Chapter 4

541 101 22
                                    

Seorang pemuda mungil manis yang membawa beberapa kotak makanan ditangannya, sedang kesulitan untuk menekan bel pintu yang ada diatasnya.

"Ck, kenapa dia menyimpan bel diatas sana. Tanganku kerepotan hanya untuk menekannya," gerutunya, yang akhirnya menendang pintu tidak bersalah dihadapannya.

"HYUNG! AKU HWANWOONG! BUKA PINTUNYA!" teriaknya, tanpa peduli gerutuan tetangganya yang masih tertidur karena saat ini masih pukul 7 pagi.

"Aku datang!" Hwanwoong dapat mendengar suara seseorang yang baru saja terpaksa bangun karena teriakannya.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampakkan seseorang dengan rambut acak-acakan dan badan bagian atasnya yang terumbar begitu saja.

"YAK GEONHAK HYUNG! PAKAILAH BAJUMU SEBELUM KAU MEMBUKA PINTU!" sebuah teriakan spontan karena terkejut dan tendangan pada kakinya, membuat yang membukakan pintu kini terjatuh meringis memegangi kakinya.

"Aku lupa! Jangan menendangku seperti itu! Dan namaku itu Leedo!"

Setelah kejadian yang menghasilkan banyak protesan dari para tetangga, Leedo kini sedang terduduk diatas meja dan memakan makanan yang dibawakan Hwanwoong, sedangkan Hwanwoong sedang mengelilingi rumahnya untuk membersihkan barang-barang yang letaknya tidak jelas.

"Padahal aku hanya tidak mengunjungimu kemarin dan rumahmu sudah sehancur ini? Apa yang sebenarnya kau lakukan dirumah hyung?" gerutu Hwanwoong yang kini membereskan pakaiannya yang berserakan dimana-mana.

Leedo inginnya membalas pertanyaannya, tetapi jika dia membalas Hwanwoong pasti malah lebih akan memarahinya.

Padahal kan kemarin dia hanya memainkan permainan perang sambil makan, kemudian tak sengaja menabrak meja, kemudian dia berniat mencari obat oles untuk mengobati bengkak pada lututnya, dan anehnya tidak ketemu meskipun dia sudah mencari diseluruh sudut rumahnya, dan akhirnya dia kembali ke mini market, kemudian tertidur.

Iya Leedo yakin, dia hanya melakukan hal itu kemarin di rumah.

"Pukul berapa hyung berangkat kerja?" tanya Hwanwoong yang kini sedang merapihkan meja tempat makannya yang dipenuhi sampah makanan.

"Pukul 11 siang," jawab Leedo singkat karena masih memakan sarapannya.

Setelah merasa rumah yang sedang ditempatinya tidak terlalu hancur, Hwanwoong ikut duduk disebelah Leedo yang sebentar lagi menghabiskan makanannya.

Melihat Hwanwoong yang seperti melamun Leedo dengan cepat memakan makanannya, dan menyuruh Hwanwoong untuk duduk di pangkuannya.

"Apa ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiranmu?"

Leedo membiarkan Hwanwoong yang sedang memainkan rambutnya yang masih tak teratur.

"Hyung, apa kau tahu Kim Ravn?"

Pertanyaan Hwanwoong membuat Leedo menyerngitkan dahinya, "Siapa dia? Aku tak tahu. Apa dia pacar barumu?" dan pertanyaan terakhirnya membuat Hwanwoong menarik rambutnya.

"Apa yang hyung bicarakan? Aku tak pernah punya pacar!" gerutunya setelah melepaskan tarikan pada rambut yang lebih tua.

Leedo mengusap kepalanya yang sedikit sakit, "Oke, oke maafkan aku. Jadi, ada apa dengan Kim Ravn itu?"

"Kemarin murid-muridku membicarakannya katanya dia pencipta lagu keren yang tampan. Aku hanya penasaran kenapa murid-muridku sampai membandingkannya denganku," jelasnya, kemudian bertanya, "Apa aku setampan itu?" membuat Leedo mencubit pipinya gemas.

"Tidak mungkin, kau itu manis tahu," dan jawaban Leedo membuatnya merengut kesal.

Mendengar Leedo yang tertawa membuat Hwanwoong semakin kesal, karena itu dia berniat membalasnya dengan hal yang tidak disukai lawan bicaranya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Past Memories [ONEUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang