Amber senang melihat keluarganya bahagia, terutama melihat sang suami yang berbicara pada Soo-jung, putrinya yang baru berusia satu tahun. Lelaki dewasa itu membuat mimik muka super aneh demi mengharapkan tawa dari putri mereka namun yang ada justru tangis kencang Soo-jung karena ketakutan. Amber melihat Lee Sian, putra pertama mereka yang sedang meracik robot, langsung meletakkan robotnya dan berlari kea arah ayahnya, melihat keadaan. Melly yang merupakan anakku nomer dua langsung mengambil alih keadaan dengan membawa mainan anak-anak favoritnya dan membunyikannya di hadapan Soo-jung. Bayi kecil itu tertawa melihat kakaknya sementara kedua lelaki di hadapannya tampak sedikit cemburu, minum ayah mereka yang melihat Melly dengan penuh kebanggaan.
Amber sungguh bahagia....
CROSSBOW
Lapis Legit Adventure Crime Story
"You all get it?"
"Yes, kak."
"Oke, itu tadi materi yang kakak bisa sampaikan. Minggu depan jangan lupa progres karya sebelum jam 11. Selamat siang."
Namanya Amber, mahasiswa seni semester 8 juga seorang asisten dosen salah satu mata kuliah seni. Gadis tomboy itu baru saja selesai mengajarkan mata kuliah patung untuk juniornya di universitas. Sebagai mahasiswi paling pintar disana, tentu saja bukan hal yang mengherankan melihatnya sliwar-sliwer di kantor dosen untuk menggantikan jam mengajar dosen. Populer, pretasi, dan percaya diri adalah hal yang menggambarkan Amber di universitas.
"Bu, mau dibantu membawakan ke kantor?"
"Ba, bu, ba, bu, matamu," desis Amber, sosok yang baru saja mengajar bicara Amber hanya tertawa.
Kris, dia adalah salah satu mahasiswa Amber yang sekarang menginjak semester 6. Lelaki tinggi semampai itu adalah lelaki paling malas, nakal, dan playboy. Buktinya Kris yang harusnya wisuda tahun kemarin kini justru masih duduk di semester 6 dengan juniornya, kemudian lelaki yang seharusnya membawa buku justru membawa sebotol kecil minuman yang Amber ketahui merupakan Jack D, dan gilanya lagi Kris hobi menceritakan pengalamannnya dengan perempuan pada Amber. Namun lebih dari itu, Kris merupakan pecinta binatang, sosok teman yang rela mengorbankan apa saja, dan taat pada sang pencipta dengan datang ke Misa.
"Ya, kan lagi di kelas. Nanti kalau di kamar manggilnya bebeb," ujar Kris yang langsung mendapat ciuman mesra dari sepatu pantofel Amber, jijik dengan kalimatnya.
"Berisik, gimana kalau kita ke asrama kamu?"
Amber memang sering menghabiskan waktu di kamar Kris karena tempatnya nyaman. Sebagai seorang penyuka desain, Kris mahir mendesain kamarnya. Amber masih ingat bagaimana pertama masuk ke dalam lelaki itu. Satu kata yang langsung terngiang di otaknya adalah bohemian.
Kamar Kris berukuran sekitar 4 X 4meter memiliki dua ranjang bertingkat, dua meja belajar, dan dua lemari, hal ini disebabkan pihak asrama mendesain untuk ditempati dua orang jika diinginkan. Kris sebelumnya tidak sendirian, ia tinggal bersama temannya di asrama yang sama di lantai 3. Namun karena suatu masalah, ia memilih menarik diri dan menyewa kamar di lantai 7, sesuatu yang membuat Amber selalu mengumpat 'anj*ng, capek banget,' setelah mendaratkan kaki ke lantai 7.
Suara kucing membuat Amber langsung masuk ke kamar Kris tanpa permisi. Kucing putih dengan bercak hitam itu terangkat oleh Amber, mengendus gadis itu seolah rindu. Namanya Matcha, kucing itu justru terdengar seperti minuman Jepang. Kucing int sebenarnya bukan milik siapapun di asrama, biasanya ia muncul di kamar Kris saat Amber berada disana. Tentang bagaimana dia masuk kamar, Amber tidak peduli, selain punya sembilan nyawa, kucing juga ahli menyusup. Gadis itu mengambil gunting, memotong sedikit bulunya untuk dimasukan ke dalam kotak pensil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossbow
ActionAmber senang melihat keluarganya bahagia, terutama melihat sang suami yang berbicara pada Soo-jung, putrinya yang baru berusia satu tahun. Lelaki dewasa itu membuat mimik muka super aneh demi mengharapkan tawa dari putri mereka namun yang ada justru...