"Birthday"

3.8K 293 69
                                    

Katou Haru berjalan melintasi koridor dengan langkah cepat, berusaha meninggalkan Kambe Daisuke yang terus mengimbangi langkah kakinya. Seolah tak peduli dengan rekan kerja yang lain, ia pun sesekali mengomeli pemuda yang masih setia di belakangnya.

"Kambe. Jangan mengikutiku terus. Dasar penguntit! Ah–" Haru memegangi pinggulnya yang masih terasa tak nyaman.

"... apa tubuhmu baik-baik saja?" tanya Daisuke usai memperhatikan raut wajah laki-laki di hadapannya.

Mencebikkan bibirnya, Haru pun memalingkan wajah. "Makanya, dengarkan kalau orang sedang bicara. Semalam aku sudah memintamu untuk berhenti, 'kan?"

Daisuke tak membalas, pemuda itu sama sekali tak ingin berdebat dengan pujaan hatinya. Melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti, kedua laki-laki itu pun tiba di departemen tempat mereka bekerja.

"Katou-san!" sapa seseorang yang langsung merangkul pundaknya.

Haru menoleh, menatap si empunya sapa yang baru saja menyerangnya. "Oh, Kamei. Selamat pagi!"

"Pagi. Hehe."

"..."

Sempat terdiam sesaat, Daisuke pun pergi ke arah meja kerjanya. Pemuda kaya itu sudah cukup lama bekerja di tempat ini, tetapi entah mengapa masih sedikit sulit baginya untuk membaur dengan rekan kerjanya yang lain, selain Katou Haru, kekasihnya.

"Ada apa? Kenapa senyum-senyum begitu?" tanya Haru seraya menarik kursi, mengempaskan bokongnya dengan perlahan.

"Minggu depan ulang tahunmu, 'kan? Ayo, berpesta. Traktir aku minum!" kata Kamei Shinnosuke tak mampu menutupi niat sebenarnya.

"Ogah." Haru membalas tanpa rasa ragu.

"Ehh... Kenapa? Ayolah! Katou-san 'kan jarang ulang tahun."

Mendengar ucapan Kamei baru-baru ini, Haru pun sedikit merasa jengkel. Yah, memangnya manusia mana yang ulang tahun setiap hari? Batinnya mencibir.

"Apa kau bodoh? Seingatku itu hari kerja. Tak mungkin aku mengajakmu minum," jawab Haru sekenanya.

"Oh. Benar juga. Kalau begitu, bagaimana jika akhir minggu ini?"

"Biar aku pikirkan dulu."

"Siap, Bos." Kamei terlihat cukup senang, mungkin suasana hatinya sedang baik.

Memperhatikan percakapan itu sejak awal, Daisuke pun merasa sedikit tak senang hati. Tanpa sengaja mengabaikan Mahoro Saeki yang tengah menawarkan makanan padanya, Daisuke kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

Merogoh saku mantelnya, pemuda itu pun segera memakai kaca mata hitam yang baru saja ia keluarkan. "HEUSC, siapkan pesta untuk tanggal 2 mei nanti," ucapnya tanpa basa-basi.

"Baik, Tuan."

Hari demi hari berlalu, tanggal yang tak terlalu dinantikan oleh Katou Haru pun tiba. Tidak menaruh kecurigaan apapun pada Kambe Daisuke, laki-laki itu pun setuju dengan ajakan kencannya tempo hari. Ya, harusnya begitu skenarionya. Tetapi memperhatikan tingkah aneh Hoshino Ryou dan anggota Divisi Satu yang lain, Haru pun jadi merasa tak tenang. Sangat seperti dirinya. Menjunjung tinggi pekerjaan, mengutamakan keadilan dan kemanusiaan.

"Hoshino, ada apa?" tanya Haru menarik pergelangan tangan Hoshino yang tak henti hilir mudik di dekat tangga darurat.

"Eh? Ah, Katou-senpai..."

Tidak seperti dirinya yang biasa, Hoshino pun menceritakan sebuah kasus perampokan yang melibatkan Divisi Satu padanya. Awalnya Daisuke tidak terlalu peduli, tetapi wajahnya mulai mengeras setelah mendengarkan penjelasan tersebut.

"Birthday" [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang