Part 1

1.1K 44 12
                                    

"halo.haloo.. Seokjin kau disana??"

"Tae, Taehnyung to...tut...tut...tut,"

"HUAAA.......!!!"

DUAR!!!

.

.

.

"Kim Seok Jin!!!!,ireona(banngun)kau terlambat sekolah,"

Bunyi handphone yang ada di samping ranjangnya.Satu satunya alrm yang bisa membangunkan seokjin.

"apa sebentar lagi aku mati?," gumam seokjin sambil berjalan ke kamar mandi.

Itu sebuah mimpi bersambung,awalnya ia hanya bermimpi dirinya yang sedang menuju suatu tempat,setiap ia dihari hujan mimpu itu akan bersambung.Dan itu lah akhir dari mimpinya yang bersambung, ia mati...?!

Ini lah Kim Seok Jin,seorang pemuda yang bisa melihat masa depan,tapi hanya untuk diri sendiri dan orang orang terdekatnya saja. Ia berumur 17 tahun murid dari salah satu SMA bergengsi di Seoul. Ia terkenal kalem,cool serta pendiam.

------------

"Jisoo-yaa,!!!bogosipta(kangen)," Ujar sahabat Jisoo, Jennie memeluknya erat.

"nado(aku juga)" saut Jisoo membalas pelukan Jennie.

Saat itu lah seorang siswa lewat menggemparkan seluruh siswi yang ada di koridor. Siswa itu tanpa sengaja menginjak kaki Jisoo. Siswa itu hanya berhenti sejenak tanpa meminta maaf. Jisoo geram dan mengejar siswa itu hingga kekelasnya.

"YAAK!!! Kalau salah minta maaf dong!jangan sok keren. Dasar sok cool" Jisoo yang emosi sedangkan siswa itu hanya diam dengan gayanya yang sok cool (emang cool sih sebenarnya)

Seorang siswa lainnya mendekat..

"Jisoo-ssi,lupakan saja,dia emang seperti itu orangnya," Ujar siswa itu.

"kau kenal aku?? Temanmu saja mengenalku, Yak!!!" Jisoo yang semakin membara. Sedangkan siswa itu hanya memandangnya datar.

"ehm,Jisoo-ssi, mianhamida(maaf formal)," sambar siswa yang mengenal Jisoo tadi menarik Seokjin ke bangkunya, namun Seokjin menolak.

Seokjin membuka sumbat telinga yang ia gunakan dari apartemennya tadi.

-ternyata ngomong sendiri dari tadi-batin Jisoo

"kau tak lihat tadi??,aku juga populer disini jadi pergilah," ucap Seokjin lalu meninggalkan Jisoo diambang pintu kelasnya.

-lah,kan tadi dia pakai sumbat telinga-batin Jisoo

Jisoo memang populer di sekolah itu,karna bakat yang ia miliki sering dimanfaatkan untuk sekolah dan tentu juga karna status keluarganya yang merupakan keluarga terkarya ke-2 di kota itu. namun Seokjin tidak kalah populer dari Jisoo.

"aah, Jisoo-ssi jangan hiraukan Seokjin,memang seperti itu orangnya. Sedikit bicara tapi menohok," siswa tadi yang menenangkan amarah Jisoo.

"Taehyung?" Jisoo membaca nama yang tertera diseragam siswa itu.

"ne(ya)?" saut Taehyung yang tak menyangka namanya disebut Jisoo,siswi paling populer disekolah.

"siapa namanya tadi?? Seokjin? Bisakah kau beritahu aku tentang orang itu??" tanya Jisoo dengan aegyonya.

"tentu,Nama Kim Seokjin siswa populer,cool,jarang senyum kayak patung batu,keras kepala bla....bla...blablablablablabla....,"

"kamsahamida(terimakasih formal)," balas Jisoo yang langsung memperbaiki ucapannya, "mian,gumawo(terimakasih informal)"

Jisoo meninggalkan kelas itu menuju kelasnya.

