Juliet

21 4 1
                                    

1740

"Juliet, apa kau mengenalnya Albert?" tanya Tora pada Albert

"Kenapa anda menanyakan hal itu tuan? apa terjadi sesuatu pada anda?" Tanya balik Albert
"Tak usah banyak basa basi, jawab saja siapa dia?" bentak Tora penasaran

"Baiklah, saya merasa aneh ketika anda menanyakan kekasih anda sendiri Tuan" jawab Albert

"Benarkah itu? Aah... aku tadi bermimpi dan bertemu dengan nya. Dia sedang berada di suatu ruangan dan menulis surat untukku, tapi setelah itu, tiba tiba pandanganku gelap seketika. Dan tak lama kemudian aku melihat seorang pria bertopeng aneh membawa rantai dan mengikat Juliet, dan Juliet meminta tolong padaku, dia sendirian, kesakitan, dan tersiksa dalam penglihatanku, kau bilang bahwa jika aku bermimpi, itu semua menjadi kenyataan kan? aku takut itu benar terjadi padanya. Maaf tadi aku membentakmu Albert" jelas Tora

"Tak apa apa tuan, saya mengerti perasaan anda, tapi soal Nona Juliet, hari ini adalah hari perjodohan anda dengannya, dan mimpi itu tak akan mungkin terjadi menurut saya" Tutur Albert

"Perjodohan? hari ini? dengan Juliet? itukah sebab Raja menyuruhku menemui nya?" Tora ditimpa kaget

"Betul sekali tuan, anda harus seger bersiap:)"
Jelas Albert

Tora pun bersiap diri dikamarnya dengan perasaan yang dibawa nya, entah apa perasaan yang dibawa Tora, yang jelas itu membuat Tora penasaran

Setelah ia bersiap diri, kemudian ia membuka pintu besar kamarnya, dan berjalan layaknya pangeran, menyusuri tangga berkarpet merah, yang seakan menyambutnya, ia memalingkan pandangannya pada sebuah meja berisi empat orang bangsawan, dan ia memandang seorang gadis berambut pirang, berkulit putih, bermata biru, pipinya yang merona, membuat sang Romeo terpaku memandang keindahan nya, seketika sang gadis membalas pandangan sang romeo dengan senyum manis di bibirnya, Romeo merasakan sesuatu pada dirinya, jantungnya berdetak kencang, matanya berbinar tanpa sengaja dan ia menanyai dirinya dengan pertanyaan, apa ini yang disebut cinta?

Lama terpaku paada sang gadis, tanpa sadar sang Romeo pun berjalan kearahnya dan mendekatinya, ia seperti pertama kali melihat bidadari berambut pirang

"Hei anakku, kau sudah selesai rupanya, mari duduk disampingku dan kita mulai acaranya"
Sang Raja sedang berbicara pada anaknya

"Wah wah wah, makin hari kau makin tampan saja Romeo, apa kabarmu? sepertinya kau tak bisa berhenti memndang Juliet ya?" Tutur seorang bangsawan yang ada didepan nya, seketika sang gadis tersenyum malu dibuatnya

"A-aku baik baik saja hari ini, aku hanya terpukau dengan apa yang kulihat hari ini, kenapa kau tak bilang hari ini hari perjodohanku raja?" Tanya Tora pada sang raja

"Kupikir Albert sudah memberitahukan nya padamu, hehehe" Raja terkekeh kekeh

"Hai Romeo, kau tidak seperti biasanya, aku yakin kau tidak sedang baik baik saja, tapi kau sangat tampan hari ini" Gadis berambut pirang itu berbicara pada Tora, salah tingkah Tora dibuatnya

"A-anu, a-aku baik baik saja sungguh, k-kau pun sangat cantik hari ini Juliet" Tora menjawab pertanyaan dengan malu malu nya

