Hari ini adalah hari pertama masuk kembali setelah liburan yang cukup panjang. Beberapa siswa tampak bersemangat, tidak seperti Tania Valentina Devi yang tampak biasa saja. Ini adalah hari pertama Tania duduk dikelas XI.
"Tan, duduk sama gue yuk!"ajak Aya. Ayyara Aletha Qirani. Teman Tania sejak menduduki Sekolah Dasar. Aya merupakan sosok yang humble.
Tania menghampiri meja yang diduduki oleh Aya dan ia pun duduk di bangku sebelah Aya. "Lu kayak ga semangat banget, kenapa?"sedari Aya melihat Tania yang tidak ada senyum-senyum nya. "Males"jawab Tania singkat.
"Eh katanya si Adrian bakal masuk kelas kita"ucap salah satu siswi yang duduk di depan bangku Tania dan Aya. Bella. "Hah?beneran lu, bel?"Aya tampak shock mendengar nya. "Katanya sih, soalnya tadi gue liat di papan nama"jelas Bella.
"Lu tau kan si Adrian tu gan-"
"Gue gak kenal"potong Tania. "What? Demi apa lu ga kenal sama Adrian?!"ucap Aya kaget. "Iya". "Adrian yang seganteng itu aja lo ga tau, trus siapa yang lu tau?"tanya Aya dengan nada sedikit geram. "Mang Beni" jawab Tania datar. "Mang Beni yang jualan bakso di kantin?"tanya Aya lagi dan lagi."Iya"Tania memutarkan bola matanya malas. "Masa ga tau sih? Lu mau boho-" belum selesai Aya menyelesaikan ucapannya, bel masuk pun berdering.
~~~~
"Mimpi apa gue semalem? Beneran sekelas sama Adrian kan?"
"Bang duduk sama adek disini yuk"
Beberapa siswi tampak bersemangat saat siswa laki-laki itu masuk kedalam kelas mereka. Iya, itu Adrian. Adrian Juna Valentino. Mendengar pujian dan tawaran itu, Adrian hanya tersenyum risih."Selamat pagi murid-murid"sapa bu Irma sekalu wali kelas mereka. "Pagi bu!"balas seluruh murid dikelas. Bi Irma bisa dibilang guru yang moodyan. Sekali nya dia badmood, pasti akan ada ulangan harian dadakan atau tugas yang menumpuk.
~~~~
Tepat pukul 09.15, bel istirahat pun berdering. Siswa-siswi pun bergerak menuju kantin.
"Tan, kantin yuk!"ajak Aya. "Gue mau ke perpus"jawab Tania seadanya. "Lu mau ngapain ke perpus?"tanya Aya. "Menurut lu?". "Baca buku"Aya taunya perpustakaan hanya untuk membaca buku saja. Dalam satu tahun, mungkin dapat dihitung berapa kali kaki Aya menyentuh lantai perpustakaan. "Tuh tau"Tania pun beranjak pergi ke ke perpustakaan.
"Heh kok lu ninggalin gua sih?!"Aya berteriak kesal dan pergi keluar kelas menuju kantin.
"Pagi Tania"sapa pak Bambang selaku guru penjaga perpustakaan dan guru fisika. Tania hanya membalas sapaan tersebut dengan senyumamnya. Ia pun duduk di bangku paling ujung dekat jendela. Sebenarnya, Tania pergi ke perpustakaan untuk meneruskan cerita Wattpad-nya.
Tania berniat untuk mem-publish part lanjutannya hari ini. Ia tak ingin membuat readers nya menunggu terlalu lama. Sesambil jari jemari nya mengetik, ia juga memutar lagu favorit nya di playlist nya.
Sudah 20 menit Tania berapa di perpustakaan. Ia pun selesai mengetik part lanjutan ceritanya. Sekarang ia sedang membaca kembali ceritanya dengan teliti agar tidak ada kalimat yang typo.
~~~~
"Beliin gue somay ya, nih duitnya"ucap Adrian yang lalu mengeluarkan satu lembar uangnya yang berwarna ungu itu. "Ongkir nya mana pak?"tanya Adit iseng. Aditya Salvador Akira. "Emang lu kurir?"
"Iya pak, baru saja saya di pecat dari perusahaan teman saya. Jadi saya berganti menjadi kurir aja pak"
"Ga usah sok dramatis"cibir Adrian melihat muka Adit yang di tundukkan. Benar-benar sok dramatis. "Tega kamu kakanda!"kali ini nadanya terdengar lebih dramatis dari yang sebelumnya."Buruan beli, entar masuk"suruh Adrian. "Emang lu siapa nyuruh gua?"tanya Adit sambil menatap Adrian sinis. "Tadi siapa yang ngaku jadi kurir?"tak mau kalah, Adrian pun menatap Adit lebih sinis lagi. "Kan-
Bruk.
Sontak mendengar suara itu, seluruh membuat seluruh siswa dikelas melihat ke arah itu. 'sial pake jatoh semua"gumam Tania pelan.Adrian pun menghampirinya dan membantunya membereskan buku yang jatuh akibat Tania tersandung tadi. "Makasih"
"Kenalin gue Adrian Juna Valentino. Lu bisa panggil gue Adrian, Rian, atau baby juga boleh"Adrian memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya. "Tania"balas Tania singkat tanpa menerima uluran tangan Adrian.
.Tbc
hai gais, jadi ini pengganti cerita 'My Iced Girl'. Untuk alasannya udah Muty jelasin kemarin ya. Jadi ini tuh aku juga masih bingung sih mau gimana. Yaa ini sih ngisi kebagutan aku selama karantina di rumah hehe(≧▽≦). Semoga temen-temen suka ya sama cerita baru aku. -Muty
KAMU SEDANG MEMBACA
26 DAYS
Short Story26 days Dalam 26 hari, aku dilanda kesibukan bagaimana cara untuk meluluhkan hati mu. 26 hari ini dimana semua nya terlihat semangat bagi ku. Memang sempat aku hampir ingin mundur, namun seperti ada Malaikat yang membisikkan pada ku agar aku tetap b...