Aku tahu beberapa hal tentangmu. Tentang matamu yang selalu membuatku tak berani mengangkat tinggi kepalaku. Tentang mulutmu yang tak pernah diam, sepagi apapun aku melihatmu.
Aku tak mengenalmu. Kau pun sama. Kita hanya orang asing yang ditempatkan dalam satu ruang kehidupan yang sama.
Banyak alasan yang membungkam bibirku untuk menyapa.
Selain dadaku yang berisik dengan degubnya yang kencang. Juga tentang ragaku yang tak bisa memantaskan diri untuk masuk dalam hidupmu.
Kita adalah rasa yang terhimpit realita.
Tepat ketika kamu tersenyum di hadapanku, di saat itu juga aku benar-benar patah.
Bahwa kita hanyalah benang-benang rasa yang telah putus sejak awal.
_PJ_
KAMU SEDANG MEMBACA
JERUJI REALITA
General Fiction" Kita adalah rasa yang terhimpit realita. Aku harus diam-diam mendoakanmu baik-baik saja. Tak ingin kau tahu, tak ingin menghampirimu. Biarlah !! "
