Siang ini MRT yang kunaiki berhenti pada satu stasiun tampak sepasang kakek nenek masuk dan duduk persis didekatku dan suami.
Kuperhatikan sepintas si kakek sangat memperhatikan si nenek, dimulai dengan menjaganya ketika nenek hendak duduk dan satu hal yang membuatku iri adalah si kakek takpernah lepas menggenggam tangan nenek.
Aku membuang tatap keluar kereta sambil sedikit merasakan iri. Boro-boro aku diperhatikan seperti nenek, sekali-kalinya digandeng sama suami juga hanya saat menyeberang jalan. Itupun bukan tanganku yang dipegangnya tapi ujung lengan bajuku....plus menariknya kencang tanpa melihat dulu keadaanku sedang apa. Bisa dibilang beda tipis sama MENYERET lah...
Sampai di tujuanku ternyata si kakek dan nenek turun....oooh ternyata satu tujuan dengan kami. Bergegas kugandeng suamiku untuk berjalan dibelakang mereka. Entah kenapa aku punya ide agar suamiku "sedikit" romantis seperti si kakek,
"Apaan sih yank, buru2 amat" protes suamiku. Aku manyun sambil terus berjalan mengejar agar tetap berada dibelakang pasangan kakek nenek.
Saat aku dan suamiku sudah berada dibelakang mereka, kukode suami agar memperhatikan sikap sikakek yang terus menggenggam tangan nenek mesra. Suami melotot bingung.Aku semakin gusar. Akhirnya dengan jengkel kutangkupkan kedua tanganku didepan dada dan berdoa dengan suara keras,
"Ya Allah......aku berdoa semoga lelaki disebelahku ini paham kalau aku ingin digandeng seperti nenek didepanku sekarang. Tolong jangan biarkan kami terus berjalan seperti dua orang teman yang kebetulan bertemu disebuah toko. Aamiin"
Sengaja kuaminkan dengan keras sambil kucondongkan tubuh ke arah suami agar mendengar. Suami hanya melongo bingung melihat tingkahku itu.
Tapi akhirnya usahaku itu berhasil, Alhamdulillah suami sudah mulai peka dengan doa atau tepatnya teriakan istrinya yang sudah diproteskan.
Beberapa kali dalam sebulan ini suami sudah mulai menggandeng tanganku kencang dan bahkan terasa lebih berlebihan kuatnya. Meski hanya dilakukan pada saat dan waktu tertentu....seperti saat ini.
Saat kami berjalan di MALL....*Catatan : para bapak pasti paham kenapa harus menggenggam kuat tangan istrinya saat di Mall....jawabnya pasti "Ini sekedar prosedur pengamanan isi dompet dan isi kartu kredit". Sekian. ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Retjeh
Short StoryPenantian sekian lama yang akhirnya harus kandas oleh takdir Illahi