Tring!!
Tiba-tiba suara notif di ponsel rissa membangunkan sang pemilik yang sedang bersantai dan bermalas malasan di hari minggunya
matanya yang malas tiba2 saja menjadi bulat sempurna setelah melihat nama sang pengirim
Fredy ya kini rissa sangat bersemangat
"riss... kamu mau ngga, ikut main ke rumah kakaku?"
begitulah kira2 isi pesannya
Rissa pov
aku membelalakan mataku dengan sempurna
main? pergi keluar? bareng fredy?
mimpi apa aku semalam ini sangat menakjubkan, bukannya aku berlebihan selama ini kami dekat hanya sebatas chatting, di kelas pun jarang bertegur sapa karna kesibukan yang berbeda yahh u know aku pergi dengan teman sesama perempuan dan sebaliknya dia pun selalu pergi dengan kawanan nya wkwkwk seperti hewan saja
"tumben pake aku kamu?" -R tanyaku heran tapi seneng
"ngga kenapa napa juga si haha jadi lu mau ikut kaga?" -F
"ahh kenapa harus rumah kaka lu?" -R
"tidak ada alasan khusus, temen2 gue juga udah biasa ngumpul di sini" -F
"tapi gue malu kalo harus ketemu kaka lu" -R
"ngapain malu sihh hahaha" -F
"gue serius fred!!" -R
"udah pokonya 5 mnt lagi gw jemput lu, awas aja kalo blom siap" -F
haaaaah~ aku menghembuskan nafasku berat
Akupun mulai bersiap dan memilih pakaian terbaik yang bisa aku kenakan.
Tak lama dia pun mengirim pesan"gue dah di depan nihhh cepet turunn" -F
Di perjalanan aku hanya bisa terdiam, membayangkan akan seperti apa rumah kakaknya itu, dia juga berpakaian sangat sederhana. Sampai tak sadar kamupun sampai di tujuan.
aku tau tempat ini, tak kusangaka sangat dekat dengan rumahku. Mungkin hanya memakan waktu 10 mnt dengan berjalan kaki. Dunia itu memang sangat sempit haha
Saat aku masuk kedalam, ternyata aku tidak sendiri. Maksudku kita tidak hanya berdua. Setidaknya ada 5 sampai 8 orang lagi disana, yang sejujurnya akupun mengenal beberapa orang disana, dan mulai sedikit berbincang dengan mereka. Tapi karna aku merasa sangat canggung karena ada juga beberapa orang yang aku tak kenal, aku hanya sedikit berbicara dan fokus untuk melihat hal lain yang sebenarnya tidak penting.
Seperti segelas susu di atas kulkas
Atau figure di atas nakas"Kau mau kubuatkan makanan?" Fredy mulai menawariku untuk menyeduh semangkuk mie instan merek semua umat. Karna kupikir semuanya akan ikut makan aku iyakan saja. Tapi ternyata dia tidak ikut makan uhg kesal, masa tian rumah yang mengajak tapi dia sendiri tidak makan. Ditambah semuanya langsung berpindah ke kamar sebelah, disini hanya tinggal ada aku dan fred. Kurasa aku mulai gugup lagi, ini pertama kalinya bagiku bermain ke rumah gebetan.
Setelah selesai makan sebagian besar orang yang berada di sana keluar, katanya ada urusan tapi aku kurang begitu mendengar dan aku tidak terlalu peduli juga tentang masalah orang lain.
Alhasih di rumah ini hanya ada aku, fredy dan Riko. Hanya saja Riko lebih memilih tuk berdiam diri di kamar dan membiarkan aku dan Fred berdua, lagi.Karna aku ingin terlihat santai, akupun membaringkan diriku di sofa dan memejamkan mataku untuk beberapa saat, tak lama kemudian kurasakan ada yang ikut berbaring di sampingku, sangat dekat bahkan hampir seperti mendesak.
Aku membuka mata dan kulihat Fred sedang berbaring di tepat di sampingku, hembusan nafasnya begitu jelas menerpa wajahku, hangat. Dan ku yakin berbaring disitu tidaklah nyaman.Dia berkata padaku sangat lembut, setiap hela nafasnya menerpa wajahku
"Riss, gue tau lu suka sama gue"
Akupun tertegun tentu saja siapa yang tidak akan menyadarinya dasar bodoh
Akupun hanya terdiam menunggu kata selanjutnya yang akan dia lontarkan"Lu mau kan jadi pacar gue?"
Aku tertegun benar-benar terdiam membatu, ini adalah harapanku sejak pertama ku menyukainya, menungguna dalam diam, dengan hilir mudik para mantannya yang rupawan. Aku tak bisa berkata-kata dan hanya mengangguk kepala.
Tiba-tiba di mendekatkan wajahnya perlahan, kukira ada barang yang dia jatuhkan di pojok sofa tempatku berbaring, tapi matanya mengarah padaku dan segera mulutnya malahap bibir mungilku, aku mematung sejenak lalu mulai membalas ciuman itu dengan lembut.
Ini adalah pengalaman pertamaku senang juga berdebar, bibir kami saling melumat dan mendekap satu sama lain, tangan nya mulai turun ke dadaku, tapi aku tolak namun dia memaksa dan aku membiarkannya. Rasanya sangat aneh.
Sampai aku tersadar kami tidaklah berdua.Tak lama kemudian, yang lainya mulai kembali berdatangan. Setelah mengobrol sebentar, aku langsung di antar ke rumah.
Kakiku gemetar lemas, aku berusaha menaiki tangga di rumahku. Setelah sampai di kamar aku langsung melemparkan diriku di kasur. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi tadi.
***
Hari ini ada pengarahan untuk siswa baru di SMA ku, tentusaja sangat membosankan dengan acara puncak dengan do'a mengenai bendera kuning di rumah haha klasik bukan? Rasanya bukan nya terharu, aku malah harus menahan tawaku. Apalagi mendengar beberapa diantara yang lainnya yang menangis tersegruk segruk sedangkan sebagian yang lainnya lagi sama sepertiku, pura-pura menangis, bergosip dan tidak terlalu peduli.
Aku yang saat itu sedang berkirim pesan dengan Fred sedang tersipu-sipu
"Ngapain sih lu cengar cengir, bikin merinding aja hihhh"
Kata salah satu temanku"Apasi lo biasa aja, ini dari cowok gue"
Tentu saja aku sangat bangga"Cowo? Sapa tuhhhh" godanya
"Fred lo tau kann?"
"Hah? Bukannya diatuh pacaran sama Chintya? Kmaren aja dia post foto mereka berdua di igeh"
Deg!
Tbc
Hai semuaa 😆😆
Apa kabarr?? Sudah lama sekali yaaa
Maaf banget belakang banyak problem yang perlu di lewatinn 😭
Pertama HP saya hilang 😭
Kedua laptop saya rusak 😭
Ketiga persiapan kuliah
Perkuliahan
Tugas
Malas juga
Udah lama ngga buka Wattpad
Bahkan lupa kalo lagi ada project 🙃
Ah... Banyak deh kendalanya maaf yaaa semuaKedepannya saya usahain cepet update 🙂

KAMU SEDANG MEMBACA
How I Lose My Virginity
Romanceapakah kalian juga pernah terpikir bagaimana ya jodohmu di masa depan disaat dia tau kamu sudah tidak lagi suci? WARNING!!! 21++ bacaan ini mengandung unsur dewasa, bagi yang tidak nyaman dan kurang usia silahkan meninggalkan laman ini terimakasih c...