"Aku tak mau lelah untuk menjadi baik didepan orang - orang baru"
MoodySha_
Author Pov
Dering alarm di ponsel sudah berbunyi sejak tadi pukul 3 pagi dan sekarang sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB. Manusia bernama Arinta itu masih saja lelap dalam mimpi - mimpinya.
"Arr, ayoo. Jam 6 kita udah harus di kampus loh," seru seseorang dari luar.
"Hmmm... bentar, masih ngantuk." kata Arinta sambal bangkit dan membukakan pintu.
"Astaga, kamu belum mandi? udah jam berapa ini, aku gamau ya kita dihukum di hari pertama ngampus." kata Deswara.
"Iyaa iyaa, mau mandi nih. Tolongin dong, masukin barang yang harus dibawa hari ini. Udah ku siapin di meja." Perintah Arinta sambil memberikan tasnya.
Mereka sudah seperti teman lama, padahal mereka baru bertemu 3 hari yang lalu. Berawal dari keributan Arinta ketika daftar ulang yang kemudian berkenalan dengan Deswara di grub line untuk menanyakan soal daftar ulang, dan ternyata chat itu berlanjut hingga hari - hari menjelang ospek mereka bertemu. Mencari indekos yang sama hingga mempersiapkan barang - barang untuk ospek bersama - sama.
"Ayo Des, buruan jalannya." seru Arinta 5 meter didepan Deswara
"Iya sabar woy, kasian ini makanan diperut kalo cepet - cepet."
Jarak dari indekos dengan kampus cukup jauh, sebenarnya boleh saja mengendarai sepeda motor. Tapi Arinta dan Deswara memilih untuk jalan kaki saja karena tidak ingin mengambil resiko memperlama waktu untuk mendorong motor dari gerbang depan. Unik memang, namanya juga mahasiswa baru.
***
Arinta Pov
Jalanan Jogja pagi ini cukup lenggang, udara masih cukup sehat dan segar untuk dinikmati. Didepan mataku, ada sebuah pemandangan yang cukup menarik perhatian, melihat manusia - manusia yang berjalan terburu - buru menuju tempat yang mereka sebut kampus, turun dari motor tukang ojek, ada beberapa dari mereka yang turun dari sepeda motor dan mendorongnya dari pintu gerbang. Uniknya, tak ada dari mereka yang saling tegur sapa dan tersenyum. Masih ragu langkah ini untuk menyebrang ke tempat itu.
"Apakah ini, definisi dunia yang akan aku jalani saat beranjak dewasa. Menyenangkan kah? atau justru membosankan? Akankah kehidupanku selanjutnya monoton seperti yang telah lalu? Aku takut, ketika aku tak bisa jadi aku." tanyaku dalam hati.
Kutarik napas dalam - dalam. Mencoba menghapus ragu dan mengumpulkan semangat baru.
"Ayo, kamu bisa." ujarku pada diriku sendiri
Bukan takut, tapi ragu untuk kembali bertemu orang - orang baru.
Kulihat kebelakang, seseorang yang baru saja kukenal. Namun, berhasil membuatku merasa lebih dari sekedar teman. Kurasa didepannya aku tak perlu jadi orang lain, tak perlu untuk selalu jadi baik.
"Ayo Des, buruan jalannya." kataku menyuruhnya bergegas.
"Iya sabar woy, kasian ini makanan diperut kalo cepet - cepet." jawabnya.
Aku tersenyum melihat ekspresi polosnya.
"Kamu ih, pake telat bangun segala. Jadi buru - buru kan jalannya," omel Deswa.
"Maaf ya, hehe. Biasanya kalo dirumah, alarmku bunyi ga diem - diem, dibangunin deh. Eits, salah kamu juga, siapa yang nyuruh aku begadang buat nemenin ngerjain tugas ospek." jawabku.
"Eh, iya juga si. Yuk nyebrang, kakak pembimbing udah didepan noh." katanya sambil menunjuk.
"Iya bawel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is Stronger?
Romance"Suatu kata yang dulu aku tertawakan karena ketidakmungkinan yang akan terjadi. Namun, kali ini, membuatku terbungkam karena apa yang dulu aku tertawakan kini benar - benar terjadi." -Arinta Putri Handini- Arinta Putri Handini. Manusia yang pandai...