-gak ada yang gak mungkin,tujuan di tetapkan.Membuat Seokjin terbuka-batin Jisoo

Siswa bernama Taehyung itu berlari riang menuju Seokjin. Begitulah gambaran semua siswa laki laki saat diajak bicara oleh Jisoo.

"Seokjin-a, apa kau memimpikan Jisoo juga belakangan ini?kenapa tidak beritahu aku??" tanya Taehyung yang merupakan sahabat Seokjin.Jadi ia tau semua tentang Seokjin bahkan kemampuannya.

"hmm,ini mimpi 2 hari yang lalu," Jawab Seokjin yang asik dengan ponselnya.

"jadi kau,memimpikan dirimu bertemu dengan Jisoo, enaknya,"

Saat itu Seokjin meletakkan ponselnya di atas meja.Matanya tampak membulat besar.Ia menyadari sesuatu.

"tehyung-a,aku tidak memimpikan diriku.Aku memimpikan dia," ujar Seokjin memegang kedua bahu Taehyung.

Taehyung tampak bingung akan apa yang di bicarakan sahabatnya itu. Lalu matanya ikut membulat.

"yak!! Bukannya kau hanya bisa mimpi tentang kerabat kerabatmu saja??"

"hoh," Seokjin yang masih Syok.

"woah,Daebak,"

----------

Setelah bel pulang sekolah berbunyi,Jisoo langsung membereskan barang barangnya dan lari menuju pintu.

"Jisoo!!,mau kemana?? Ketempat les yok"ajak Jennie.

"kau dulu saja,aku ada urusan sebentar," saut Jisoo melanjutkan langkahnya.

Jisoo berlari menuju kelasnya Seokjin. Entah kenapa rsanya ingin sekali merubah sosok seokjin itu. Jisoo datang tepat waktu tapi terlalu tepat,Seakan waktu mengerjainya. Begitu Jisoo tiba didepan pintu disaat itulah Seokjin juga keluar hingga ia saling bertukar pandang dengan jarang yang cukup dekat

"ah,aku...ak...huf....yok,pulang," Jisoo yang merasa canggung. Sedangkan Seokjin mempertahankan tampang coolnya itu.

Taehyung yang melihat adegan itu hanya bisa mengusap dadanya.

"maaaanaaa untukku!!," gumamnya sendiri.

Seokjin melewati Jisoo dan berjalan menuju parkiran.Jisoo mengejarnya hingga seseorang memanggil dari dalam mobil.

"agashi!!"

Sontak Jisoo menghentikan langkahnya begitupun dengan Seokjin. Namun Seokjin hanya berhenti sejenak.

"Aish,eottokae?(bagaimana ini?)"batin Jisoo.

"kau dengar ya!! Apapun yang terjadi aku akan coba membuatmu tersenyum.tak ada yang tak mungkin,"Sorak Jisoo pada Seokjin yang sudah jauh didepannya. Lalu Jisoo ketempat les diantar sopirnya.

"dasar aneh"

Jisoo's PoV

Les sudah dimulai 25 menit yang lalu, tapi kenapa otakku hanya memikirkan cowok tadi? pokoknya aku harus bisa membuatnya tersenyum melihatku. Sebelumnya tidak ada yang pernah berekspresi dingin padaku. Lihat saja aku akan merubah caramu memandangku.

"AKU BISA!!!"

Semua yang ada dikelas melihat kearahku.Sedangkan aku hanya bisa tertawa canggung.

Setelah les selesai....

Aku mengambil handphone yang berdering dari dalam tas,

"EOMMA!!! Wae eomma,wae?!? (kenapa ibu??!)"

"waegirae??" jawab eomma tanpa da rasa bersalah.

.
.
.
Nah,yang punya masukan komen aja langsung.
.
.
Vote ya
..
..
.
Ama komennya

Jangan lupa.
.



.
.
Okeh,see you next chapter

.
.
.
.
😘

Meet Again {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang