku" ucap jungkook penuh penekanan.

"Oh? Hai jungkook!"

"Sialan" gumam lisa.

•••
[Vomment!]

I deny that [Liskook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang