Happy reading💛
Jangan lupa vote comment yaaa soalnya itu adalah penyemangat aku buat nulis😗***
Saat ini elen sedang duduk dibalkon rumahnya memandangi langit hitam yang bertabur bintang sambil menikmati coklat dan lolipop pemberian Aldi.
Jika memikirkan tentang Aldi, Elen sangat takjub mengingat diumur yang terbilang masih muda, Aldi sudah berhasil membuka usaha dan usaha nya itu tidak main main. Malahan bisa dibilang sukses, melihat ramainya pembeli dari berbagai kalangan. Dan yang lebih menakjubkan lagi, ternyata Aldi membuat usaha itu karena gadis yang disayanginya. Elen berpikir orang tersebut pasti sangat beruntung karena disayang oleh Aldi.
Mengenai kedekatannya dengan Aldi, Elen tidak sadar bisa sedekat ini dengan Aldi. Padahal dulu ia hanya mengetahui Aldi dari jauh. Namun sekarang ia bisa sedekat ini dengan Aldi, Elen benar benar tidak menyadari itu sama sekali.
Dan satu hal lagi yang membuat Elen merasa bingung, saat berbicara dengan orang lain, Aldi sangatlah dingin dan jika diajak berbicara Aldi hanya menjawabnya dengan kalimat singkat dan datar. Namun berbeda jika sudah berbicara dengannya, Aldi menjadi pribadi yang cerewet, mudah senyum, dan suka tertawa. Elen jadi berpikir apa jangan jangan aldi...
Elen menggelengkan kepalanya. Itu tidak Mungin. Tidak mungkin kan kalau aldi menyukainya, mengingat itu elen tiba-tiba elen blushing. Detik berikutnya Elen kembali menggelengkan kepalanya. Tidak tidak! Itu tidak mungkin. Jika Aldi memang menyukainya, kenapa tidak langsung mengatakannya?
Oh ayolah Elen, buang jauh jauh pikiran konyol mu itu. Batin Elen.
Saat sedang asyik dengan pikirannya, sebuah pesan masuk ke ponselnya membuat lamunannya bubar. Tertera nama Aldi disitu. Secara tidak sadar, bibir Elen membentuk senyuman.
Lagi makan coklat?
Elen mengernyit, darimana cowok itu tau apa yang sedang dilakukannya. Aldi mengamati sekitar rumahnya, mana tahu ada Aldi disana. Namun nihil. Tidak ada aldi disana.
Kok tau?
Gak penting pertanyaannya, jawab pertanyaanku lebih penting.
Elen menggerutu, Aldi selalu saja menyebalkan.
Iya, udah tau masih aja nanya.
Salah?
Enggak sih. Tapi jawab dulu dari mana tau?
Tebak.
Gak mungkin. Jangan jangan Aldi cenayang ya
Sembarangan kalo ngomong.
Yaudah kalo gak percaya.Ish, nyebelin.
Di balkon kamarnya, Aldi tersenyum membaca pesan yang dikirim Elen. Pasti saat ini Elen sedang mengerucutkan bibir dan mengembungkan pipinya. Sangat menggemaskan pikirnya.
Jika semuanya bertanya mengapa Aldi bisa tau apa yang dilakukan elen dibalkon, itu karena memang Rumah mereka berdekatan, namun Elen tidak menyadarinya, entahlah karena Elen tidak begitu peduli dengan sekitar rumahnya.
Memang jika dari depan rumah elen tidak bisa menemukan rumah Aldi, begitupun dengan Aldi, namun jika dari balkon Aldi bisa melihat balkon Elen, begitupun Elen. Meskipun sedikit jauh, aldi bisa melihatnya menggunakan teropong karena memang balkon mereka berhadapan. Namun seperti yang dikatakan tadi, mungkin elen tidak terlalu memperhatikan sekitarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dielen Love Story
Teen FictionAldi sangat senang ketika mengetahui bahwa ia sekelas dengan Elen sang pujaan hati. Seorang gadis yang sudah menarik hatinya sejak kecil. Namun sekarang ia tidak mengerti mengapa Elen bisa melupakannya. Oleh karena itu ia lebih memilih menjadi secre...