3.

1.5K 186 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sejak pagi tadi Wonwoo telah memiliki firasat aneh dan itu terbukti dengan ketika ia baru tiba dikelas.

Meja dan kursinya penuh dengan tumpukan sampah dan kertas-kertas bertuliskan makian, mengatakan jika dia adalah seorang pembunuh!

Dan yang paling mengejutkan, berita tentang kecelakaan empat tahun yang lalu juga ada disana, disebuah koran terbitan lama.

Begitu pula dengan isi lokernya yang dipenuhi sampah berbau busuk. Wonwoo segera merasakan perutnya seperti diaduk-aduk, membuat ia segera berlari menuju toilet untuk mengeluarkan isi perutnya disana.

Darimana mereka semua mengetahui hal ini?

Wonwoo terus bertanya dalam hati, merasa gelisah dan panik secara bersamaan.

Tiba-tiba sekumpulan para gadis masuk kedalam toilet.

Bagaimana bisa mereka melakukan ini didalam toilet khusus laki-laki?

Satu ember penuh air pel kotor itu dengan segera mengguyur tubuh kurus Wonwoo.

"Mengapa kalian melakukan hal ini padaku?!" teriak Wonwoo dengan raut marah.

"Karena kau adalah seorang pembunuh!" balas salah satu diantara mereka.

"Aku bukan pembunuh!!"

"Kau pembunuh!"

"Pembunuh!"

"Mati saja pembunuh sepertimu!"

"Sekolah ini tidak akan pernah mau menerima pembunuh sepertimu!"

"Enyahlah dari bumi ini!"

"DIAM!!!" sentak Wonwoo murka ketika mereka terus saja menghujaninya dengan kalimat memuakkan itu.

"Ayo kita keluar dari sini sebelum ketahuan para guru." salah satu dari mereka mengajak yang lain pergi dari sana.

Wonwoo juga hampir keluar dari sana, dia baru saja mencapai ambang pintu namun didorong masuk kembali hingga mundur beberapa langkah.

Kemudian kumpulan gadis itu mengunci pintu toilet dan mematikan lampunya.

Wonwoo berteriak sambil menggedor-gedor agar mereka  segera membuka pintu toiletnya.

Namun tidak ada yang peduli.

Wonwoo meraih ponselnya di saku, benda itu langsung bersinar terang di kegelapan. Dia mencoba menghubungi Taehoon disana.

"Halo.."

"D-daddy.."

"Ada apa?"

"Tolong jemput aku. Aku takut, mereka mengunciku di toilet yang gelap."

Terdengar decakan Taehoon disana.

"Aku akan datang kesana."

Panggilan itu dimatikan secara sepihak oleh Taehoon.

REGRET | MEANIE (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang