1~ketemuan

25 2 8
                                    

Arjuna,kevin,dinda,nindi dan rendi adalah sahabat yang sangat dekat meskipun mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing mereka masih sempatkan untuk bertemu.

Tringg,tringg,tringg.

"Halo dengan cafe nindi anindi gelista dindawati,dengan saya nindi pemilik restoran ada apa?" Tanya nindi menjawab telfon yang berbunyi tadi.

"Halo nin, ini gue arjuna,jadi gak ketemuan di restoran lo sebentar siang".

"Yah,pasti dong lo ajak juga kevin,dinda,sama rendi yah".

Nindi pun menutup telfonnya dia bersiap-siap untuk membereskan restorannya.

Mereka pun berencana bertemu di restoran milik nindi pada saat kevin udah sampai,kevin langsung menelfon arjuna.

"Halo,juna lo dimana gue udah ada didepan restoran nindi nih?"

Tiba-tiba ada cewek yang nyengol kevin.

"Brukk"

ponsel kevin terjatuh dan wanita itu mengambilkan ponsel kevin.

"Nih,ponsel kamu" wanita itu menjulurkan tanganya dengan memegang ponsel kevin.

Tetapi kevin terdiam melamun menatap wanita itu sambil mengangap.

"Halo,kamu kenapa hey?!" Wanita itu melambaikan tanganya di depan wajah kevin.

"Ehh,gak apa-apa kok,kenalin gue danendra kevin hendra fajar rahman" ucap kevin.

"Kenalin,aku lani".

Mereka pun berkenalan.

Tak lama kemudian Lani pun pergi pada saat lani pergi datanglah rendi.

"Woyyy" rendi mengejutkan kevin.

"Ih,apaan sih lo?!" Kevin sedikit kaget dan marah.

"Lo ngapain disini?"

"Ngak apa-apa ayo masuk!"

Mereka pun masuk ke restoran nindi.

Pada saat di dalam mereka bingung mencari nindi sampai mereka bertanya kepada karyawan kasir restoran tersebut.

"Mbak nindi ada?" Tanya kevin.

"Oh,Nindi nya ada tunggu saya telfonkan dulu yah".

Karyawan itu pun menelfon nindi.

"Halo,boss ada yang nyariin"

"Oh iya tunggu sebentar"nindi pun menutup telfonya.

"Kata boss saya kalian disuruh tunggu disini".

"Eh,emangnya harus banget yah ditelfon katanya nindinya ada di restoran?" Mereka berdua sangat kebingungan.

"Oh,boss saya ada dilantai 3 restoran ini".

Mereka kaget karena baru tahu kalau restoran nindi begitu sukses sampai restoran nindi bertingkat-tingkat.

"Wahh,nindi ternyata restoran lo sukses banget yah" kevin tersenyum nyinyir menatap nindi.

"Udah jangan ngeliat gue kayak gitu,ngomong-ngomong arjuna sama dinda kemana?" Nindi menengok ke kiri dan kekanan mencari mereka berdua.

"Juna sama dinda kayaknya lagi sedang diperjalanan deh" rendi menjawab dengan suara pelan dan agak terbata-bata.

Mereka pun nungguin juna sama dinda sampai direstoran mereka menunggu setengah jam dan akhirnya juna dan dinda datang.

"Maaf yah kita telat".

Dinda dan juna pun duduk.

"Jadi gimana rencana lo juna" tanya nindi menatap juna seperti ingin memakan juna.

Juna terdiam sebentar dan tidak berani menatap nindi yang menatapnya bagaikan serigala yang ngincer domba.

"Jadi rencana gue gimana kalau kita buka toko roti nah nanti uang hasil penjualan toko roti itu kita pake untuk petualangan kita selanjutnya" juna menatap satu per satu.

Mereka pun setuju dengan rencana juna dan mereka akan membagi kelompok mereka untuk berjualan roti.

"Oke,jadi gue bakal bagi kelompok nindi,kevin kalian berdua,gue dinda sama rendi kita bertiga,gimana setuju gak?" Tanya rendi.

Sekejap suasana sunyi.

"Brukkk"

Kevin memukul meja sampai semua temanya kaget.

"Gue setuju".

"Heh!,vin lo bikin jantung kita pada copot tau ngak" ucap nindi dengan nafas tersengal-sengal.

Mereka pun membuka 2 toko roti seperti yang sudah dibagikan kelompok yang tadi,mereka berada di dua titik yang berbeda.

Di kelompok 1 yaitu juna,dinda,dan rendi akan membuat kue seperti mochi yang berbagai varian rasa.

Sedangkan kelompok 2 yaitu nindi dan kevin membuat kue brownis yang berbagai toping diatasnya.

Dikelompok 1 sudah mulai banyak pembeli.

"Kue cobain kue kita dijamin enakk" teriak juna untuk memanggil pelanggan.

Juna menjadi pencari pelanggan dia berkeliling membagikan poster kue mereka sedangkan rendi dan dinda yang membuat kuenya.

Sedangkan dikelompok 2 kevin menjadi pencari pelanggan dan nindi yang masak kue.

Dikelompok 1 sudah mulai ramai dengan orang kue nya laris manis.

"Dinda yang pesanan kue mochi isi coklat mana orangnya udah lama nungguin" tanya rendi sambil menyabarkan pelanggan.

Dikelompok 2 juga begitu laris kedua kue dari kelompok itu habis sesudah magrib mereka akan bertemu kembali di restoran nindi.

Nindi dan kevin yang pulang lebih cepat nungguin lama juna,dinda,dan rendi.

Saat di tengah jalan....

Suara ban meletus dan sontak mobil juna berhenti.

"Kenapa jun?" Tanya dinda khawatir.

"Ban nya meletus din".

"Aduh gimana dong?!".

Tiba-tiba saja dinda melihat ada mobil pick up lewat dia pun menepuk rendi dengan keras.

"Auhh,apaansih din" rendi mengelus-elus tepukan dinda tadi.

"Itu ada pick up kita numpang aja dulu di situ" dinda menunjuk ke arah mobil pick up itu.

Mereka pun menghampiri dan menahan mobil pick up yang mereka lihat tadi.

"Pak berhenti,berhenti" dinda menyuruh pick up itu berhenti.

"Iya ada apa neng" tanya supir pick up tadi.

"Kita boleh numpang gak pak?"

"Boleh ayo naik" supir pick up itu pun menyuruh mereka untuk naik.

Pada saat sampai di restoran mereka mendiskusikan hasil penjualan mereka tadi.

"Jadi juna,kita punya uang 1 juta dari penjualan tadi rencana lo selanjutnya apa?" Tanya nindi menatap juna kembali.

"Jadi rencana gue selanjutnya gimana kalau kita mendaki puncak gunung"

"Gue setuju sama lo juna" ujar kevin nunjuk-nunjuk ke arah juna.

"Tapi bukannya bahaya yah kalau digunung kalau medannya berat terus kalau ada penunggu nya gimana?" Rendi merasa takut dan tidak setuju untuk pendakian ini.

"Udah lah rendi kita kan gak macem-macem, gimana yang lain setuju ngak?".

"Kita semua setuju kok" ujar diana.

Mereka pun bersiap-siap untuk mendaki gunung dan gunung yang akan mereka daki adalah gunung merbabu yang tingginya 3.145 meter dari permukaan laut.

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang