CHAPTER 03🌿

18 10 0
                                    


Saat dalam perjalanan menuju agensi barunya, Minhye hanya terdiam sehingga membuat victoria memulai pembicaraan nya terlebih dahulu,sebab ia tahu bahwa minhye sedang memikirkan sesuatu.

"Bu,apa kau memikirkan seora?"-Tanya victoria kepada minhye

"Haha,iya tentu saja"-Jawab minhye singkat

"Percayalah pada baekhyun,dia pasti bisa menjaganya"-Jelas victoria

"Iya itu pasti,hanya saja aku takut jika seora dalam masalah karena sifatnya"-Keluh minhye menatap victoria

"Tenang saja bu,saya yakin seora bisa mengatasinya sendiri karena dia sudah mulai dewasa"-ucap victoria agar minhye tenang

"Aku harap yang kau katakan itu benar"-Sahut minhye

"Apakah Ingin menelfon seora ?"-Tanya victoria

"Ah benar sekali,baiklah aku akan menelfon nya terlebih dahulu"-Jawab minhye setuju

{Hallo seora} ucap minhye

{Ada apa unnie} Tanya nya kesal

{Ada apa denganmu?} Tanya minhye balik

{Tidak,hanya saja baekhyun bilang akan ada model baru pengganti unnie} Jelas seora

{Baguslah jika sudah menemukan nya jadi kau tidak sendiri} Sahut minhye

{Tapi aku hanya ingin unnie?}-Keluh seora manja

{ Ayolah seora,berjuanglah sendiri}-Pinta minhye kepada adiknya

{Baiklah unnie,aku akan mencobanya} -Ucap seora merasa pasrah

{Sampai jumpa seora,Unnie telah sampai di agensi,nanti unnie akan mengabarimu lagi} -kata minhye yang sedang berusaha keluar dari mobil

{Baiklah unnie,bye} -Seora pun mematikan ponsel nya itu dan memberikan nya kepada baekhyun.

.

.

.

Minhye dan victoria akhirnya telah sampai didepan gedung agensi StarShip Entertaiment itu,Victoria langsung memasuki gedung tersebut dan diikuti oleh minhye yang berjalan di samping nya sambil mencoba memasukan ponsel miliknya kedalam tas kecil yang ia bawa.

Saat dalam perjalanan masuk,tiba tiba saja ada seorang laki laki berperawakan bagus, berkulit putih,dan memakai jas berwarna hitam,tanpa sengaja menabrak minhye yang sedari tadi mencoba memasukan ponselnya. Semua isi tas minhye berhamburan akibat ditabrak oleh laki laki itu,Victoria yang melihat itupun bergegas membantu minhye yang sedang berjongkok membereskan barang barang miliknya. Laki laki itu pun tidak tinggal diam,ia berusaha meminta maaf sambil membantu minhye mengambil barang barangnya.

"Maafkan saya nona"-Ucap laki laki tersebut kepada minhye

"Ah tidak apa apa,ini juga kesalahan ku"-sahut minhye yang langsung berdiri merapikan baju nya

"Sekali lagi maafkan saya"-Ucap laki laki itu lagi dan melihat kearah minhye,dari atas sampai bawah hingga membuatnya sedikit terkagum.

"Sudahlah tidak apa apa"-Jawab minhye lagi yang juga memperhatikan laki laki itu

Pandangan mereka tanpa sengaja bertemu hingga membuat victoria harus berdehem agar tidak berlanjut terus menerus.

"Owh iya dimana ruang CEO kalian?"-Tanya minhye bingung

"Hahaha!"-Laki laki itu hanya tertawa saat mendengar minhye bertanya dan membuat victoria semakin kebingungan

"Mungkin anda tidak tahu ya,baiklah permisi saya akan mencarinya"-Ucap minhye bingung dan berjalan lurus bersama victoria

Laki laki itu masih memperhatikan Minhye dan Victoria yang sedang bingung mencari ruang CEO,ia hanya bisa menahan tawanya karena perkataan minhye.

.
.
.
***

-
Seora yang sedang cemberut tengah berada diruang make up,ia harus bersiap untuk pemotretan kali ini,dirinya kesal karena pasangan nya di pemotretan ini bukanlah kakak nya sendiri melainkan orang yang tidak ia ketahui. Hingga akhirnya baekhyun menemuinya diruangan tersebut dengan raut wajah marah.

"Seoraa!Kenapa belum bersiap?"-Tanya baekhyun marah

"Aaa aku tidak mau berpasangan dengan yang lain,aku hanya ingin unnie"-Ucap nya dengan tingkah manja

"Jalani saja dulu,mungkin kau akan terbiasa"-Nasehat baekhyun ke seora yang dari tadi mendengus kesal

"Jika aku tidak nyaman maka aku akan mengundurkan diri dari agensi ini titik"-Celetuk seora

"Terserah kau!"-Sahut baekhyun dengan raut muka malas

"Sana kau pergi,aku akan bersiap"-Ucap seora seprti mengusir anak kucing

"Aku bisa pergi sendiri tanpa perintahmu"-Sahut baekhyun sambil mengejek seora dengan mulut nya

Seora pun akhirnya bertekad untuk mencoba berjuang sendiri tanpa kakak nya itu,walaupun hatinya sangat berat namun ia tidak ingin mengecewakan kakaknya yang ia sayangi.

Gadis itu telah selesai bersiap dan sudah berdandan dengan rapi layaknya seorang putri cantik,sesekali dirinya mengintip keruang studio pemotretan karena ingin melihat siapa pasangan nya kali ini. Namun tidak ada yang terlihat hingga membuatnya pasrah dan menunggu diruang make up sambil memainkan ponsel nya untuk menunggu ia dipanggil untuk pemotretan.

Skip
.

.

.

.

•happy reading don't forget to vote then comment on it🍒

©Halizahkim_junjun
©mjlfh_jeon

Love  SceneryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang