Prolog Kutunggu

21 8 0
                                    

6 tahun yang lalu....
"Hai namaku Fian, main yuk? eh kamu siapa? anak bibi napsi yang baru ya?"
Dengan malu malu gadis kecil itu menjawab
"Hai juga, namaku Aurelia. Aku keponakan bibi napsi"
"Oo kep-"
"Fiannnn makan siang dulu nak"
Sepertinya itu suara ibu fian, gumam reli dalam hati
"Iyaa ibuu"
"Nah kan benar", tebaknya
"Benar apa relia? Eh nanti main lagi yaa, aku tinggal di rumah itu, depan rumah bibimu.. Bye byeee" jawabnya sambil berlari

Sorenya dia balik kerumah bibi napsi dan mengajaku bermain..
"Relia, kamu mau ga ikut Fian cari kerang dan ikan di sungai kecil dekat gang ini?" ucapnya sambil membawa jala berukuran kecil juga ember sedang.
" Em ak-"
" Ayoo, aku sudah izin ke bibi Napsi untuk mengajakmu bermain kok "
Akhirnya kita berjalan dengan Fian di depan dan aku mengekor di belakangnya.

Setelah sampai di sungai dia mengajaku untuk ikut menyebur juga,
"Ayoo Relia ini sangatt asikkk "
Akupun tertarik mengikutinya berenang di sungai mencari kerang dan ikan.
Sore itu.. Kita habiskan waktu untuk mencari ikan dan kerang. Kita tertawa lepas, sangat lepas. Hingga rasa bahagia menyeruak sangat dalam ketika bersamanya.

Pada malam harinya, kita membakar kerang dan ikan itu. Disamping rumah bibi Napsi kita membuat api unggun kecil dengan ranting pohon seadanya.

"Eh relia, ini ikan untukmu." diberikanya padaku ikan yang sudah ditusuk menggunkan bilah bambu.
"Eits tapi boong, hahahaha " dia berlari mengitari api unggun kecil, ku kejar Fian berulang kali. Lagi, aku tertawa bahagia..

Dukk

"Aduhh" aku terjatuh merintih perih di kakiku
" Relia, eh kamu. Ih maafin aku relia" sambil berusaha mengipasi lukaku dengan tanganya, keliatan sekali matanya memerah seperti mau menangis, haha harusnya kan aku yang menangis.
"Bukan salah kamu kok fin, aku yang ga hati-hati" Jawabku sambil tersenyum,
baru kali ini, aku tidak jadi menangis setelah terjatuh. Gumamku dalam hati.

"lho Reliii kamu kenapa nak? " bibiku datang, dengan khawatir dia membawaku masuk. Bibi Napsi menyuruh Fian utuk pulang. Sebenarnya Fian ngotot ingin masuk, tetapi karena sudah malam, bibi Napsi menyuruh Fian untuk pulang saja dan Fian pun menurutinya.. kulihat dia berbalik badan dengan keadaan lesu, sama sepertiku.
"Aku janji, besok akan bermain lagi dengan Relia"
Ucapanya masih bisa terdengar olehku..

Aku tak tau akan bertemu lagi atau tidak. Karena waktu itu, esoknya jam lima pagi waktu aku berlibur di rumah bibi Napsi sudah habis. Aku harus pulang ke rumahku yang jauh dari rumah bibi napsi, dan tentu saja jauh dari rumah Fian...
"Tak apa Fian aku akan segera main lagi ke rumah bibi Napsi untuk bisa bermain lagi dengan Fian " kataku lirih

Sampai saat usiaku 15 tahun, Ketika aku berulang kali bermain di rumah bibi Napsi, tak ada lekaki yang mengajaku bermain seperti dulu lagi.....
Kamu dimana, Fian.

Terimakasih sudah membaca, janlup voment ya, janlup selalu bersyukur juga 🌸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kutunggu RelifianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang