||chap.03||

43 16 2
                                    

"Ayo turun sarapan yahh...Deva tunggu dimeja makan ya pah"ujar Dave terlihat dingin

Hening
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut sang ayah nya...Deva sungguh merasa ayahnya berubah dratis...dulu ayah Deva mempunyai sikap humoris,baik,setia, meluangkan waktu bersama keluarga.....tapi sekarang.....Kebalikanya dari sikapnya yang dulu

____________________________________

"Selamat pagi Deva sayang"ucap sang papah tersenyum

"Pagi pah, bunda gak diucapin pah??"tanya Deva basa basi dengan wajah tak berekspresi

Papah Deva tak menjawab pertanyaan dari Deva,melainkan ia hanya memutar bola matanya malas

"Bun"panggil Deva

"Kenapa sayang?"saut sang bunda

"Bun,hari ini kenapa kok bunda gak semangat,biasanya kan setiap hari ibu ceria,tapi hari ini bunda lesu"ucap Deva

"Mm... Bunda lagi gak enak badan aja sayang!?"jelas sang bunda berbohong

"Bunda mau Deva buatin teh??"tawar Deva sembari menampilkan bibir melengkungnya.

"Ga usah sayang,udah kamu sekarang makan terus berangkat kesekolah"tutur sang bunda tersenyum

Deva hanya mengangguk anggukan kepala nya dua kali. Ia penasaran ekspresi ayahnya ketika Deva bercerita tentang kebaikan sang bunda, ternyata Rasa penasaran Deva lebih besar dari pada rasa keraguannya.sehingga ia memutuskan bercerita tentang sang bunda.

"Pah..papah kok baru pulang sekarang sih?!"tanya Deva basa basi

"Papah kan kerja sayang"jelas Sang papah

Kerja nikahin orang maksudnya??!!batin Deva tersenyum kecut

"Ohhh... Ternyata papa kerja yah disana?!tanya Deva

"Iyalah papa kerja,emang bunda kamu...kerjanya dirumah terus"ucap sang papah yang mulai menjelek jelekan bunda lisa

Deva merasa tidak suka dengan ucapan papahnya ,dan ia mulai memanas manasi papahnya.tidak ada maksud lain,Deva hanya ingin bagaimana ekspresi wajah Renald, papahnya

"Tapi pah,Bunda kan dirumah juga ngurus Deva,Bunda juga memeluangkan waktunya buat deva,meskipun Bunda Lagi sibuk.ya gak Bun??"tanya Deva sembari melirikan matanya Melihat sang bunda.

Sang bunda tahu,apa yang dipikirkan anak gadisnya.

Berbeda dengan Renald(papah Deva),Ia hanya menahan emosinya.Kata kata Deva benar benar membuat emosi Renald naik.

"Iya...bunda mah beda sama papah kamu,papah kamu tuh gak ada waktu buat keluarga,dipikirannya tuh hanya kerja,kerja,dan ....wanita penggoda"ucap sang bunda dengan senyuman permusuhan.

Kini Renald benar benar kehabisan kesabaran.Dan Renald ingin sekali menampar istrinya,tetapi iya tahan karena disini bukan hanya mereka berdua  melainkan juga ada anaknya.

"Jaga ucapan mu Lisa"bentak sang papah dengan menekan kata Lisa.

"Emang kenapa?!benar kan apa yang saya ucapkan?!"jawab Lisa dengan tatapan mengejek,ia tak takut dengan si brengsek yang satu ini, karena ia yakin,suaminya tak berani menamparnya didepan anak mereka.dan ia juga tak takut ketika Deva, anaknya berangkat ke sekolah,karena saat Deva berangkat,suaminya juga ikut berangkat ke Aus

"Kamu jangan asal nuduh yah,saya kerja juga buat kamu,dasar gak tahu diri"bentak Renald

"Saya gak butuh uang kamu!!"ucap Lisa  dengan memutar bola matanya.

"Ya Udah seka....."ucapan Renald terpotong gara gara Deva memotong ucapanya

"STOPPP!!!!!Deva mohon bun,pah...Deva mohon..jangan bertengkar..."Ucapan Deva terpotong akibat papahnya.dan kini air matanya sudah mengenang diarea bawah mata milik Deva

"Bunda kamu yang mulai duluan,bukan papah!"bentak Renald membuat Deva menangis tersedu sedu.

"CUKUP PAH... CUKUP...hiks... Kenapa kalian jadi seperti ini hiks..."ucap Deva

Melihat anak gadisnya menangis,membuat sang papah merasa iba dan sangat menyesali perbuatannya...seharusnya ia tidak membentaknya.

Sedangkan sang bunda,ia menarik Deva kedalam pelukannya...dan Deva menangis didalam dekapan sang bunda

"Bunda minta maaf yah sayang"ucap sang bunda Lisa sambil mengelus elus rambut deva

"Papah juga minta maaf yah.."ujar sang papah

Deva melepaskan pelukannya dengan sang bunda dan menghapus semua jejak air mata di pipinya.

"Okhe...untuk bunda,Deva sudah maafin,dan untuk papah....maaf Deva belum bisa maafin"jelas Deva yang membuat Renald marah kepada dirinya sendiri.seharusnya ia tak membentaknya

"Tapi papah gak sengaja bentak kamu sayang?!"tutur Renald lembut

"Bukan itu aja pah...kalo papah bentak Deva,Deva bisa maafin..tapi papah harusnya sadar dong apa yang telah papah perbuat selama ini!?"jelas Deva yang membuat Renald mengernyit bingung

Apa yang selama ini kulakukan?? Batin Renald

"Ya udah Bun,Deva berangkat dulu yahh?!"pamit Deva sembari menyalimi bunda nya

"Deva, berangkatnya bareng papah ya...?"tawar Renald

"Gak..Deva mau berangkat sendiri."tolak Deva

"Deva..hari ini papa berangkat ke Aus
Jadi Izinkan papah mengantar Deva yahh?"tawar Renald lagi

"Jadi papah mau berangkat lagi?pulangnya kapan?? 10 tahun lagi?? Iya pah?? Iya ???"ujar Deva histeris

"Iya,papah mau berangkat lagi,dan papah akan usahakan agar pulang nya gak sampe 5 bulan kedepan"ucap Renald

Bulshit batin Deva dan Sang bunda secara bersamaan.

"Yaudah papah boleh antar Deva kesekolah"pasrah Deva

Sang papah tersenyum lebar ketika mendengar perkataan dari Deva.

__________________________________

Haii...

Balik lagi di 'the broken heart'...

Okhe...segitu dulu cerita dari saya...

See you next part....

Babay....

The Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang