locker fight

67 18 4
                                    

"Bye, Mom. Aku berangkat dulu."

"Jangan lupa bekalm—hati-hati Lois!"

Sudah tahu namaku?

Mari kita lanjutkan kisah hidupku.

Bus sekolah sudah berhenti di depan rumahku. Aku masuk ke dalam bus tersebut dan duduk di bangku yang kosong. Bus siap untuk melaju.

Tunggu dulu. Belum.

Seorang lelaki seumuranku menghentikan bus yang kunaiki ini.

Oh.

Dia yang memandang langit bersamaku tadi malam.

Karena tempat duduk yang tersisa hanya ada di sebelahku, lelaki tersebut duduk di sebelahku.

Ia melirikku dan mengulurkan tangannya, "Corbyn," ucapnya ramah.

"Lois."

"Are you okay?"

"I don't think so, but thank you for asking."

Ia tersenyum, "Ah you can tell me whenever you can."

"You're so nice. Once again, thank you Corbyn. Lo anak kelas mana?"

"12-2. Lo?"

"Gue di 12-4 hehe."

Kami berdua tertawa pelan dan terjadi keheningan sesaat.

Aku berpikir, bagaimana caranya aku menghubunginya jika aku tak punya nomornya.

"Oh, you want my number?"

d-did he just read my mind?

"Y-yeah sure."

Kami bertukar nomor dalam keheningan.

Bus berhenti, pintu bus terbuka.

"Thank you, Corbyn. See ya later!"

Ia tersenyum (lagi) dan melambaikan tangannya kemudian menghilang dari pandanganku.

Awal yang bagus untuk hari ini.

Brakk

"Woo!"

"Smash!"

"Punch, punch!"

Baru saja keluar dari kelas terakhirku, aku mendengar bunyi orang yang dibanting ke loker.

Tanpa pikir panjang sekaligus penasaran, aku menghampiri tempat terjadinya kericuhan tersebut.

Beberapa orang sempat menghalangi penglihatanku. Aku nekat menerobos orang-orang tersebut dan berada di baris depan kerumunan tersebut.

Dante dan ...

Corbyn?

2020 ©️ jaloux

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐬𝐞𝐥𝐞𝐧𝐨𝐩𝐡𝐢𝐥𝐞 • 𝙘𝙢𝙗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang