Prolog

11 0 0
                                    

HAPPY READING❤❤💙💙








Satu minggu menjelang kelulusan kelas XII adalah hari-hari yang cukup berat bagi Zea. Dimana kenangan bahagia di sekolah akan menjadi tumpukkan puing-puing ingatan bersama kekasihnya, Zada.

Zada paham, kemurungan gadis di sebelahnya ini karenanya. Zea harus belajar melepaskan, saat genap dua tahun anniversary mereka. Bukan hal yang mudah, karena biasanya Zada hadir karena terbiasa. Dan saat ini, Zada harus menjauh karena keharusan.

"Kamu jelek banget deh manyun mulu dari tadi," Zada terkekeh, mencoba menyadarkan lamunan Zea. Zea refleks menghadap Zada, lantas mengerucutkan bibir.

"Kuliahnya jangan jauh-jauh ya, Za." balas Zea tak nyambung. Zada tersenyum manis kepada Zea, lantas menyelipkan anak rambut ke telinga Zea.

"Aku ngga bisa janji, Ze. Mungkin untuk 2 tahun ke depan aku masih kuliah di sini. Tapi aku masih punya mimpi buat sekolah di luar negeri. Kamu tahu kan? Dari dulu aku pengin bisa banggain Mama sama Ayah yang selalu berharap aku bisa kuliah di sana," jelas Zada mencoba memberikan pengertian kepada Zea, Zada lihat Zea menghela nafas pelan seperti mencoba menerima.

Zea tersenyum, berbalik ke arah Zada dan mendekap Zada erat sekali, "Dimanapun kamu nanti, aku bakal kangennn banget sama kamu. Tapi biarin 2 tahun ini kita terus sama-sama," Zea melepaskan pelukannya, tersenyum hangat kepada Zada.

"Kirimin aku puisi tiap hari!" pinta Zea berubah ekspresi menjadi garang.

"Tergantung," balas Zada enteng membuat sang empunya kesal. "Kamu harus janji, satu tahun kedepan, kamu harus bisa satu universitas sama aku" lanjutnya.

"Iih kamu ngeledek! Aku ngga sepinter kamu,Za. Mungkin aku cuma bisa keterima di fakultas swasta,"

"Ngga perlu puisi untuk kamu tahu apa yang aku rasain, selagi aku masih disini, aku akan terus berusaha buat kamu tahu bahwa perasaan aku ke kamu bukan main-main. Aku percaya kok kamu pasti bisa satu univ sama aku kalo kamu giat belajar. Ganbate, sayang!"

Zada mengeluarkan setangkai bunga mawar dari dalam tasnya beserta coklat dan secarik surat. "Zea, makasih untuk 2 tahunnya, mungkin ada banyak kesalahan yang aku perbuat, yang mungkin buat kamu sakit hati ataupun ngga nyaman. Tapi aku selalu berharap kita bisa saling percaya sampai nanti. Dan kalaupun aku benar-benar menyakiti kamu, aku akan berusaha untuk hilang dari duniamu. Aku janji," Zada menjeda ucapannya lantas menengadahkan kepalanya keatas sebentar untuk sekadar menahan air mata menjebol pertahanannya. "Happy anniversary!"

Zea dibuat terharu sekaligus senang, kedua matanya terlihat berkaca-kaca, "Happy anniv juga Zada," balas Zea

"Ngga mau kasih wejangan buat aku kaya tahun lalu, Ze?" tanya Zada tertawa kecil.

Zea terlihat merogoh saku bajunya, "Ada lah, nih," kata Zea sembari menyerahkan secarik sobekan kertas notes

Zada segera membuka kertas itu, dibacanya wejangan dari Zea. Zada tersenyum geli melihat isinya

Jangan pernah sekalipun ngelirik cewe lain kalo aku ngga ada, jangan selingkuh, kamu udah pinter sih tapi walaupun aku puji begitu tetep terus belajar loh! Kejar cita-citamu setinggi langit ya Za..

Harus sering ketemu sama aku, kirimin aku puisi sesering mungkin, dan yang paling penting adalah
Sayang sama aku terus!

I love you❤️
Zea

Selesai membaca notes itu, Zada menatap serius pada Zea dan dibalas Zea dengan senyuman termanisnya.

"I love you more, sayang."

###

Assalamualaikum semuanya!
Ini adalah cerita pertama kami, kenapa kami? Ya karena ini cerita kolaborasi!!!!

Semoga suka, semoga nyaman

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN, OKEEYY????!

I LOVE YOU ALLLLLL❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ze & ZaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang