Part 5

21 2 0
                                    

"Tidak ada yang tau kau diciptakan untuk siapa. Sekuat apapun cemburu, aku tak punya hak untuk itu. Benar kan, semesta?"

Awan

🌵🌵🌵

Di perjalanan, mereka selingi mengobrol dan bercanda. Membicarakan dari hal yang penting sampai ga penting sama sekali wkwk.

Sesampainya di toko...

***
"Permisi bu."
"Iya dek, mau beli apa?"
"Mau beli air mineral bu."
"Masuk aja dek kedalam, ambil sendiri ya. Di dalam ada bapak."

Mereka berdua masuk kedalam warung tersebut dan memilih minuman apa yang akan mereka beli.

"Aduhh dek, sepatunya dipaki saja kotor loh kakimu nanti."
"Eh iya pak, ndapapa. Ga sopan kalau dipakai ini kan rumah orang lain."

"Gapapa, lagian ini lantainya kotor belum di pel."
"Ndapapa pak, udah biasa kotor hehe."
"Yowes lah, sakarepmu dek."

Tiba-tiba....

Datang lah seorang pemuda yang gagah memakai seragam loreng menghapiri bapak yang mempunyai warung tersebut.

"Permisi pak."
"Iya, ada apa."
"Saya disuruh ibu untuk mengambil aqua gelas satu dus."
"Oiya, ambil disana ya."
"Siap pak."

Sedangkan, ada dua gadis yang sedang memperhatikan pemuda tersebut dengan tampang bodohnya karna terpesona oleh ketampanannya.

"Dek kenapa melamun?"
"Eh iya pak, maaf." Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalian merhatiin yang tadi yaa?" Goda sang bapak.
"Eh nggak kok pak." Tersenyum malu.
"Iya juga gapapa kok."

Pemuda tersebut kembali lagi setelah mengambil aqua gelas. Lagi-lagi kedua gadis itu memperhatikan pemuda tersebut.

Ya Allah, kenapa ciptaan mu begitu indah. Batin salah satu gadis

"Pak, ini saya bawa ya kesana."
"Iya."
"Kalau permisi pak, dek."

Pemuda itu berlalu sambil menampakkan senyuman yang sangat manis.

Ya Allah, senyuman nya manis sekali. Batin El sambil tersenyum.

"El, udah mulut mu ditutup nanti lalat masuk hahaha."
"Apa sih." Ucap El tersenyum malu.
"Hahahaha." Bapak dan Ayu hanya menggelengkan kepala sambil tertawa.

"Pak ini semua jadi berapa ya?"
"Aduh bapak ga tau harganya dek. Coba kamu tanya sama ibu di depan ya."

Mereka berdua berlalu untuk menghampiri ibu yang mempunyai warung tersebut.

"Bu ini semua jadi berapa ya?"
"Air mineral 5.000 dan softdrink 8.000, jadi semua 13.000."
"Ini bu." Menyerahkan selembar uang berwarna biru dari saku bajunya.

"Aduh dek, ga ada uang pas ya?"
"Sebentar ya bu, saya tanya temen dulu."

El menghampiri Ayu yang menunggu di depan warung.

"Yu, ada uang 20.000 ga? Aku ga ada uang receh, tadi si ibu ga punya kembalian."
"Ada nih." Dia mengeluarkan selembar uang berwarna hijau dari saku roknya.

"Oke, aku pinjem dulu ya uang kamu."
"Iya, udah tenang aja."

Dia kembali menghampiri ibu warung tersebut.

"Ini bu uangnya."
"Sebentar ya dek, ibu ambil kembaliannya dulu."

Si ibu masuk kedalam warung untuk mengambil kembalian.

"Ini dek." Menyerahkan uang kembalian.
"Terimakasih bu."
"Sama-sama."
"Kalau gitu saya permisi bu, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh."

Mereka berdua segera meninggalkan warung tersebut, diperjalanan mereka isi dengan obrolan seputar tentara.

"El, kayaknya enak ya tinggal disini. Suasananya sejuk, terus juga orangnya ramah-ramah."

"Iya ya, jadi pengen deh punya suami tentara wkwk."
"Sama aku juga, tapi pasti banyakan ditinggal karena tugas."

"Ya pasti lah yu, setelah menikah dengan seorang abdi negara mereka harus siap menerima apapun itu keadaannya dan harus siap ikut suami, dimana pun suaminya akan ditempatkan. Karna istri pertama mereka itu senjata dan raga mereka sepenuhnya milik negara. Mereka sudah bersumpah untuk menjaga negara ini dan mereka selalu bilang lebih baik pulang tinggal nama daripada kalah di medan peperangan. Jadi ya sebagai istrinya harus rela berbagi sama negara wkwk."

"Eh katanya nikah sama abdi negara itu ribet ya?"
"Ribet banget, mereka itu harus melewati beberapa tes. Sebelum menikah mereka juga harus pengajuan dulu. Jadi, kalo mau jadi istri abdi negara harus sehat lahir dan batin."

"Selama ini aku lihat di instagram, kalo pasangan tentara itu anak kesehatan."

"Kebanyakan sih gitu, biasanya sih dokter, perawat, bidan, guru atau satu profesi sama mereka juga. Mungkin mereka mau pasangan yang setara dengan mereka."

"Terus juga kebanyakan para perempuan mau punya pasangan abdi negara karna melihat seragam dan pangkat atau cuma mau pamer di sosmed."

"Nah itu yang paling aku ga suka, baru pacaran aja udah foto di studio ala foto prewed atau upload foto di medsos. Sebenernya ga masalah sih, tapi kan ya mereka juga belum tentu sampe ke jenjang pernikahan."

"Iya apalagi kan pacaran itu sama aja mendekati zina, seperti dalam hadits: Pacaran adalah sarana untuk melakukan perbuatan zina dan keji. Kebanyakan muda mudi kita terjerumus dalam zina dan pergaulan bebas dari praktek pacaran ini. Padahal Allah ta’ala berfirman: “Janganlah kalian mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. ” (QS Al-Isra; 32)."

"Yups bener banget tuh. Eh tau ga, aku itu pengen banget tau jadi dokter militer gara-gara pas SMP aku nonton drakor wkwk. Semoga aja terwujud, Aminnn allahumma aminnn."

"Eh udah yuk, kita kebanyakan ngobrol kapan sampenya wkwk."
"Kuyy."

Saat mulai memasuki kompleks asrama, mereka memperlambat jalannya karena ingin melihat-lihat secara detail suasana disana. Tapi disepanjang jalan kenangan eh maksudnya disepanjang perjalanan wkwk, mereka tidak melihat ibu-ibu persit yang sedang memakai seragam berwarna hijau pupus, padahal mereka sangat ingin melihatnya secara langsung.

"Yu, kok ga ada ibu-ibu persit ya? Padahal kan aku penasaran mau lihat secara langsung baju itu, selama ini aku cuma bisa lihat di sosmed."

"Iya ya, aku juga mau lihat siapa tau nanti bisa pake baju kayak gitu."
"Udah lah, lu mah halu terosss."

"Hahaha halu aja dulu siapa tau jadi kenyataan."
"Aminin jangan nih?" Goda El.
"Aminin lah."
"Iyaaa, Aminnn allahumma aminnn."
"Dah yuk, kita lanjut lagi jalannya."
"Kuyyy"

🌵🌵🌵

Terimakasih sudah membaca:)
Jangan lupa untuk vote yaaa

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Jangan lupa untuk selalu berbuat baik setiap harinya:)

Jangan lupa juga untuk sholat tarawih dan membaca al Qur'an.

Stay at home yaaa

Bersambung....




Different WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang