17:05
Di sebuah apartemen mewah di kawasan Jakarta pusat, seorang perempuan berperawakan mungil namun terlihat manis tengah menatap ke arah luar jendela besar di ruang santainya. Sepertinya ia tengah memikirkan sesuatu.
Bahkan saat sahabatnya mendekat pun ia tidak terusik sama sekali.
"Baek?" Ucap perempuan bermata bulat seraya menyentuh pundaknya. Hal tersebut berhasil membuat Baekhyun mengalihkan perhatiannya.
"Eoh, Kyungsoo! Kau sudah selesai memasak?" Tanyanya.
Perempuan bernama Kyungsoo itu tidak mengindahkan pertanyaannya. Ia justru lebih memilih duduk dan menatap Baekhyun yang juga menatap ke arahnya.
"Apa yang kamu pikirkan?"
Baekhyun kembali menatap ke luar jendela. Menerawang jauh ke sana, ke langit yang mulai sedikit lebih gelap karena sudah sore.
"Entahlah. Aku pun tidak mengerti."
"Kamu masih memikirkan perkataan lelaki itu, kan?"
Helaan nafas menjadi pemula jawabannya. "Iya, aku masih berpikir tentang dia. Padahal bukan sekali ini aku dikatakan seperti itu oleh orang lain. Tapi kenapa saat lelaki itu yang mengatakannya terasa sangat sakit di hatiku, Kyung."
"Kamu merasa bersalah padanya?"
Baekhyun merubah posisinya menjadi tiduran dengan paha Kyungsoo sebagai bantalannya.
"Sepertinya." Lirihnya.
Kyungsoo mengusap rambutnya lembut. "Kalau begitu, temui dia dan minta maaf. Bicarakan baik-baik, jangan dengan berapi-api."
Baekhyun tersenyum mendengar ucapannya. "Kau ini seperti eomma ku."
"Karena aku sudah berjanji padanya selama kamu di Indonesia aku akan menjagamu baik-baik."
Baekhyun terkekeh atas jawaban Kyungsoo.
Ah ya, kenapa Baekhyun memanggil ibunya eomma? Itu karena Baekhyun merupakan perempuan yang berasal dari Korea yang merupakan negara kelahiran ibunya, memiliki ayah berdarah Eropa, dan sekarang ia tengah bekerja di Indonesia. Bukan sebagai tenaga kerja, tapi dia memang sudah memiliki bisnis sendiri di bidang properti.
Kenapa Baekhyun fasih berbahasa Indonesia? Itu karena ia sangat menyukai negara ini, bahkan sejak kecil. Berawal dari sang ayah yang selalu menceritakan alam Indonesia, budayanya juga, dan Baekhyun sangat menyukai hal-hal seperti itu.
Sejak saat itu Baekhyun selalu mempelajari hal-hal berbau Indonesia hingga bahasanya pun ia pelajari. Karena itu ia tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan orang Indonesia.
"Emm... Kyung?"
"Hm?"
"Sepertinya besok aku akan menemuinya."
"Kamu serius?"
Baekhyun menganggukkan kepalanya.
"Perlu ku antar?" Tawar Kyungsoo.
"Tidak." Baekhyun menegakkan kembali tubuhnya. "Aku bisa kesana sendiri, dan kau tolong hadiri rapat besok, ya?"
Kyungsoo langsung terbelalak. Menghadiri rapat merupakan kegiatan yang sangat tidak ingin dilakukannya. Tapi karena Kyungsoo adalah sekretarisnya, jadi mau tak mau ia harus menghadiri rapat itu.
Terlebih lagi karena Baekhyun menatapnya dengan mata puppynya.
Jurus andalan.
"Hah... Baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Thirty Day Search
FanficAku mencarimu dalam tiga puluh hari. Dan aku menemukan segala hal nyata dalam waktu singkat itu. Menepis pikiran irasional yang selama ini ku anggap rasional. Denganmu, bersamamu, ku temukan arti kehidupan yang indah. Bahkan ku temukan teman hidupku...