Pengorbanan tanpa batas

12 0 0
                                    

Kenalkan nama aku Irfan. Aku tidak tau siapa orang tuaku dan dimana mereka sekarang. Dari kecil aku sudah di panti asuhan. Aku sangat senang di sini. Banyak teman yang tidak membuatku bosan. Aku orangnya tidak cacat seperti yang lain. Tapi  katanya aku ditemukan di pinggir sungai. Lalu diadobsi sebagai anak panti asuhan.

Saat di panti asuhan semua anaknya sekolah di sekolah tidak seperti panti asuhan yang lain belajarnya di panti asuhan. Banyak orang dari panti asuhan yand diejek di sekolah kami. Tapi kami tidak tersinggung karna pasti hidup kami lebih bahagia.

Saat meranjak SMP kami di kasih pilihan mau tetap tinggal disini atau sama orang lain karna ada beberapa orang tua yang mau anak tapi ternyata mereka mandul. Tapi aku memilih tetap di panti asuhan.

Orang yang di panti asuhan berkurang 3. Orang di panti asuhan jadi tinggal 14. Di panti asuhan kami tidak banyak orangnya. Mengasuh kami aja hanya 3 orang.

Saat meranjak SMA kami sudah mulai kekurangan uang karna biaya sekolah semakin mahal. Ibu panti berkata "nak kita kekurangan uang tapi ingat kita tidak boleh mengemis maupun meminta apalagi mencuri, anak seperti kalian tidak boleh mencari uang. Maka dari itu kalian di sini saling menjaga bapak dan ibu mau mencari uang tambahan. Jangan nakal ya bantu bersihkan panti ini dan selalu berdoa". Saya berkata "bu saya bisa bantu mencari uang ibu tenang saja kita hanya perlu mengeluarkan modal sedikit"

Keesokan harinya....di ruang tamu

Bu panti: nak apa yang mau kamu bicarakan kemarin/

Saya: ohh....itu buk. Kita satu panti membuat makanan ringan dan minuman di jual di pinggir                                                        jalan.

Bu panti: jadi kita enaknya buat apa?

Saya: ini kan bulan puasa kita jualan tajil dan lain-lain seperti yang biasa di jual di pasar.

Bu panti: ok..nanti ibu akan tanyakan ke bapak.

Setelah unsul saya di terima. Pada hari itu langsung dibuat dan dijual langsung ternyata dari modal 135ribu rupiah bisa menghasilkan 225ribu rupiah. Saat di SMA ini aku banyak belajar juga mengenai  keuangan dan aku sudah tumbuh besar.

Saat aku mau kuliah. Aku berhent kerja 1 tahun untuk mencari biaya kuliah. Dan aku sudah tidak tinggal di panti karna aku normal daripada disitu menyusahkan makanya aku pergi untuk menjalani hidup sendiri. Aku sangat merasa susuah untuk mencari semua uang itu.

Hingga akhirnya aku menemui tempat perbaikan elektronik. Ternyata masih ada 2 perkeja lagi. Dan aku di terima. Selama aku sekolah ini aku suka dengan pelajaran elektronik makanya aku dari kecil suka praktek sendiri hingga eksperimen walau tiada hasil, tapi aku dapat pelajaran dari situ.

Tak terasa 6 bulan telah berlalu serasa tiga minggu. Aku masih bekerja disitu. Dan uang yang saya miliki cukup untuk hidup tetapi tidak cukup untuk kuliah. Aku sangat sedikit mengeluarkan uang dari tabungan ku ,tapi saat menerima gaji di tengah jalan pulang. Aku di copet dan uangku di tabungan hanya tersisa 85ribu rupiah. Aku tidak tau harus mau kemana untuk mencari uang. Pada akhirnya aku dapat pinjaman dari bosku dan aku melunasi dalam 2 bulan.

Minat aku kuliah elektronik sangat berkurang karna sedikitnya uang aku. Aku setelah bekerja mampir ke sebuah took untuk membeli bahan-bahan. Lalu aku bawa ke tukang las dan jadi lah sepasang kaki. Setelah aku bekerja aku meminta izin untuk aku tinggal di situ sekaligus menjaga took itu. Aku di beri izin dan pada malam harinya aku membuat kaki-kaki itu agar bisa berjalan. Akhirnya selama 2 setengah minggu aku mengerjakan sendiri aku berhasl dan mencoba membawa ke panti.

Saat di panti aku ingin langsung pakaikan ke teman aku.kemudian ia mencoba sampai mahir dan uji coba yang aku buat tidak sia-sia. Lalu aku menciba membuatnya lagi dan memberikan pabrik agar di produksi. Kemudian pabrik itu setuju dan setiapa jumlah barang aku mendapat 10%nya. Dan dari kerjaku juga aku akhirnya bisa kuliah.

Waktu  kuliah aku mencoba untuk berkonsentrasi selalu. Kemudian setelah lulus aku di angkat menjadi manager di pabrik yang aku berikan kaki tersebut.

Inilah ceritaku semoga kalian idak menyia-nyiakan waktu kalian untuk selalu belajar dan membaca. Hidupmu akan indah bila kamu bisa mengatur waktu dengan baik.

Sekarang aku sudah jadi bos tapi tetap saja ingin mencoba hal baru.   

Pengorbanan tanpa batasWhere stories live. Discover now