03 | Jamais Vu

212 16 1
                                    

I'm okay but I'm not okay
I told myself I'm used to it
But I'm in pain like it's the first time

Jamais Vu (BTS)
.
.
.

Pagi itu.. Tepat pada pukul 8 dimana jika terlambat semenit saja Haewon akan dinyatakan telat, Ia melangkahkan kaki ke meja kerjanya. Menatap jengah dokumen-dokumen baru yang menambah tingginya gundukan kertas.

Lagi-lagi tatapan para karyawan perusahaan itu menatapnya tidak suka. Bereaksi akan kejanggalan dari wanita yang dianggap terlampau berani untuk datang setelat itu. Memandangi sekeliling, Haewon hanya tersenyum dan menundukkan kepalanya beberapa kali--meminta maaf akibat sadar akan dirinya yang menjadi pusat perhatian--namun tetap saja Ia terlihat tidak tulus.

Satu-satunya yang membuat mood-nya kembali adalah.. hari ini ia akan bertemu dengan Taehyung.

Nama lelaki yang selalu saja mengisi riwayat pencahariannya di internet. Tak pernah absen untuk mencari berita mengenai lelaki itu dan seberapa tampannya dia. Ah.. kau pasti mengerti jika menjadi Haewon.

Dulu sekali.. lebih tepatnya enam tahun yang lalu, saat pertama kali Taehyung memperlihatkan dirinya di hadapan Haewon--bukan bukan.. Maksudnya pertama kali Haewon melihatnya, matanya bahkan tidak berkedip akibat pemandangan tidak masuk akal akan visual lelaki itu.

Mata yang indah, rambut acak-acakan, hingga tajamnya garis rahang yang dapat menyayat kulit.. Haewon tidak akan pernah melupakan pemandangan itu karena disitulah hidupnya berubah. Ia tidak bisa lepas dari pemuda itu barang sekali saja--kecuali di toilet atau saat ada kelas, tentu saja.

Jika boleh dikatakan, Haewon waktu itu tampak seperti penguntit. Dimana ada Taehyung, disana ada dirinya. Walaupun saat itu Ia hanya menatap kagum sesekali memberanikan diri mendekati pria itu. Memberikan kertas yang berisikan perasaannya, misalnya.

Dan meskipun Taehyung langsung meremas kertas itu tanpa membacanya, tetap saja Haewon tidak menyerah. Pengandaian yang lebih tepat adalah.. Haewon itu fans yang akan berada di tempat paling pertama di barisan pecinta Kim Taehyung.

Dan sekarang.. serendipity terjadi padanya. Tidak ada angin.. juga tidak ada badai--Ah bukan. Perusahaannya hampir bangkrut. Ia lupa akan hal itu.

Seketika ruangan kantor bidang pemasaran yang ditempati Haewon terdengar ricuh. Suara derapan langkah kaki beramai-ramai meninggalkan meja kerja menuju sebuah ruangan yang terdapat di ujung lorong sukses membuyarkan lamunan wanita itu tentang Taehyung.

Melihat ke sekitar--kiri dan kanan, Haewon sadar hanya tinggal dirinyalah yang berada di ruangan itu. Kemana semua orang?

Cukup beberapa detik saja dan bam!! Semua orang menghilang.

Kesal dengan kenyataan bahwa hanya dirinyalah yang terlihat ber-integrasi dengan pekerjaan, wanita itu juga ikut meninggalkan meja kerja. Mengarahkan kakinya menuju kerumunan banyak orang yang memfokuskan pandangan hanya ke satu titik. Ruang kerja Tuan Lee--atasannya yang tak hentinya memberikan petuah-petuah tidak penting.

Menggunakan sekuat tenaganya dengan kedua tangan untuk membuat celah agar dirinya bisa menyelip masuk sehingga dapat melihat ruangan yang dibatasi pintu dan jendela bening yang lebar, akhirnya Haewon berhasil walau dengan nafas yang agak tersengal. Jangan lupakan tatapan kesal semua orang akibat Haewon yang mendorong mereka begitu saja tanpa keluar perkataan maaf.

Matanya membulat lebar menemukan sosok orang yang sudah lama Ia tidak temui. Kim Taehyung.

Tentu saja semua orang berkumpul di sini. Membuang tenaga percuma, memaksakan diri untuk berdesak-desakan hanya untuk melihat pria tampan itu. Taehyung. Siapa yang bisa mengabaikan kehadirannya? Okelah jika dia punya visual yang membuatakan mata.. Tapi jangan sepele dengan kesuksesannya. Rakyat korea.. Siapapun itu.. Mana ada yang tidak tahu dengan pria itu.. Kim Taehyung yang terkenal melebihi artis papan atas.

Married Mr. Tsundere || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang