"Parasit tetap selamanya menjadi parasit".
-Graceva Magnea------------------------------
Ceva menduduki bangku nya dengan tenang dengan headseat yang menempel di kuping nya. Matanya menatap kearah depan dengan datar, tak memperdulikan guru yang didepannya sudah menatapnya dengan tajam.
"Graceva Magnea". Ucap guru itu dengan tajam dan dijawab dengan acuhan dari gadis itu.
Guru itu menghela nafas kasar dan berjalan menuju meja milik Ceva lalu menarik kasar headseat yang dipakai oleh cewek itu dan dibalas tatapan tajam dari Ceva.
"Apa kau tidak menghargai kehadiranku disini Ceva?". Tanya Bu Sri dengan tatapan tajamnya.
"Hmmm". Balas Ceva dengan acuh membuat seluruh isi kelas melongo dan Bu Sri dengan amarahnya yang tak terbendung lagi.
"Berdiri dari kursimu, dan kerjakan seluruh soal didepan itu, kalau kamu tidak bisa. Jangan pernah masuk lagi di jam pelajaran saya". Bentak Bu Sri, sedangkan Ceva dengan santai nya menuju ke depan dan menjawab pertanyaan didepan itu.9 menit berlalu dan Ceva telah menyelesaikan semua soal dipapan tulis itu.
"Jawaban yang diberikan Ceva betul. Dan kamu Ceva, seharusnya kamu berikan sedikit saja pelajaran kepada teman-temanmu". Ucap sang guru dengan panjang lebar.
"Bener tuh Cev, ajarin kita-kita lah". Ucap Kevin dengan gaya tengil nya. Salah satu teman Ceva.
Fyi, Ceva hanya mau berteman dengan laki-laki."Dengan kamu mengajari teman-teman mu, tugas ibu bisa sedikit ringan Ceva". Ucap Bu Sri dengan mengelus pundak Ceva.
"I'm not teacher". Balas Ceva dan berjalan dengan acuh menuju meja nya.
kring kring
"Karena bel istirahat sudah berbunyi, ibu akhiri pelajaran hari ini". Ucap ibu Sri sambil menata buku-buku nya yang berada di meja lalu berjalan ke arah luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASHA'S
Teen FictionIni tentang Sasha, seorang Field Commander di SMA Gasafa, mata tajam dan sosok yang dingin namun dilapangan membuat orang terkesima. Hidup yang diidam idamkan orang lain. Ketika orang lain mengharapkan hidup sepertinya, ia malah sebaliknya. "Kalian...