Di sebuah panti asuhan Dunia Jembatan Pelangi, terlihat 7 tahun Youngjo, 6 tahun Gunmin, dan 5 tahun Geonhak sedang bermain di taman bermain bersama-sama.
"Lebih baik yang biru!" Geonhak mengangkat robot birunya, memaksa yang lebih tua agar setuju bahwa perkataannya benar.
"Merah itu lebih baik!" dan Gunmin sama sekali tidak terlihat untuk ingin mengalah begitu saja pada yang lebih muda.
"Tapi ibu Moon bilang Merah itu jahat! Bahkan api saja warna merah!" Geonhak semakin meninggikan suaranya.
"Api merah itu paling panas cuman 800 sedangkan api biru bisa sampai 2000, berarti biru lebih jahat!" balas Gunmin, yang entah mengetahui hal seperti itu dari mana.
Youngjo sejak tadi sedang menulis sesuatu sembari memperhatikan kedua adiknya yang selalu bertengkar, sampai kemudian tiba-tiba dia teringat sesuatu.
"Kalian seperti pasangan yang sudah menikah," ucapannya membuat Gunmin dan Geonhak kini memperhatikannya.
"Ibu Ahn bilang ayah-ibu sering bertengkar seperti kalian, kenapa kalian tidak menikah saja?"
Gunmin dan Geonhak saling melihat, kemudian saling bersalaman, "Ayo menikah!" ucap mereka dengan semangat.
"Tapi siapa ibunya? Kalian berdua kan laki-laki?" pertanyaan Youngjo kembali membuat mereka terdiam.
"Aku ayahnya dan Geonhakie ibunya!" ucap Gunmin tiba-tiba.
"Kenapa aku ibunya?" tanya Geonhak dengan wajah bingung.
"Karena aku lebih tinggi darimu, tentu saja," Gunmin menepuk bangga kepalanya yang lebih tinggi dari yang lebih muda.
Youngjo yang mendengarnya terlihat tak terima, "Tapi Gunminie lebih cocok jadi ibunya."
"Tidak boleh seperti itu pada seorang ayah, wahai anakku."
"Kenapa aku jadi anakmu?!"
.
.
.
.
.
.Beberapa lama kemudian panti asuhan Dunia Jembatan Pelangi kedatangan anak baru.
6 tahun Gunmin dan 5 tahun Geonhak yang baru selesai di hukum ibu Jung karena memperebutkan sebuah dadu, sedang berjalan menuju taman bermain untuk menemui 7 tahun Youngjo.
"Yang lucu itu anak ayam!" Geonhak memperlihatkan mainan bebek yang bisa mengapung diatas air pada Gunmin.
"Tapi tupai itu lebih lucu!" ucap Gunmin yang tidak mau menerima bahwa bebek yang dipegang lebih muda itu lucu.
"Tapi hyung tidak pernah melihat tupai! Bagaimana hyung bisa tahu tupai itu lucu?" Geonhak semakin meninggikan suaranya.
"Aku pernah mimpi tupai, dan itu lucu sungguh!" jawab Gunmin dengan serius.
Geonhak ingin menyanggah, tapi ucapan Gunmin yang begitu serius membuatnya menjadi sedikit ragu dengan pendapatnya dan malah lebih percaya pada ucapan Gunmin.
Tiba-tiba Gunmin menghentikan langkahnya, dan memegang tangan Geonhak, membuat Geonhak ikut berhenti dan melihat apa yang sedang dilihat Gunmin.
"Ibu Kim dengan siapa? Siapa mereka?" tanya Gunmin.
Mereka berjalan pelan untuk mendekati dua orang yang sedang balas melihat mereka berdua juga.
"Gunminie, Geonhakie, kenalkan ini Keonhee dan ini Hwanwoong."
4 tahun Keonhee dan 4 tahun Hwanwoong membungkukan badan mereka bersama-sama. "Halo," sapa mereka secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Memories [ONEUS]
Fanfiction"Semua itu hanya sekedar masa lalu." RaWoong SeoDo XionHee Oneus