"Obrolan macam apa ini? sepasang kekasih tidak kaku begini, bagaimana kalau kalian menghabiskan waktu berdua hari ini? toh kalian jarang bertemu sebagai pasangan, bagaimana?" Tutur sang Raja Ecostria pada sang pangeran

"Baiklah, mari Juliet a-ada yang ingin aku sampaikan padamu, ma-mari" Tora mengajukan tawaran pada Juliet. "hihihi, baiklah Romeo" Juliet terkekeh melihat sang kekasih

Tora yang tak tahu denah kerajaan, menyusurinya dengan rasa khawatir akan tersesat, tapi.. "Bagaimana kalau kita ke taman Romeo? sudah lama aku tidak kesana bersamamu" Tutur Juliet "Baiklah, ayo kesana" haaahh, untung aja dia tau tempat ini, bisa bisa gua nyasar kalo begini caranya

Mereka pun akhirnya sampai di taman yang dibicarakan, mereka melihat sebuah kursi kayu tua di samping kolam, Juliet lun menunjuknya seakan ia ingin kesana, Romeo sang kekasih menuruti kemamuan Juliet, ia sedang dimabuk cinta sepertinya

"haaah, sampai juga akhirnya, apa kau lelah Juliet?" tanya Romeo pada sang kekasih

"aaah tidak, aku baik baik saja, asal bersamamu, lelah pun terobati Romeo" Juliet sembari tersenyum pada Romeo

Tak lama setelah Romeo tersipu malu, terdengar suara aku akan membunuhnya kemudia ia merasakan sakit dikepalanya, seperti ada yang memaksa keluar dari kepalanya, tapi ia tak bisa menunjukkan nya pada Juliet, tapi itu tak bisa, rasanya sakit sekali

"Romeo, apa yang terjadi? apa kau baik baik saja? Romeo tolong jawab aku" Kehawatiran Juliet pada Romeo

Romeo tak kuasa menahan sakit, tapi suara sang kekasih begitu jelas terdengar di telinganya, pandangannya mulai kabur, cantiknya Juliet pun tak terlihat di matanya

"Romeo bertahanlah, aku akan memanggil ayah ke sini, bertahanlah!" Kekhawatiran Juliet semakin bertambah, seketika Romeo menarik tangan nya dan menggelengkan kepalanya tanda menolak "t-tetaplah di-disini Juliet" Nada dengan napas sesak dai Romeo

"Tapi, apa kau akan akan baik baik saja Romeo? aku khawatir padamu" Tutur Juliet

"asal kau disini, sakit pun bisa terobati Juliet" Romeo mangulang perkataan kekasihnya, seketika itu juga, pandangannya kembali seperti semula, kepalanya pulih kembali, cantiknya juliet pun mulai terlihat di pandangannya

Juliet yang tak kuasa menahan rasa khawatir memeluk Romeo dengan rasa ketakutan yang melanda dirinya

"Bodoh.. kau buat aku khawatir saat kita manghabiskan waktu berdua? jahat!" Tutur Juliet sembari memukul dada Romeo dan menangis. Romeo pun memeluknya, ia pun khawatir sebenarnya "Maafkan aku, aku takkan mengulanginya, berhentilah menangis aku sudah ada disini, aku baik baik saja" Romeo sembari mengelus kepala tempat rambut pirang indah Juliet tumbuh

"Aku mencintaimu Romeo, jangan tinggalkan aku, aku takut bila sendiri, aku mencintaimu Romeo.." Juliet mengatakannya

Tak sadar, sang Romeo menjatuhkan air mata nya, namun entah apa alasannya ia pun tak mengetahui apa yang terjadi padanya barusan

"Aku juga mencintaimu Juliet, aku tak akan meninggalkanmu, aku akan berada di sampingmu, begitu juga dirimu, kau harus berada disampingku Juliet"

Keduanya tak kuasa menahan tangis dan menyelesaikannya dalam hangatnya pelukan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzkabanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang