Chapter 1 Ketika Aku Membuka Mata (part 1)

242 1 0
                                    

Cerita ini bukan milik XC

Lelaki itu bisa merasakan seseorang menepuk tubuhnya dengan lembut. Tangan kasar itu membuat lelaki itu memikirkan tentang tangan milik orang tua yang kelelahan. Sehangat itulah.

"Tuan muda, ini sudah pagi."

Tapi suaranya terdengar sangat dalam. Lelaki itu merasa menggigil di sekujur tubuhnya dan matanya tanpa sadar terbuka. Alih-alih sinar matahari cerah yang masuk melalui jendela untuk menghangatkan mata pria itu, yang dilihatnya adalah seorang pria tua yang berdiri di sana dengan ekspresi puas.

"Mengejutkan melihatmu bangun setelah satu kali usaha."

"Hah?"

"Tuan ingin makan bersama tuan muda sejak beberapa waktu yang lalu. Sepertinya akan mungkin hari ini. "

Lelaki itu bisa melihat cermin melewati bahu pria tua itu. Di dalam cermin ada seorang pria berambut merah yang tampak bingung menatapnya.

"Kurasa lelaki itu adalah aku."

"Tuan muda Cale?"

Lelaki itu berbalik ke arah sumber suara yang terdengar khawatir itu untuk menemukan pria tua, yang tampak seperti pelayan, memandang ke arahnya. Tetapi pria yang terlihat khawatir itu bukanlah masalahnya.

Lelaki itu dengan jelas mendengarnya.

Tuan Muda Cale. Itu nama yang akrab. Dia perlahan menyebutkan nama itu.

"Cale Henituse?"

Pelayan tua itu menatapnya seperti sedang menatap cucunya sendiri.

"Iya. Itu nama anda, tuan muda. Saya kira Anda masih sedikit mabuk."

Mendengar tanggapan prihatin dari pria tua itu, lelaki itu secara alami memikirkan nama yang bahkan lebih penting daripada nama Cale Henituse.

"... Beacrox."

"Apakah anda berbicara tentang anak saya?"

"...Koki."

"Iya. Anak saya adalah koki. Apakah Anda ingin dia membuatkan sesuatu untuk mabuk Anda? "

Lelaki itu merasa sekelilingnya menjadi gelap dan dia mulai merasa pusing. Dia merendahkan kepalanya dan meletakkannya di atas tangannya.

"Tuan muda, apakah anda masih mabuk? Haruskah saya memanggil dokter? Atau anda akan mandi sekarang?"

Lelaki itu melihat rambut yang menjuntai di depan wajahnya. Warnanya merah terang, sangat berbeda dengan rambut aslinya yang hitam.

Cale Henituse. Beacrox. Ayah Beacrox, Ron.

Mereka adalah karakter yang muncul di awal [The Birth of a Hero], novel yang sedang dibaca oleh lelaki itu sebelum tertidur tadi malam.

Dia menyentakkan kepalanya ke atas dan melihat sekeliling. Dia dapat melihat sebuah kamar tidur yang berbeda sama sekali dari desain Korea biasanya. Hal itu membuat lelaki itu memikirkan Eropa. Setiap hal yang berada di ruangan itu sangat luar biasa dan mewah.

"Tuan muda?"

Lelaki itu merespon Ron, pria tua yang berpura-pura perhatian dan khawatir.

"Air dingin."

"Maaf?"

Dia membutuhkan sesuatu untuk menjernihkan pikirannya. Dia dapat melihat wajah Cale Henituse dalam cermin di belakang si pria tua Ron.

'Masih terlihat normal. Aku rasa Cale masih belum dihajar habis-habisan oleh si pemeran utama.'

Wajah tampannya menarik perhatiannya.

Trash of the Count's Family (Indonesian translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang