Hujan

15 0 0
                                    

Cahaya matahari yg mulai muncul  menyapa wajah cantik Meila, cahaya yang masuk melalui cela cela jendela membangunka tidurnya.
ia mengernyitkan kedua matanya sembari melihat jam kecil berwarna pink yang terletak di atas meja lampu tidurnya.

"Astagfirullah Aku kesiangan..

Aku segera beranjak dari tempat tidurku untuk membersihkan diri, setelah beberapa menit membersihkan diri aku keluar dari kamarku menuruni anak tangga satu persatu menuju meja makan,
Kalii ini rumahku terasa lebih sepi dari biasanya Ayah dan ibu pergi kerumah tante, sedangkan kak eka sedang pergi ke jogja bersama teman nya.

Aku mengambil beberapa helai roti dan mengolesinya dengan selai setrobery kesukaanku, Aku melahapnya sembari menuangkan segelas susu.
"Kringgg
Suara telfon menghentikan kunyahanku, Aku segera mengangkat telfonnya

" Assalamualaikum".

"Wa'alaikumsalam".

"Meii ini aku Ziraa jadi keluar gak hari ini?"

" iyaa jadi Nyonya".

"oke ntar aku jemput"

Tutt...
Dasarr kebiasaan langsung dimatikan decak  ku dan kembali ke meja makan untuk meminum susu.
Selepas itu aku buru buru kembali ke kamarnya untuk bersiap siap.
Entah ia sepertinya tidak ingin membeli sesuatu Meila hanya diminta ziraa menemaninya berbelanja to dia juga bosan dirumah sendirian.

"Assalamualaikum meilla?
Teriak ziraa dari depan pintu rumahnya
Mendengar teriakan itu meila segera mengambil tas.

" Wa'alaikumsalam Nyonya

"Apa aku salah dengar? guman gadis itu sembari menaikkan kedua bola matanya
Meila hanya tersenyum kecil tangan nya sibuk mengunci pintu rumahnya.

***
Meila merebahkan tubuhnya dikasur sambil menatap langit langit kamarnya ia rasa hari ini cukup melelahkan, kenapa hobi wanita keliling mall itu sangat sangat melelahkan dalam hati nya, tak heran Meila memang tidak seperti wanita kebanyakan ia tidak terlalu suka pergi ke mall hanya untuk berfoyah foyah.
Suara hujan membuyarkan lamunannya ia mengangkat tubuhnya nya melangkah menuju meja belajar ia duduk menyangah kepalanya dengan kedua tangannya.
  "Hujan adalah hal sederhana yang membuat hatiku tenang bahkan membuat aku Rindu masa kecilku dimana menari di derasnya hujan menjadi impian yg sulit direstui ibuku,Hujan kau Indah lirih nya pelan..

Bugg..
Ketika ia hendak beranjak dari tempatnya tak sengaja tangan nya menyenggol tas sehingga buku buku nya terjatuh ke lantai..
"Astagfirullah ucapnya seraya mengambil buku buku  itu, Ia terkejut melihat sebuah buku tebal yang bersampul coklat tua, ia mengernyitkan alis nya mencoba mengingat sesuatu..

" Astaga ini buku pria itu, bagaimana aku bisa mengembalikan nya alamat nya saja aku tak tahu.

Ia membuka buku itu berusaha mencari sesuatu siapa tau terdapat petunjuk tentang dia.
" Ahhh bodoh sekali ini pasti buku baru yang dia beli di toko buku waktu itu.

" Bisakah Tuhan Dipercaya
Ia membaca lirih judul buku itu  membaca back covernya sambil mencerna tulisan itu.

***
"Umiii" Panggilnya kala sudah berada diambang pintu. Sontak saja wanita paruh bayah yang sedang sibuk dengan koper nya itu menoleh. Senyuman lebar tersungging di wajahnya kemudian melangkah mendekat dan memeluk meilaa.

"Umiii Meila kangen.

" iya apa kabar anak umi?

"Baik umi sini Meila bantu bawa koper nya

Meila senang hari ini umi dan abi nya sudah pulang dari rumah tantenya, ia tidak kesepian lagi seperti kemaren.

Usai. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang