Teruntuk dia, yang rela melepaskan jika aku tidak mengingatnya kembali. Dia yang selalu hadir saat aku tidak menyadari, yang selalu menjagaku dalam jarak jauh.
Lelaki yang jujur dalam hal apapun, menyembunyikan walaupun sakit untuk dirinya. Menutupi kenyataan yang sangat ingin ia sampaikan. Sebuah Kenyataan yang akan mempersatukan mereka kembali. Tidak, mempersatukan kita kembali.
Walau mengerti perempuan itu tidak jatuh hati kepadanya lagi, ia tetap memperlakukannya sebagai seorang kekasih;menjaga, dan membahagiakan semampunya.
Xiao Dejun, nama yang tidak akan pernah aku lupakan.
-ˋˏ ༻💗 💬༺ ˎˊ-
"Seohyun?" panggil seseorang dari depan kamarnya.
"Ah, iya?" jawab Seohyun.
Tersentak, Seohyun menutup buku hariannya, buku yang sudah sangat lama ia miliki. Buku yang berisi berbagai macam kisah tentangnya dan ia; yang telah mengisi hidup Seohyun dengan berbagai macam kisah.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja. Kau tidak bersuara dari tadi, makanya aku datang untuk mengecek dirimu," ucap lelaki yang berdiri di depan kamar Seohyun.
"Tidak, aku baik-baik saja, pergilah!" usir Seohyun sembari bercanda.
"Eoh, baiklah," jawab lelaki itu, meninggalkan Seohyun sendirian lagi di dalam kamarnya.
Setelah memastikan lelaki itu pergi, Seohyun membolak-balikkan buku harian lamanya. Sepertinya ia ingin membaca ulang kisah mereka sejak awal; sejak mereka pertama kali bertemu.
Seohyun membuka halaman pertama buku yang sudah terlihat tua, sudah beberapa tahun buku itu bersamanya.
Seohyun mulai membaca kalimat pertama pada halaman tersebut,
