Sok Sok Hitam

15 3 0
                                    

"ahhhh....susah amad sih"
Gumam seorang pemuda yang berada di saat kuliah malam

"Eh dhi lu gimana sih?karena susah jadi kita belajar."
Ini adalah Anton teman sekampusnya rahidi

"Alah g usah sok ceramah lu!"

"Yah di kasih tau nih bocah, udh gw mau fokus diem lu!"

"Nah elu yang bacodd"

keadaan sepi dan hening ada di kelasnya bahkan suara dari luar pun tidak terdengar hanya suara jangkrik dan malam hari yang ada di dalam kelas itu

"Eh Ton Lo ngerasa aneh ga sih?kok nih kelas sepi amad ya."

"Yah nama nya juga kelas malem lagi pula kalo berisik lu bisa dapet nilai E"

"Ya gua aneh aja sih, apa Jangan-jangan kayak cerita di internet ya yang dosennya itu ternyata setan"

"ya ampun mana mungkin setan tuh dosen udah kayak setan, kasih tugas ga kira-kira"

"Wah parah lu"

selesai kelas suasana masih tetap hening sepi tidak ada yang berbicara bahkan pandangan menatap teman pun tidak, semuanya hanya menatap ke depan ke arah papan tulis.
semua mahasiswa dan mahasiswi langsung pulang benar-benar tidak ada yang berbicara.
Radi dan Anton pulang segera pergi ke arah parkiran motor kampus setelah sesampainya di parkiran ada yang aneh

"Loh anak anak ga ada yang bawa kendaraan ton"

"Ya mungkin naik kendaraan umum kali dhi, toh yang penting kita udah nggak ketemu mereka lagi. udah cepat pulang udah malam"

"MAKSUD LU NGGAK KETEMU MEREKA LAGI?"

"Gpp, maksud gua lu emang ngga ngerasa aneh ke mereka"

"Iya aneh banget nggak biasanya anak-anak gitu"

"Udah dih lebih baik lu pulang gue juga"

"Jalan keluar kampus nya bareng ya Ton"

"Iyaa"

setelah sampainya di rumah rahdi pun tampak lega dia menyalakan lampu di kosannya.
karena lapar rahdi pun memasak mie di dapur setelah selesai memasak rahdi makan sambil menonton TV di kamar kosannya, ternyata serial horor yang sering rahdi tonton tayang.
Rahdi tampak senang film favoritnya tayang, setelah setegah jam nonton rahdi tersadar bahwa scane yang ia lihat mirip yang ada di kampus nya tadi, Susana sepi yg bahkan suara dari luar pun tidak terdengar rahdi tampak panik dan parno akhirnya memutuskan matikan TV dan mencuci piring di dapur kosannya. Rahdi mencuci piring tetapi ada yang beda seperti ada yang menatapnya dari belakang. Saat mencuci piring rasa ingin menengok sangat besar seperti ada magnet di kepalanya. Rahdi memang sadar bahwa tidak ada siapapun di belakangnya.
Rahdi buru-buru pergi dari dapur itu ia langsung menuju ke kamarnya berjalan melewati lorong yang gelap saat melewati lorong tersebut rahdi tersadar ada hentakan yang berbeda dari kakinya seperti dua hentakan jalan bersamaan.
Rahdi buru buru masuk mengunci kamar dan menelpon teman nya Anton tapi tidak di jawab.
Rahdi memasakan untuk tidur tapi tidak bisa sama sekali dan mulai panik

"Dorrr dorrr dorrrr"

"Siapa" reflek rahdi mendegar yang mengetok pintu

"Dorrrrrr dorrrr"suara gedoran pintu makin keras

"Iya tunggu"

Rahdi membuka pintu dan tidak ada seorang pun di luar sana
Rahdi tersadar betapa bodohnya dirinya dan mengumpal sendiri
"Goblok rahdi goblok ngapain gw buka pintu nya anjing"
Rahdi menutup pintunya dan langsung menguncinya

"Ahh udah jangan gangu sampeyan"

Rahdi pun langsung ke tempat tidurnya seperti biasa berusaha untuk tidur tapi tetap tidak bisa
Selang berapa menit suara itu muncul lagi sangat keras benar-benar keras seperti ingin menghancurkan pintu tersebut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang