Setelah membersihkan diri, Qi Fang akhirnya bernapas lega.
Teringat tugas yang diberikan Komandan Zero sebelumnya, Qi Fang menelusuri kontak dalam smartphonenya. Mencari nama seorang teman.
Yu Yang.
Jemari menekan tombol panggilan.
Tuut-tuut-
"Yo!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepertinya keberuntungan masih berpihak padanya. Orang diseberang sana, segera menjawab panggilan.
"Oy! Mata empat! Bantu aku!"
"Oh? Apa Komandan membullymu lagi?"
Qi Fang mengabaikan nada ejekan itu. Tugas dari Komandan Zero lebih penting!
Hari liburku menjadi taruhan!
"Ya! Dengarkan aku! Komandan bertingkah aneh hari ini"
"Aneh? Mungkin kau saja yang tidak menjalankan tugasmu dengan baik"
"Tsk! Bukan begitu, maksudku, ya aku mungkin membuatnya sedikit kesal-"
"Apa yang kau lakukan?"
"... Aku kabur, ketika target kami melakukan aksi bunuh diri"
"Hahaha! Kau polisi elite yang mengabdi pada negara dengan taruhan nyawa?! Melarikan diri?!"
"Aku masih sayang nyawaku!"
"Jadi? Apa yang bisa kulakukan untuk membantumu?"
"Data... Bantu aku mendapatkan semuadata kelahiran penduduk kota Qingdao tahun 1992"
"1992 Qingdao? Ah... Sebelum perang dagang, aku tidak tau apakah data seperti itu masih ada atau tidak"
Sulit mendapatkan informasi data penduduk ketika terjadinya peristiwa penting seperti perang dagang. Pada zaman itu, teknologi tidak berkembang sepesat sekarang.
Data tertulis pasti sudah musnah. Tapi data digital, mungkin masih bisa ditemukan.
"Bisakah kau mendapatkannya?"
"Baiklah, akan kucoba"
"Ngomong-ngomong datanya harus kudapatkan hari ini, sebelum tengah malam"
"Kau gila?"
"Bukan aku, tapi Komandan yang tergila-gila"
"Maksudmu?"
"Target kami, sepertinya salah satu penduduk Qingdao. Hey mungkinkah Komandan Zero tertarik padanya?"
