Jangan Marah

992 132 27
                                    

Disebuah bangku yang berada ditaman Kota. Terlihat ada seseorang yang sedang asyik bermain-main dengan 2 ekor kucing yang memang selalu ada ditaman tersebut. Siapa lagi kalau bukan Seongwoo. Dia sedang asyik bermain dengan kucing yang lucu itu.

Dia sendirian. Tadi Minhyun baru saja mengajaknya pergi sebentar. Saat Minhyun akan mengantar Seongwoo pulang tiba-tiba Seongwoo berteriak heboh melihat 2 ekor kucing yang sedang bersantai diatas bangku taman.

Seongwoo langsung menghampiri 2 kucing tadi dan menyuruh Minhyun pulang saja. Ia akan pulang nanti. Awalnya Minhyun tidak tega meninggalkan Seongwoo sendiri. Dia takut Daniel akan marah. Tetapi Seongwoo masih saja ngotot akan pulang sendiri. Akhirnya Minhyun mengalah.

Karena hari sudah semakin siang yang pasti semakin panas Seongwoo berniat menghubungi Daniel. Minta dijemput. Tetapi Seongwoo lupa kalau ia meninggalkan handphonenya dirumah. Seongwoo mengendikan bahunya acuh tak masalah. Lagipula nanti ia bisa pulang dengan taksi.

Berbeda dengan Daniel. Dia bingung dan takut setengah mati mencari-cari keberadaan Seongwoo. Ditambah ternyata Seongwoo meninggalkan handphonenya. Makin pusinglah Daniel.

Karena sudah mencari Seongwoo di sekeliling rumah dan tidak menemukan dimana keberadaan si cantik, akhirnya Daniel pergi keluar mencari Seongwoo.

Daniel melajukan mobilnya pelan. Matanya menelusuri keberadaan Seongwoo. Sampai diarea taman Kota Daniel melihat ada Seongwoo sedang bermain dengan kucing.

Tanpa pikir panjang Daniel langsung menepikan mobilnya. Kemudian ia bergegas turun dari dalam mobil menghampiri Seongwoo.

"Kang Seongwoo"

"Hng? DANIEL" Seongwoo melihat ada Daniel disana. Berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk.

Buru-buru Seongwoo berlari sambi merentangkan tangannya. Ingin dipeluk Daniel. Tetapi Daniel malah melipat kedua tangannya didepan dada. Hal itu lantas membuat Seongwoo langsung berhenti mendadak. Kepalanya sedikit terantuk pada dada Daniel.

"Daniel?" Tanya Seongwoo sambil memiringkan kepalanya.

"Masuk mobil" perintah Daniel.

"Kenapa?"

"Masuk mobil. Sekarang" ucap Daniel penuh penekanan.

Oke. Seongwoo paham. Sekarang Daniel-nya sedang marah. Mau tak mau Seongwoo langsung masuk kedalam mobil. Disusul Daniel yang mengikutinya dari belakang.

"Niel?" Tanya Seongwoo pelan kepada Daniel yang sudah masuk kedalam mobil.

"Kenapa?" Jawab Daniel sedikit membentak.

Otomatis tubuh Seongwoo langsung menegang. Ia tak berani menatap Daniel lagi. Ia hanya melihat jalanan didepannya. Pasti sebentar lagi Daniel akan mengomelinya.

"Kamu tuh ya udah dibilangin kalo keluar bilang sama aku biar aku nggak panik"

"Tadi aku baru pulang kerja kamu nggak ada. Aku muter-muter nyari didalem rumah nggak ada. Aku telfon ternyata handponenya kamu tinggal" Daniel sedikit meremat handphone Seongwoo yang berada digenggamannya.

"Tolong ya Woo kalo keluar bawa handphone. Atau paling nggak kabarin dulu mau kemana gitu kalo misal nggak bawa handphone"

Seongwoo masih diam kaku. Dia takut jika Daniel sudah dalam mode marah seperti ini. Bisa-bisa dia tidak bisa bermanja-manja ke Daniel nanti malam.

"Jawab Woo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawab Woo. Jangan diem aja"  lagi-lagi suara Daniel sedikit membentak.

Ya walaupun ini semua salah Seongwoo. Tapi kan seharusnya Daniel bisa sedikit halus bicaranya. Nggak kasar gini :(

"Ta-tadi diajak Minhyun pergi. Aku buru-buru jadi lupa nggak bawa handpone. Terus pas Minhyun mau anter pulang aku liat ada kucing lucu ditaman, aku langsung turun terus nyuruh Minhyun pulang duluan" Seongwoo bersiap akan menangis.

Dia melirik Daniel yang sudah fokus menatap jalan. Tidak menatapnya seperti tadi.

"Maaf Nyel" Seongwoo memilin ujung hoodienya.

"Hm"

"Danyell huwaa maaf" Seongwoo langsung menangis dan berpindah keatas pangkuan Daniel.

"Maafin Seongwoo" Seongwoo masih mendusel di dada Daniel. Dia tidak peduli keadaan didalam mobil yang amat sempit ini.

Daniel menghela nafasnya. Dia tuh gak suka kalo Seongwoo selalu begini tiap minta maaf. Daniel tuh lemah sama yang begituan :(

"Lain kali jangan diulangi ya? Aku bener-bener khawatir sama kamu Woo" Daniel sedikit menekan tuas bangku mobil agar Seongwoo tidak terlalu sempit.

"I-iya maaf. Seongwoo janji kalo mau kemana-mana bakal ijin Daniel dulu" Seongwoo mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Kamu tau nggak? Tadi aku udah was-was takut kamu ilang. Kita kan bentar lagi nikah" Daniel mencium bibir Seongwoo.

Seongwoo sedikit tersenyum. Sekarang statusnya sudah menjadi tunangan Kang Daniel. Sebentar lagi mereka akan menikah. Huh Seongwoo gak sabar pengen ngeklaim kalau Daniel itu cuma miliknya seorang.

"Daniel beneran maafin Seongwoo kan?" Tanya Seongwoo memejamkan matanya karena usapan lembut yang diberikan Daniel kepada pipinya.

"Iya tapi jangan diulangin hm?" Daniel mendongakkan kepala Seongwoo.

"Seongwoo janji" kata Seongwoo sambil tersenyum manis.

Daniel langsung mendekatkan wajahnya dengan wajah Seongwoo. Hidung mereka sampai menempel. Seongwoo memejamkan matanya saat Daniel menempelkan bibirnya. Melumat bibirnya dengan sangat pelan dan lembut.

Seongwoo rasanya selalu terbuai dengan ciuman memabukkan yang Daniel berikan.

End

Ya ampun endingnya gaje bgt ya huhu

Vote and comment pliss!!

See ya❤

[OFF] Fluffy Uwu - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang