Jiwa mereka terguncang
Air mata tak mampu dibendung
Seluruh tubuh bergetar seirama dengan isakan yg tak tertahankanSemua sebab ayat demi ayat kalam yang Maha Esa. yang dibaca
Sebab hati yang keras akan melunak oleh kalam yg tak dapat diserupakan oleh siapapun
Sejenius apapun orangnya
Dan Secanggih apapun tehnologinyaMereka luruh diatas hamparan tanah
Memohon ampun pada Dzat yang Maha Pengampun
Atas kebodohan dimasa jahiliyah
Atas dasar apa dia berani menyekutukan Allah
Rabb yang tak sebanding dengan apa dan siapapunTak bosan-bosan mereka menangis merenungi diri
Padahal sudah jelas dan sudah dikabarkan kepadanya
Bahwa mereka bagian dari penghuni-penghuni surgaKala panggilan Rasulullah datang kepada mereka, dan
Seruan jihad digaungkan
Barisan terdepan menjadi rebutan mereka berdiri
Mengajukan diri bahwa mereka akan turut serta
Untuk membela dan mendakwahkan dienul islamWajah-wajah itu, menampakan kesangaran yang luar biasa
Tatapannya tajam menusuk seakan ingin membunuh
Perbandingan jumlah tak menggentarkan mereka
Karena mereka yakin 'Allah selalu bersama hamba-Nya yang berserah diri'Seruan Takbir menggema
Tanda peperangan dimulai
Pedang dan tombak saling beradu.
Wajah sangar itu tampak berseri dan bercahaya
Mereka siap, membunuh ataupun terbunuh
Bahagia mendapatkan kemenangan atau
Menjadi syuhada yang dijanjikan surga
KAMU SEDANG MEMBACA
goresan
PoetryMari singgah! Ini bukan cerita, hanya berisi coretan ringan dari jemari kecil penulis dan berisi kalam para terdahulu sebagai pengobar ghirah dalam jiwa Saya sangat mengharapkan krisannya. Jazaakumullahu khairan