"Oh? Hai jungkook!" disana yeji berdiri dengan mata berbinar. Tangannya digerakkan karena sedang menyapa pria dingin yang dikenal sebagai jodoh kang lisa dari kelas 3-2.
"Sialan" gumam lisa.
"Um" dehem jungkook menanggapi lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada lisa yang bergumam. Bibirnya tersenyum miring kemudian pergi duduk di sebelah yeji dan membiarkan lisa melihatnya dengan tatapan kesal.
"Jungkook! Bagaimana bisa kau duduk di sebelah nenek-nenek seperti dia?!" Kesal lisa. Yeji hanya menyunggingkan senyum kemenangan lalu kembali mengajak ngobrol pria yang jadi perhatian kedua gadis itu.
Saat sudah sampai ke tujuan. Lisa pergi duluan sebari menghentak-hentakkan kaki di hadapan yeji dan jungkook.
"Menyebalkan" gumam lisa sebari melirik sepasang anak adam dan hawa yang sedang berjalan santai di belakangnya.
"Jangan bersikap seperti orang gila, santai saja" sindir jungkook kemudian mensejajarkan posisinya dengan lisa yang sedang menahan emosi penuh.
Tangan lisa bergerak mencubit lengan jungkook. "Akh, sakit!"
"Hatiku rasanya lebih sakit dari itu" bisik lisa kemudian berlari menuju kelas dengan tergesa-gesa, bersiap untuk menceritakan kisah menyebalkannya pada jieun dan yoora.
"Akhirnya yoora, kau tidak bolos lagi" ucap lisa sebari menaruh tasnya di meja. Tangannya bergerak mengambil ponsel kemudian menghubungi jieun agar cepat datang.
"Tentu saja, aku ketahuan ibuku" kata yoora lemas. Kemudian berdiri menghampiri lisa, "ada apa dengan muka mu?"
Lisa menatap nyalang yoora. "Aku muak dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan ini"
"Aku akan mengambil istirahat, untuk minggu ini" lalu lisa terduduk setelah menyelesaikan kalimatnya. Kemudian melirik jungkook dan yeji yang sedang mencuri pandang ke kelasnya dengan wajah sombong yang membuat lisa muak.
"Kau? Berhenti mengejar jungkook selama seminggu?" Tanya yoora penasaran. "Semacam itu"
Kemudian yang dicari-cari datang. "Hah.. lisa, apakah kau tidak lihat? Sepertinya yeji semakin menempel pada jodoh hayalanmu itu" ucap jieun sebari bernapas tergesa-gesa.
"Aku tahu"
"Dia berencana untuk istirahat seminggu, mengejar-ngejar jungkook membuatnya muak" yoora menjelaskan dengan telaten. Yang diajak bicara tertawa begitu kencang.
"Kau? Berhenti mengejar jungkook? Haha!" Jieun menjatuhkan tubuhnya ke lantai karena tidak dapat berhenti tertawa hingga perutnya terasa begitu sakit dan rasanya pipinya begitu kaku. "Kau pernah mengatakan itu, tapi sama sekali tidak melakukannya"
"Kali ini aku benar-benar akan melakukannya" sinis lisa. Tangannya mengambil pelembap bibir yang kemudian dioleskan pelan-pelan pada bibir tebalnya.
"Baiklah, aku akan mengingatkanmu"
•••
"Ayo istirahat kang lisa!" Sahut jieun karena sedari tadi lisa tidak mengubris ucapannya. "Aku tidak ingin bertemu mereka! Aku nitip saja, kumohon.." lisa memegang tangan jieun lembut kemudian menatap jieun dengan sedih.
"Astaga.. baiklah, kali ini saja! Besok-besok kau harus membawa bekal"
Disinilah lisa, duduk sendirian di kelas dengan suasana yang sepi dan sibuk melihat-lihat banyak orang di koridor lewat jendela kelas.
"Hah.. semoga saja aku berhasil" gumam lisa meyakinkan.
"Kang lisaaaaa!!!!!"
•••
[Vomment!]
KAMU SEDANG MEMBACA
I deny that [Liskook]
Fanfiction/liskook story!/ Lisa menyangkal semua pernyataan orang yang selalu berkata, "pria harus menyatakan perasaan terlebih dahulu" [Vomment!] Since 24 April 2020.