jalan hidupku

50 7 1
                                    

                          Bagian 1

       Jakarta 1995 perjalanan hidup baru di mulai ketika ibu & bapak ku berpisah. Saat itu aku baru menginjak umur 5thn.

Saat itu aku di titipkan oleh ibu ku di rumah tetangga bisa di sebut namanya ibu Dian beliau bekerja di salah satu perusahaan di jakarta,dikala itu perekonomian masih sangat bagus & stabil untuk menghidupi 4 orang anak termasuk saya.
Mama dian mempunyai 3 orang anak 2 anak laki-laki 1 anak perempuan, anak laki pertama namanya kak Judin, anak kedua bernama Ulfa yg bontot namanya Amir.
Aku dan ulfa umur ya tidak beda jauh mungkin cuma beda bulan kalo tidak salah.
Setiap harinya aku berangkat sekolah dengan mereka.

"Ulfa tunggu berangkat sekolahnya bareng" teriakku...

"Cepet dong" membalasnya bicara sambil berjalan

Yang saat itu anak-anak mama dian seringkali menjahiliku.
aku sering kali menanggis jika sudah di ejek oleh mereka, aku teringat orang tua ku yang tak tau keberadaan ya.
Hari terus berjalan bulan berganti tahun.

Di tahun 1996 perekonomian di jakarta mulai memburuk bisa di bilang krisis moneter. Pekerja kantoran pun mulai di PHK.

"Mama tidak bisa menghidupi kamu lagi nak",ujar mama dian berkata seperti itu kepada ku..!mata ku berkaca-kaca rasanya mata ini sudah tak sanggup menahan air mata.

Ya Allah apa yang harus aku lakukan jika perkataan mama itu benar adanya! "Ucap ku dalam hati."

Keadaan pun mulai tidak stabil,pembantu di rumah sudah dirumahkan karna tidak sanggup bayar upahnya lagi.

Orang tua ku pun tak kunjung ada kabar ya entah dimana beliau berada.
Sampai pada akhirnya Allah memberikan ku jalan untuk tetap bisa hidup dengan layak.

Om dedi & tante ita yang telah membantu aku untuk bisa sekolah seperti layak nya anak yang lainnya.
Om & tante tersebut adalah keluarga jauh dari mama dian beliau menceritakan keadaan ku yang sebenarnya.
Saat itu om & tante belum menikah ternyata beliau kakak beradik yang hidup nya merantau jauh, dari palembang merantau ke jakarta.

Hari-hariku ku lalui sendiri di rumah dari pagi sampai sore,karna memang tidak ada orang dirumah.

Satu minggu berlalu aku tinggal dengan om & tante.
Tersirat kabar orang tua om & tante akan main ke jakarta sekalian menjenguk anak - anak ya.
"Aku merasa tidak sabar untuk berjumpa dengan beliau!,aku gk bakal sedirian lagi di rumah sembari nunggu plng kerja om & tante" ucap ku dalam hati"

Om & tante sudah seperti keluarga sendiri,, sudah tidak janggung lagi beliau menyuruh ku ini itu di rumah.

"San.."

"Ia tan..."

"tolong belikan tante shampo ke warung" teriaknya dari kamar mandi.

"Uang ya dimana?"

"Ambil di atas meja rias tante, klo ngk ada minta dulu sama om mu.." ia teriak ku..

"Shampo apa tan?"
"Sunslik hitam" waktu itu yang lagi tren.

"Ini tan shampo ya"
"Makasih ya"
"Ia sama-sama"

Aku lanjutkan lagi menonton televisi di ruang tengah bersama om.
Selesai ya tante mandi, lanjut ku masuk kamar mandi untuk bergantian mandi.

Selesai mandi tante mengajak aku untuk belanja sayur -sayuran dikomplek sebelah,karna tante sendiri blm hafal jln komplek.
Aku berjalan kaki ke komplek sebelah.
Selasai dari warung aku & tante lanjut masak di dapur.



Maaf ya gaeesss jika ada salah salah kata
Please coment karna coment kalian akan jadi pelajaran yang akan datang..
Maklum baru pemula😊

Di update lagi nanti ya gaess..
Masih yang sudah membaca.
Jangan lupa di follow ya...



Jalan HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang