"Menurutmu kenapa dia belum melamarku? Apakah setelah dia pulang dari Sudan Selatan? "
"Kau menghawatirkannya? Menurutmu bagaimana keadaan Sudan Selatan. "
"Bakal berat bagi penjaga perdamaian di sana. Perang lagi panas-panasnya disana. Menurutmu apakah aku harus melamarnya? "
"Ya wajib, apa kau mau kehilangannya? "
"Aku tak menghawatirkan wanita Sudan sama sekali. Aku menghawatirkan Danny. "
"Dia seorang zulu nyonya afrikaner clattenburg. Leluhurnya adalah ksatria. Ayahnya pasti tetua di kampungnya. "
"Ayahnya inggris. Ibunya zulu. "
"Yang pasti ayahnya adalah orang tua. "
"Benar sekali. "
" Terus apa yang kau tunggu. "
"Aku ragu. Apakah ini waktu yang tepat."
"Tentu saja. Sudan, iuh.... "
"Apakah aku harus menghampirinya. Terus mengatakan aku ingin menikah. "
"Ya sudah. Kalau itu maumu. "
"Ini tak mudah Evy. "
"Anna, kau ini seorang afrikaner. Masyarakat yang bosan tinggal di Eropa yang damai dan kemudian pergi berburu babi di Selatan Afrika. Di darahmu terdapat sisa-sisa kebodohan nenek moyangmu. "
"Entahlah Evy. "
"Hei ... Kejar cintamu wahai afrikaner, sekarang 16.45. Kau bisa telpon Danny sekarang. Ellis Park, kurasa bakal manis. "
" Jadi bagaimana? "
"Go get it, kau bisa berlari mulai dari sekarang. "
Kuambil telfon ku dan mulai berlari. Aku berlari meninggalkan Gandhi Square. Menerobos kerumunan masyarakat yang mulai ramai. Dibelakang Evelyn terkejut. Selanjutnya dia hanya meneriakiku. Memberi semangat.
"Aku tunggu undanganmu afrikaner berengsek. "
"Aku Inggris. "
"Cukup jadi putih maka kau afrikaner. Kejar cinta zulu-mu itu afrikaner rasis."
Sekeliling melototi Evelyn. Dia terdiam. "Ayo kejar cintamu Anna. "
"Halo. Halo..., Danny? "
"Iya, Anna. Ada apa? "
"Ellis Park. Seribu tujuh ratus pas. Tidak ada tawar menawar. Kau telat maka kau tak akan menemukanku hingga kau berangkat. "
"Anna? Kau kenapa? "
" No Excuse, kapten. (Beep). "
Aku terus berlari. Berlari hingga nafasku hilang. Terdiam mengambil napas. Terus berlari lagi.
Sore itu Johannesburg terlihat sangat bersahabat. Sejuk karna sekarang bulan juni. Tapi didalam hatiku. Ini adalah padang tundra afrika yang panas. Terdengar vuvuzela dan raungan singa. Aku terus berlari tanpa mempedulikan apapun. Matahari yang memang tak terlihat dari tadi, lampu-lampu dari wilayah komersial. Hari ini bakal jauh lebih spesial. Jika kau seseorang yang ingin melamar kekasihmu. Aku tau apapun yang ada di kepalamu sekarang.
***
17.05 dia terlambat. Jarang sekali dia telat. Biasanya kalau kencan, dia sudah di Ellis Park pukul 20.00. Aku datang pukul 20.30, setelah itu dia mengomel sepanjang yang dia bisa. Setelah itu aku belikan es krim comlay dan kami berjalan keliling Ellis park. Sambil menceritakan hal yang seru dalam seminggu ini.
Dulu saat aku pergi dengan baju santai. Seperti tak ada niat untuk menonton rugby. Padahal aku tentara dan springboks sangat penting Afrika Selatan. Aku datang dengan baju seperti mau berenang. Sementara, seorang gadis yang masih kuliah kedokteran datang ke Ellis Park dengan jersey hijau kerah kuning khas Springbok. Mencoret mukanya dengan bendera afrika selatan. Dengan syal bertuliskan Springboks Rugby. Dengan muka putih pucat dan rambut pirang. Wajahnya antusias sekali. Seketika aku merasa sangat tak nasionalis, toh aku juga tidak begitu menyukai rugby.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Tale about Space
AdventureSebuah cerita tentang suami istri yang terpaksa terpisah karna profesi yang berbeda. Berusaha saling menguatkan terhadap situasi yang mereka hadapi. Anna Cletenburg adalah seorang dokter yang lagi berjuang membasmi penyakit baru yang menyerang sebu...