"Yank, tanganmu kenapa?"
Tanya Yayan memegang tanganku yang dipenuhi luka,
"Nggakpapa, kayaknya nggak cocok sama sabun cucinya " sambil aku mengelupas kulit yang hampir lepas. Tiba - tiba tanganku dipegangnya,
"Jangan suka usil ngelupasin gitu, sakit nanti" terangnya, aku tersenyum cuek.
Lalu. Tiba-tiba aku dipeluknya erat sampai tanganku takmampu bergerak,
"Bandel nih!" Aku tertawa lebar
"Aku ke apotik dulu beli obat buatmu, jangan diapa-apain lukamu! Awas loh...."
Yayan bangkit berdiri dan dalam sekejap dia sudah kembali membawa beberapa obat untukku. Aku bengong dan tiba-tiba dadaku sesak oleh rasa cinta.
Oh Tuhan, sereceh inikah hatiku. Melihatnya mengobati lukaku dan kesigapannya membelikanku obat padahal lukaku sepele dan itu sudah cukup membuatku terharu. Dan aku yakin dia mencintaiku.
Asal tahu saja Yayan baru pulang dari bekerja dan mampir di apartemenku di lantai 5.
Asal tau juga kalau apartemenku tanpa lift.....sekian.**
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Retjeh
Short StoryPenantian sekian lama yang akhirnya harus kandas oleh takdir Illahi