Happy Reading :)***
Hari yang cukup melelahkan,sehingga aku membaringkan tubuhku,tak terasa aku mulai tertidur pulas dan memasuki dunia mimpi.
Mataku terbuka perlahan ,pandangan masih kabur. perlahan semua terlihat jelas,aku berada di ruangan yang di cat putih.
Tubuhku terbaring lemah,akupun mengenakan pakaian yang sama sekali bukan pakaianku tadi.
Ini seperti pakaian yang di peruntukkan bagi para pasien rumah sakit,aku mencoba menggerakkan tubuhku namun rasanya sangat sakit.sampai aku menyadari kedua pergelangan tangan dan kakiku di borgol.
Aku terkejut dan mencoba melepasnya, tak lama ku dengar sayup sayup suara beberapa orang memasuki ruangan itu.
Mereka mengenakan pakaian putih,mungkin salah satu dari mereka itu dokter dan dua lainnya sebagai suster.salah satu dari mereka mencoba menyuntikkan sesuatu ke tubuhku.
Aku meronta tak karuan mencoba melepas borgol borgol ini,aku berteriak,namun mereka tak menghiraukannya.
Tak lama masuk lagi seseorang dengan setelan hitam,memegang puncak kepalaku "tenanglah mereka hanya ingin mengobatimu" ujarnya.
Seketika sekujur tubuhku terasa panas serasa terbakar sesuatu ini seperti kesetrum tapi lebih sakit,yah ternyata mereka sudah menyuntikkan sesuatu ketubuhku.aku mulai kehilangan kesadaranku.
Entah sejak kapan aku mulai mendapatkan kembali kesadaranku tubuhku masih terasa lemas,meskipun tidak selemas tadi.
Kali ini aku mencoba bangkit dengan tubuh yang masih lemas dan ikatan di kaki juga borgol yang belum semuanya terlepas.aku mendongak melihat ruangan yang hanya ada lampu kecil di atasnya.
Tembok yang kotor berdebu,tikus yang mondar-mandir.udara yang benar benar kotor membuat pernapasanku semakin sesak.
Hanya ada lubang kecil,dan jeruji besi sebagai sirkulasi udara.aku berdiri, tanganku mencengkram jeruji besi.mencari sesuatu,ya aku mencari kunci gembok ruangan ini tapi nihil.
Jeruji ini tak ada sama sekali kunci maupun gembok yang bisa kubuka,aku hanya bisa menghela nafas dan kembali duduk di ranjang reot berdebu dan pengap.
Entahlah sudah berapa hari aku tidak mandi,air mataku mulai mengalir,aku lapar juga haus di sini tak ada siapapun,apa iya aku makan tikus. tidak, tidak mungkin aku makan tikus itu benar benar membuatku mual membayangkannya.
Mataku terbuka lebar tatkala kakiku terasa geli,astaga aku loncat ke pojokan dinding.
"dasar tikus nakal" desisku sangat ketakutan dan meringkuk di pojokan,sedangkan datang dua orang mengenakan seragam yang sama persis di kenakan orang orang tadi.
Mereka tertawa terbahak bahak melihatku ketakutan,mereka mulai mendekat dan salah satu dari mereka mencoba membuka jeruji besi.
Dia sudah berulang kali mencobanya hasilnya sama saja ruangan ini tak mau terbuka,orang di sebelahnya memakinya dia menunduk malu , "begitu saja kau tidak bisa!." ujarnya mencongkel sesuatu.
Astaga jadi gemboknya ada di atas tertutupi papan kayu.
Ketika pintu sudah terbuka.salah satu dari mereka masuk dan memberiku makanan yang mereka bawa,tanpa di suruh aku langsung merampas makanan itu dari tangan mereka dan melahapnya sampai habis.
Dua orang ini hanya bengong seakan tak percaya.manusia di hadapnnya saat ini benar benar dalam kondisi kelaparan.
"sudah berapa tahun kamu tidak makan." pria bertubuh gempal ini menanyaiku dengan tatapan tajam sedangkan aku masih fokus dengan makananku
Pria di sebelahnya mendekatiku "nasibmu memang malang nak." satu persatu dari mereka keluar dan menutup rapat-rapat kembali pintu ini.
Aku duduk kembali di ranjangku tikus itu tidak akan kembali untuk saat ini.
"syukurlah mereka masih memberiku makan,apa mereka tidak akan menyuruhku mandi" aku mencium bau tubuhku yang benar benar seperti bawang busuk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Unreal Imagination
FantasyKewarasan bukan lagi keharusan.bukan berarti aku nggak waras aku masih waras.di mana kamu baik-baik saja keadaan memaksamu menjadi tidak waras.bukan berarti juga hidup ini memaksamu,ingat hidup tidak pernah memaksa kita mau jadi apa hanya saja terka...