It Is Love?

Chapter 1

"Setiap kejadian yang terjadi didalam hidupku, aku selalu bertanya dalam hatiku. Inikah cinta?"

.

Jujur dari hatiku yang terdalam, aku tidak pernah mengenal apa itu yang namanya cinta. Aku tidak tau darimana itu berasal, bagaimana rasanya, bagaimana cara aku menemukannya dan bagaimana aku mengetahuinya bahwa itu adalah cinta.

.

Orang tuaku tidak pernah memikirkanku, mereka terbilang cukup kaya dan mereka membesarkanku hanya sebatas pemberian materi semata. Tidak pernah menanyaiku, tidak pernah memperhatikanku, tidak pernah tau keadaanku, mereka hanya berfikir kewajiban sebagai orang tua hanya sebatas pemberian "materi" untuk kebutuhanku hidup dan itulah yang membuatku tidak pernah merasakan apa yang dinamai cinta.

.

Dibesarkan oleh orang tua yang hanya memberikan materi semata membuatku menjadi orang yang tidak memiliki hati, hidupku kosong, hampa dan tidak berwarna. Itu juga berakibat kepada pergaulanku dimana aku menjadi seorang yang super introvert, aku lebih menyukai waktuku saat sendiri ketimbang harus berkumpul dengan banyak orang. Dalam berteman pun, aku seorang yang sangat pemilih, aku lebih suka berteman dengan sedikit teman yang aku rasa nyaman untuk berteman dengannya.

.

Tetapi, semua itu berubah ketika aku mulai bertemu dengannya. Dia yang merubah duniaku, memperkenalkan padaku tentang apa itu cinta, darimana cinta itu berasal, bagaimana rasanya cinta, bagaimana cara aku menemukannya sehingga aku tidak perlu lagi mencari jawaban dari pertanyaan seumur hidupku "inikah cinta?"

.

Ini adalah kisahku jauh sebelum aku bertemu dengan orang itu dan cerita tentang bagaimana kisahku berjalan orang itu, aku sedang duduk dibangku kelas 3 SMP disalah satu sekolah ternama didaerah bandung. Dimana aku sedang menghadapi banyak sekali ujian tertulis ataupun praktik disekolahku dan aku juga sedang berfikir tentang akan bersekolah dimana aku di jenjang berikutnya, karena aku seorang introvert aku senang sekali duduk diam dikelas dan memikirkan hal yang sama berulang-ulang.

.

"Bry, kamu mau ikut kita gak ke kantin?" kata temaku. Oh iya sebelumnya, kenalin namaku Ray Bryan. Teman-temanku memanggilku bry dan aku memiliki dua teman dekat yaitu Brandon dan Jerry, mereka adalah temanku sejak sekolah dasar dan kami bertemu lagi di SMP yang sama karena SMP ini menjadi favorit kami bertiga sejak dulu dan sekarang kami bertiga berada dikelas yang sama.

.

"kayaknya aku gak ke kantin dulu deh" ucapku, karena aku merasa sedang sangat malas untuk beranjang dari bangku tempat duduk-ku dan juga jarak dari kelasku menuju ke kantin itu lumayan jauh.

"ayolah bry, emangnya gak bosen apa dikelas terus?" ucap jerry

"apa kamu lupa? Teman kita satu ini kan seorang introvert sejati, tentu saja dia tidak akan bosen menyendiri dikelas" ledek brandon. Brandon ini orangnya memang sedikit agak lucu, meledek orang adalah salah satu kebiasaannya.

"oh iya hampir aku lupa, padahal kita sudah saling kenal selama 9 tahun. Tapi aku tidak bisa mengingat bahwa temanku seorang introvert" jawab jerry.

"baiklah kalau begitu, kami pergi ke kantin dulu oke? Jika kau ingin menyusul, kami ada ditempat biasa" ucap brandon.

"hek hmm..." jawabku sambil menganggukkan kepala dan tersenyum.

.

Terkadang aku berfikir, temanku brandon ini orangnya sangat baik sekali, cukup perhatian walaupun terkadang sedikit menyebalkan dan wajahnya pun cukup tampan. Ketika aku berada didekatnya, aku selalu merasa sangat tenang dan nyaman. Aku pernah mencari hal tentang cinta di internet dan aku menemukan sebuah artikel dengan isi kalimat yang aku ingat adalah "ketika kamu berada didekat orang yang membuatmu merasa tenang, nyaman dan membuatmu bahagia, maka kamu sedang merasakan cinta" dan seketikapun aku berfikir "mungkinkah aku sedang merasakan hal yang dinamai sebagai jatuh cinta? Apakah jatuh cinta dengan orang sepertiku (sejenis) adalah hal yang benar?" setiap kali aku memikirkannya, aku selalu terperangkap didalam lingkaran pertanyaan dan kebingungan yang membuat kepalaku pusing dan itu sungguh tidak membuatku nyaman.